"Mama, aku tidak menemukan kaus kakiku!" Teriak Kyuhyun dari lantai atas.
Cho Yeonsa menggeleng di dapur. Tanpa meninggalkan masakannya dia membalas teriak pada sang putra.
"Di rak kedua lemarimu! Cari dengan benar! Jangan merusak tumpukan yang lain!"
Cho Yeonsa mematikan kompor, memindah masakannya di sebuah mangkuk dan membawanya ke meja makan.
Derap langkah di tangga menarik atensinya. Wanita sederhana yang nampak ayu itu tersenyum melihat sang anak menuruni tangga dengan terburu.
"Ketemu?" Tanyanya.
Kyuhyun mengangguk menunjukkan cengiran serta kaus kaki di tangannya.
Cho Yeonsa tersenyum, menjitak kepala Kyuhyun main-main. "Kebiasaan."
"Hehehe." Kyuhyun memakai kaus kaki. Sedangkan sang ibu menyiapkan sarapannya di piring.
"Kau yakin tidak mau mama antar?"
Kyuhyun menggeleng. "Yakin. Anakmu sudah besar, ma. Biarkan dia melangkah dengan kemandiriannya. Kau akan bangga nanti."
Cho Yeonsa terkekeh. Menggeleng untuk kesekian kali atas kelakuan sang anak.
Satu bulan setelah kepindahan mereka ke Korea, Seoul, Kyuhyun akhirnya menentukan sekolah yang dipilih. Dan hari ini adalah hari pertamanya mengikuti kegiatan belajar.
"Apa jadwal mama hari ini?" Tanya Kyuhyun selagi menyantap sarapannya. Dia selalu tertarik dengan kesibukan si ibu. Tapi bagi ibunya Kyuhyun terlalu protektif sampai ingin tahu apapun yang dilakukannya.
"Membersihkan rumah, jaga toko bunga, lalu menyambutmu pulang nanti."
"Begitu terus..."
"Apa lagi memang?"
"Cobalah berkencan, ma."
Cho Yeonsa menatap putranya. Kyuhyun tersenyum menunjukkan barisan putih giginya. "Mama masih cantik. Carilah pengganti papa. Jadi mama tidak akan kesepian."
"Mama tidak pernah kesepian, Kyu. Kita berdua, bagaimana mama bisa kesepian, heum?"
"Tapi,"
Cho Yeonsa menukas omongan Kyuhyun. Menggeleng sabar. "Memangnya kau mau punya papa tiri? Orang lain yang akan kau panggil papa ?"
Hehe....
Kyuhyun menggaruk kepalanya. Meringis. "Tidak."
"Nah! Sok-sokan minta mama kencan! Jika sudah selesai sana berangkat."
Kyuhyun menghabiskan sarapannya. Meraih tas dan beranjak mendekati Yeonsa. Mengecup pipi sang ibu dengan sayang.
"I love you, mama."
"Love you, too, my heart." Yeonsa menepuk pipi putranya. Keduanya tersenyum sebelum Kyuhyun benar-benar melangkah keluar rumah. Menyapa hari barunya sebagai seorang murid.
#
"Kibum, berangkat?" Sapa Donghae yang baru keluar kamar.
"Hn."
"Mau kuantar?"
"Tidak. Aku bawa sepeda."
"Oke. Hati-hati."
Kibum berlalu dari depan kamar sang kakak. Menuruni tangga dan mendapati kedua orang tuanya di meja makan.
"Sarapan dulu, Kibum." Park Hana memanggil.
Kibum mendekat tapi tidak duduk. Dia hanya menghampiri orang tuanya dan berpamitan. Ibunya tersenyum begitu pula sang ayah. Keduanya terlihat seperti sepasang yang harmonis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bond
FanfictionPark Kibum yang tidak tahu Kyuhyun yang terlalu menyayangi sang Ibu Park Jungsoo yang menyimpan rahasia Park Donghae yang selalu melihatnya Dan dua wanita yang tersakiti