Kyuhyun mengaduk nasi di mangkuk dengan sumpit. Matanya sesekali mencuri lihat ibunya. Mencari tahu apa si ibu masih marah atau tidak.
Semalam saat dia sampai rumah, ibunya sudah berdiri di teras. Tidak sendirian. Ada Siwon juga. Kyuhyun sudah akan meminta maaf dan memberi penjelasan tapi dia segera di tarik ibunya lalu didorong masuk ke dalam. Dia bahkan tidak sempat melihat Tae Hee dan Kibum karena pintu langsung ditutup.
Ibunya tidak mengatakan apapun. Kyuhyun merasa ibunya marah. Menjadikannya tidak enak hati.
Sampai pagi ini pun. Ibunya tidak melakukan hal yang biasa dilakukan. Ibunya tidak datang ke kamarnya untuk membangunkannya. Kyuhyun bangun sendiri. Lalu turun dan melihat ibunya sudah duduk di meja makan.
"Ehm." Kyuhyun menghentikan gerakannya mengaduk. Satu tangannya bersembunyi di bawah meja. "Mama masih marah, ya?" Tanyanya pelan.
Hanya gumaman singkat yang didapat Kyuhyun. Yeonsa tidak juga menatapnya.
Kyuhyun menyelesaikan makan. Padahal belum banyak yang dia masukkan ke perut. Sejujurnya dia lapar. Tapi entah kenapa mood ibunya sulit dihadapi pagi ini.
Bukan tidak pernah dia kena marah si ibu. Pernah. Setiap kali jahilnya kelewatan, Yeonsa pasti memarahinya. Tapi jika didiamkan seperti ini adalah hal baru. Kyuhyun belum terbiasa menghadapi sikap ibunya yang ini.
"Aku berangkat." Ujar Kyuhyun memutuskan pergi lebih cepat. Dengan gerakan suram menarik tas di kursi sebelah. Beranjak dari meja makan dengan wajah murung.
"Langsung pulang begitu sekolah usai. Jangan keluyuran dengan Kibum." Akhirnya Yeonsa membuka mulut saat Kyuhyun mencapai dua langkah.
"Mama jangan marah. Aku minta maaf." Kyuhyun berbalik. Matanya mengerjap tidak tahan dengan sikap dingin Yeonsa.
Yeonsa meletakkan sumpit. Menatap Kyuhyun kasihan. Dia sendiri tersiksa dengan sikapnya. "Jangan ulangi."
Kyuhyun mengangguk.
#
Kibum sampai di sekolah belakangan. Baru sampai lantai bawah dia sudah kena lemparan tas. Tepat di wajahnya.
"Yak! Sialan!!" Raungnya marah. Tapi kemudian amarahnya menyusut rendah mengetahui siapa si pelaku. Apalagi dengan tampang kusut melebihi baju tanpa setrika. "Sepagi ini, kau sudah mencari masalah?" Kibum memungut tas dibawah kaki. Menyodorkannya pada Kyuhyun, si pelaku pelemparan.
Kyuhyun tidak segera mengambil alih tas miliknya. Matanya menatap Kibum sangat kesal. "Kau bilang akan bertanggung jawab!"
"Mamamu sudah kabur sebelum aku bicara."
"Seharusnya mulutmu berucap lebih cepat! Kau biarkan aku menanggungnya sendirian!"
Kibum menurunkan tangan, tahu Kyuhyun tidak akan mengambil tasnya. Maju mendekat. Kibum menepuk bahu Kyuhyun tapi ditolak keras.
"Mamamu sangat marah?"
"Mama tidak pernah sedingin itu padaku! Setelah menyeretku masuk kamar lalu pergi dan tidak memanggilku lagi. Mama mendiamiku! Mama bahkan tidak bertanya apa aku sudah makan atau belum! Aku tidak bisa tidur! Aku lapar tapi takut mama menolakku!"
Kibum meringis dengan gerutuan Kyuhyun. Meneguk ludah kelu. "Kau sudah sarapan?"
"Mana ada!!" Sembur Kyuhyun. "Mama masih bersikap begitu pagi ini! Aku jadi tidak bisa menelan sarapanku dengan baik!"
Kibum mengangguk paham. Ditariknya tangan Kyuhyun. Dibawanya si adik ke kantin. Orang bilang, kalau sedang lapar jangan diajak berdebat. Bukan hanya perut yang kosong, tapipun otaknya. Kyuhyun sedang gusar bukan perkara si ibu saja. Perutnya yang keroncongan juga membuatnya emosian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bond
FanfictionPark Kibum yang tidak tahu Kyuhyun yang terlalu menyayangi sang Ibu Park Jungsoo yang menyimpan rahasia Park Donghae yang selalu melihatnya Dan dua wanita yang tersakiti