38 - kami terluka

2K 295 52
                                    

"Kau tidak bisa memilikinya tanpa aku, sialan!" Chan Lee memberontak dalam kungkungan anak buah Hoshiro. Tidak ada seorang pun yang jadi bawahannya sejak awal. Bahkan Hoshiro, orang yang dia bayar.

Mafia licik! Dia tenang setenang singa hanya untuk menerkam mangsa lebih besar.

"Kau bodoh. Tahu apa kau tentang dunia kami. Hal sekecil ini, bisa dengan mudah kuatasi." Hoshiro menepuk kertas yang sedetik lalu jadi sumber euforia Chan Lee. "Kekayaan keluarga Kim sangat banyak. Saaangaaat banyak. Hahaha! Pantas saja Chua pun menginginkannya. Kau terjebak pada putri mereka lalu menggunakanmu untuk mendapatkan sedikit kekayaan keluargamu. Tapi, kuyakini kau belum mendengar kabar ini. Chua sudah runtuh. Mereka dibinasakan oleh Jung. Dan kekasihmu ada di tangan mereka. Apa yang menjadi milik Jung akan sulit kau ambil. Bahkan aku sekalipun. Jadi dari pada kau melakukan hal sia-sia, biar aku saja yang melakukannya. Harta ini akan sangat berguna untuk kelompokku."

Chan Lee terperangah atas ucapan Hoshiro. Dia bertekuk lutut dengan lemas. Sedangkan Yeonsa semakin merengkuh kuat putranya. Mereka bukan lagi dibawah tindasan Chan Lee. Lebih berbahaya dari Chan Lee. Mafia.

Mati!

Mereka pasti mati!

"Tidak, Kyuhyun! Jangan pisahkan kami!" Yeonsa menjerit saat satu perintah Hoshiro membuatnya dipisahkan dari Kyuhyun. Dia memberontak tapi tidak berhasil. Dia diseret pergi. Begitu juga Kyuhyun, Hangeng dan Chan Lee. Bersama Hangeng dia dibawa untuk dieksekusi. Tidak jauh. Tapi matanya tidak bisa melihat sosok Kyuhyun yang entah dibawa kemana.

"Maafkan aku Yeonsa."

"Han ge, aku hanya ingin putraku selamat." Yeonsa menangis. Tidak peduli dengan nasibnya sendiri.

Suara pistol dikekang, Yeonsa memejamkan mata. Masih berharap untuk keselamatan Kyuhyun.

Suara tembakan dan Yeonsa tidak merasakan sakit. Dia pikir mungkin Hangeng yang pertama tapi suara derapan langkah dan kegaduhan  bersusulan. Yeonsa segera membuka mata dan mencari Hangeng yang sedang melotot tidak percaya.

"Kalian tidak apa-apa?"

Itu suara Siwon. Yeonsa menoleh lalu berbinar seolah melihat harapan besar.

#

Chan Lee berhasil melumpuhkan orang yang menodongnya. Dia berputar dengan cepat dan memukul lengan pria itu. Segera merebut pistol lalu membunuhnya. Dia juga menembak pria yang menodong Kyuhyun.

Setelahnya mereka diam. Chan Lee yang menunduk suram. Kyuhyun yang bahkan tidak berani bergerak. Takut pergi seorang diri.

"Paman,"

"Lalu untuk apa ini?" Kyuhyun kembali diam saat Chan Lee mengangkat wajah. Tersenyum miris. Kemudian meremas kepalanya sendiri. "Brengsek! Brengsek! Brengsek!" Umpatnya seraya melampiaskannya pada tubuh tak bernyawa di bawahnya. Menendang dan menginjaknya tanpa ampun. "Mafia terkutuk! Chua sialan! Jung brengsek! Aku hanya ingin Mimi! Aku hanya ingin kekasihku! Tapi kalian menghalangiku seperti ini!! Kurang ajar!! Keparat!!"

Kyuhyun mundur ketakutan. Pamannya terlihat berbeda. Tidak tahu apakah itu hal baik jika dia tetap berada di sini.

Deg!

Kyuhyun membeku saat Chan Lee menatapnya. Bukan hanya itu. Pistol yang dipegang Chan Lee sekarang pun mengarah padanya.

"Kau juga anak sial! Kau dan ibumu, manusia sial!! Ibumu pembawa sial. Kakakku mati karena kesialan yang dibawa Yeonsa! Dan ibu kandungmu yang gila itu adalah pembunuh kakakku!!"

Kyuhyun mundur saat Chan Lee maju. "Paman, sadarlah. Kau orang baik."

"Aku bukan orang baik!! Aku!" Chan Lee menepuk dadanya sendiri, "adalah manusia malang! Aku anak beruntung yang diasuh pamanku. Aku memiliki saudara yang baik. Sampai dia bertemu mamamu! Jatuh cinta pada mamamu! Aku tidak apa-apa. Asal kakakku bahagia. Tapi rupanya kebahagiaannya sangat singkat. Dia mati! Pamanku kehilangan anak tunggalnya! Dan aku kehilangan saudara dan sahabat terbaikku!! Itu semua karena kesialan mamamu!!"

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang