30 - itu tidak lucu!

1.8K 290 83
                                    

Setelah membuka pintu untuk tamu, Kyuhyun mendatangi Yeonsa yang sedang mencuci bekas makan malam mereka di dapur.

"Mama." Kyuhyun mengusapkan wajah di bahu belakang Yeonsa. Membuat ibunya kegelian. "Mamaku yang cantik, ada Siwon ahjussi didepan."

"Mwo?"

Kyuhyun beralih ke sisi Yeonsa. Mengambil alih cucian. "Serahkan ini pada anakmu. Mama temui saja Siwon ahjussi."

"Kenapa dia datang?"

"Molla. Ayo, mama. Sana sana." Usir Kyuhyun.

Yeonsa melepas sarung tangan. Menatap Kyuhyun kemudian cucian. "Jangan kerjakan."

"Wae? Aku bisa."

"Tidak boleh. Sayang mangkuk dan lainnya."

"Yah, mama!" Protes Kyuhyun pada Yeonsa yang telah berlalu sambil tersenyum jahil.

"Mama serius, Kyu. Jangan main didapur." Peringat Yeonsa dengan menunjukkan jari. Ampuh untuk menghentikan Kyuhyun dan meletakkan kembali mangkuk yang sempat diraih. Mematikan keran lalu beranjak keluar dari daerah kekuasaan sang mama.

Melewati ruang tengah dia melihat Siwon dan Yeonsa duduk bersebelahan. Kyuhyun tersenyum, menyapa singkat Siwon sebelum melanjutkan langkah ke tangga.

Sampai di kamar, Kyuhyun membaringkan badan di kasur. Sebelum itu, meraih ponselnya untuk diperiksa sambil baringan. Membuka aplikasi pesan, ada beberapa kotak pesan yang lama dan baru yang belum dibacanya.

Mengalihkan pesan dari teman-temannya di China, Kyuhyun lebih tertarik pesan dari Tae Hee.

Belum lama sejak Tae Hee meminta untuk bertemu. Melihat jam, Kyuhyun memutuskan untuk memenuhi ajakan gadis itu. Bergegas mengetik pesan balasan lalu bersiap.

#

Chan Lee tersudut. Wajahnya sudah babak belur dan sakit di sekujur tubuh. Namun begitu dia tidak mudah untuk mundur.

Chua Zhong Rong tersenyum remeh. Memberi kode pada anak buahnya untuk menghentikan pukulan.

"Mimi sudah tidak disini." Ujarnya mendekati Chan Lee. Bisa dia lihat pancaran terkejut di mata lelaki itu begitu mendengar ucapannya.

"Apa maksudmu?!" Chan Lee mengabaikan rasa perih di bibirnya. Menuntut penjelasan pemimpin baru klan Chua. "Mimi milikku. Dan akan terus seperti itu! Serahkan Mimi padaku." Sedikit memohon. Mungkin saja Zhong Rong ini melunak. Karena bagaimanapun Mimi adalah keluarganya.

Tapi hal semacam simpati adalah hal mustahil jika diharapkan dari seorang Chua Zhong Rong. Berbeda dengan ayahnya, pemimpin Chua sebelumnya. Ayah Mimi memberinya syarat untuk menebus Mimi. Sebanyak harta yang hanya bisa dia dapat dari seluruh aset keluarga Kim. Sebab itu dia gigih dalam menjadi pewaris Kim. Namun rupanya semua itu tidak mudah.

Chan Lee begitu yakin dengan syarat tersebut. Pemimpin Chua akan menepati janjinya.

Tapi tidak dengan Chua Zhong Rong. Saudara lain ibu dengan Mimi. Yang memandang Mimi hanya sebagai alat dan aset. Bahkan tidak segan merendahkannya.

Sosok yang kejam dan serakah. Yang tega melakukan apapun demi keuntungan sendiri. Bahkan membunuh ayah kandungnya demi segera duduj di kursi pemimpin.

"Aku sudah mengirimnya pergi. Mungkin sekarang dia bersenang-senang dengan pria-pria itu."

Chan Lee menggeram marah. Merengsek maju dan melayangkan kepalan. Namun hal itu dihindari Zhong Rong dengan mudah. Lalu berbalik menendang Chan Lee hingga kembali tersungkur.

"Agh!!"

Dada Chan Lee serasa ditekan kuat saat punggungnya diinjak Zhong Rong. Beradu dengan paving keras dibawahnya.

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang