49 - dengarkan aku

1.4K 262 36
                                    

Kyuhyun melambaikan tangan heboh melihat dua orang yang ditunggunya. Senyumnya merekah berlebihan. Tapi binar di matanya bukan kebohongan. Dia senang bisa melihat kedua orang itu.

"Hae hyung! Kibumie!"

Donghae dan Kibum berjalan lurus. Kibum memutar mata malas. Donghae mengulum senyum. Sedikit malu menjadi pusat perhatian sekitar.

Mereka bertemu di tempat terbuka. Keadaan tidak sepi. Meski tidak bisa dikatakan ramai juga. Tapi kelakuan Kyuhyun tetap membuat malu.

Kyuhyun memeluk Donghae kuat. Lalu merangkul lengan Kibum tak kalah erat.

"Aigo, saudaraku langsung datang begitu kupanggil. Aku tidak ragu bahwa kalian saudara kandungku."

Keduanya terkejut. Saling pandang dengan ekspresi beku.

Kyuhyun mencebik. Memukul bahu depan Kibum main-main. "Apa-apaan ekspresi kalian! Aku sudah tahu! Benar! Aku sudah mengetahuinya. Ayo~ santailah..."

Tapi mereka tidak sesantai itu mengingat sekarang kedua orang tua mereka sedang beradu untuk hak asuh Kyuhyun pada sidang kedua.

"Hae hyung aku ingin ice cream."

"He?" Agaknya Donghae masih dalam keterkejutannya sampai harus ditegur Kyuhyun dengan tepukan. "Ice cream? Ne. Kajja."

Kyuhyun tertawa senang. Melepaskan Kibum kemudian melangkah memimpin jalan. Diam-diam senyumnya berubah kelu dan sorot matanya berubah lebih sendu.

Ketiganya memasuki sebuah kedai makan yang juga menyediakan ice cream untuk camilan. Kyuhyun langsung menghampiri konter pemesanan. Memesam tiga porsi sedang untuk mereka bertiga.

"Aku kopi saja." Ujar Kibum mendengar pesanan Kyuhyun.

"Baiklah." Kyuhyun mengubah pesanan untuk Kibum. Setelah mendapat pesanannya mereka pergi untuk mencari tempat duduk. Lagi-lagi Kyuhyun yang menentukan. Mereka keluar, memilih bangku di sisi tepi yang tempatnya cukup memisah.

Untuk beberapa menit awal suasana sepi mendominasi. Hanya ada suara Kyuhyun yang menikmati ice cream vanilla dan Donghae yang menyendok ice creamnya dengan pelan. Kibum hanya sekali menyeruput kopinya lalu memilih diam. Menunggu entah apa.

Setelah melempar pandang dengan Kibum, Donghae memutuskan untuk bersuara.

"Kau benar sudah tahu semuanya?"

Kyuhyun mengangguk tanpa mengalihkan fokus pada mangkuk ice cream. Sulit menebak ekspresinya dengan posisi itu sekalipun Donghae yang tepat di depannya.

"Jadi," Kibum menggantung kata. Namun Kyuhyun lebih dulu menegakkan kepala dan bersuara.

"Mama sudah menceritakannya. Siapa orang tua kandungku dan kenapa aku sampai di tangan mama. Menjadi anak mama."

Donghae menghela nafas. Namun tidak sedikitpun merasa lega. Sikap Kyuhyun yang ini justru membuatnya tidak tenang. Begitu pula Kibum. Tidak paham bagaimana Kyuhyun bisa sebiasa ini.

"Bagus. Jadi kapan kau pulang ke rumah? Rumah kami tentu saja."

Kyuhyun menatap Kibum yang barusan berbicara. Lalu tersenyum manis. "Kibum, aku memang sudah tahu keluarga kandungku. Tapi aku tidak bisa meninggalkan mama."

"Maksudmu?!" Kibum hampir menggebrak meja. Donghae di sisi lain berubah gelisah. "Apa maksudmu? Kau tahu kami keluargamu. Tapi kau tidak ingin kembali pada kami? Apa itu artinya kau menolak kenyataan? Kau menolak kami?!"

"Kibum," Donghae yang mencoba menegur Kibum justru tidak mendapat atensinya.

Kyuhyun menggeleng. "Bukan begitu Kibum. Aku ingin bicara, dengarkan aku."

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang