46 - aku sabar, mama

1.4K 245 23
                                    

Tiga hari setelah kejadian itu, Kibum benar-benar ditolak Yeonsa saat berkunjung, Kyuhyun sudah boleh pulang. Lega sekali rasanya. Namun perasaan itu hanya sesaat mengingat dia masih belum berbaikan dengan ibunya.

Kyuhyun belum sempat meminta maaf. Sebenarnya takut juga. Setiap mau buka mulut, urung lagi melihat sikap ibunya yang dingin. Dia yakin ibunya bersikap begitu karena masih marah. Jadi Kyuhyun menunggu ibunya lebih lunak agar enak saat minta maaf. Biasanya jika ketegangannya sudah mencair permintaan maaf akan diterima dengan cepat.

Yang Kyuhyun tidak tahu, sikap ibunya seperti itu bukan sepenuhnya karena dia. Melainkan hari sidang yang semakin dekat. Hangeng mengerahkan tim pengacara untuk mempertahankan hak asuh Kyuhyun pada Yeonsa. Siwon juga melakukan sesuatu. Yeonsa berulang kali melihatnya sibuk menelepon. Tapi tidak jelas apa yang dikerjakannya.

Yeonsa cemas. Setiap waktu berharap dan berdo'a untuk jalan keluarnya.

Tapi hal yang paling membuatnya takut adalah Kyuhyun sendiri. Bagaimana anak itu saat tahu kenyataan ini?

Apa Kyuhyun akan hancur?

Apa Kyuhyun akan membencinya?

Apa Kyuhyun akan meninggalkannya?

Apa Kyuhyun akan memilih bersama keluarga Park?

Semua itu memenuhi otak Yeonsa seiring semakin dekatnya hari sidang.

"Mama itu milik rumah sakit."

Yeonsa terkejut oleh suara Kyuhyun. Lalu melihat bahwa dirinya hampir memasukkan pakaian rumah sakit Kyuhyun ke dalam tas.

"Iya." Yeonsa buru-buru menyingkirkan piyama putih itu ke atas nakas. Diam-diam menghela nafas saat kembali melanjutkan berkemas.

Kyuhyun turun membantu. Yeonsa menjadi tertegun diam.

"Mama bisa melakukannya. Sudah sana duduk saja."

"Mama kelelahan makanya jadi salah memasukkan barang. Tidak apa. Aku juga sudah sehat. Aku bisa membantu mama." Kyuhyun tetap membantu ibunya.

Yeonsa tidak mencegahnya lagi. Tiga hari ini Kyuhyun sangat diam. Anteng. Tapi Yeonsa semakin tidak tega. Ingin sekali dia mencabut hukumannya. Membiarkan Kibum datang dan membuat anaknya tersenyum. Tapi dia tidak bisa.

Dalam ketegangan masalah ini bagaimana bisa dia menatap wajah Kibum tanpa gejolak tidak nyaman. Hatinya diremas rasa bersalah. Tapipun tidak sanggup untuk melunak.

Rasanya dia tidak ingin lagi mengalah.

"Mama, Kyu minta maaf."

Yeonsa menatap Kyuhyun yang masih menata baju di dalam tas padahal semua sudah dimasukkan. Kepalanya menunduk. Tidak tega rasanya.

"Hm. Mama maafkan. Tapi hukumannya masih berlangsung." Berulang kali Yeonsa meminta maaf dalam hati.

Kyuhyun mengangguk masih menunduk. "Iya. Karena aku yang salah, Kyu akan menerima hukumannya. Asal mama memaafkanku." Kyuhyun tersenyum. Akhirnya mengangkat wajah juga menatap Yeonsa.

Yeonsa balas tersenyum sekalipun tidak lebar.

"Lagi pula hukumannya tidak selamanya, kan? Kalau mama sudah yakin kami jera nanti hukumannya pasti dicabut. Tidak apa. Kyu akan sabar."

Tangan Yeonsa seketika kaku. Hatinya kelu. Dan Kyuhyun menutup resleting tasnya tanpa melihat semua itu.

"Kita menunggu taksi dulu?"

"Ya. Paman Siwon tidak bisa datang. Dia akan berkunjung ke rumah nanti malam. Ayo turun. Kita tunggu taksinya di bawah." Yeonsa mengambil alih tas yang sudah di tenteng Kyuhyun. Tidak membiarkan anaknya kelelahan dengan membawa tas tersebut.

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang