Tawa bayi 11 bulan itu terdengar memenuhi halaman samping. Sesekali berceloteh dan bertepuk tangan dengan gerakan fragil. Sedangkan yang memangkunya ikut senang dengan keceriaan bayi gempal.
"Kyu, makanan sudah siap. Bawa masuk Dongsaengnya."
Kyuhyun menoleh. Mimi berdiri di sisi pintu untuk memanggilnya agar masuk dan makan bersama.
Kyuhyun mengangguk. "Ne, Bi."
Mimi mengulas senyum sebelum kembali masuk. Kyuhyun juga segera bangun, menggendong adiknya. Sesekali masih mengajak bicara bayi lucu tersebut.
"Wah," Chan Lee berseru melihat Kyuhyun datang ke meja makan, "kau sudah pantas punya adik."
"Aku memang sudah jadi Kakak." Kyuhyun mengambil tempat kosong. Menolak saat Mimi akan mengambil bayinya agar dia bisa makan dengan benar. Tapi Kyuhyun bersikeras memanggu adiknya. Memeluknya gemas seraya berkata, "Huanran-ku yang manis."
"Heee itu Huanran kami. Kau harus memilikinya dari orang tuamu sendiri." Chan Lee menyanggah Kyuhyun. Mimi tersenyum masih menata piring.
Yeonsa muncul bersama Siwon dari arah dapur, masing-masing membawa makanan dan diletakkan di meja.
"Kau lihat putramu, dia merengek meminta adik." Chan Lee berkata pada Siwon, seraya menunjuk wajah Kyuhyun yang sudah masam.
"Adik apa? Kami ini sudah berumur. Masih untung aku bisa menikah."
"Jaman sekarang apa yang tidak mungkin. Pergilah ke Dokter dan kau akan mendapatkan solusinya."
"Dari pada itu, cepat putuskan masa tenangmu dan kembali ke China." Yeonsa menimpali. Chan Lee tersenyum kecut. Siwon terkekeh menepuk bahunya dan meremasnya singkat.
"Dengan begitu kami punya waktu untuk program memiliki anak," tambah Yeonsa.
Kyuhyun tersenyum. "Hem!" Angguknya setuju.
Mimi yang sejak tadi mengisi piring mereka dengan nasi hanya tersenyum kalem. Untuk keputusan satu itu dia menyerahkan semuanya pada Chan Lee. Mau di sini atau kembali ke China dia akan ikut ke mana suaminya pergi.
"Aish. Sudah-sudah, kita makan saja. Kyu, sini. Huanran denganku saja."
Kyuhyun menggeleng tegas. Memeluk Huanran posesif. Chan Lee mencebik sekali kemudian berlanjut menyantap makanannya.
Setelahnya hanya ada obrolan ringan dan canda di meja itu.
Waktu telah berlalu setelah hari-hari menengangkan dan menyiksa batin mereka. Kyuhyun mendapatkan Ibunya kembali dan tetap berhubungan baik dengan keluarga kandungnya. Hingga beberapa bulan kembalinya Yeonsa, Siwon melamarnya dengan resmi. Seminggu setelahnya mereka menikah. 6 hari kemudian mereka terbang ke China, sebab tuntutan tanggung jawab Yeonsa atas Perusahaan Tuan Kim. Membawa serta Kyuhyun, seperti katanya yang tidak mau ditinggal lagi.
Setelah tahun terlewat 2 kali, Hangeng akhirnya menemukan Chan Lee. Beberapa kali berusaha menghubunginya untuk mendapatkan kabar.
Sejak 4 bulan belakangan Yeonsa membujuknya agar kembali ke Perusahaan. Dia meyakinkan Chan Lee bahwa China telah aman dari Chua klan. Dia bisa membawa Mimi dan keluarga kecilnya. Tidak ada lagi yang perlu ditakuti. Tidak akan ada lagi yang akan memisahkan mereka.
Namun begitu, Chan Lee masih ragu. Sering kali menghindari pembicaraan itu. Sekarang bukan lagi rasa takut. Melainkan rasa malunya pada Yeonsa, Kyuhyun, Yesung, dan Pamannya, Tuan Kim. Perbuatannya yang dulu rasanya tidak termaafkan. Demi perempuan, dia bisa sebuta itu pada keluarganya.
Yeonsa tidak menyerah. Dia akan terus meyakinkan Chan Lee. Begitu ada kesempatan dia, suami serta anaknya terbang ke Indonesia ini untuk mendatangi Chan Lee. Membujuknya langsung.
![](https://img.wattpad.com/cover/149978006-288-k564527.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bond
FanfictionPark Kibum yang tidak tahu Kyuhyun yang terlalu menyayangi sang Ibu Park Jungsoo yang menyimpan rahasia Park Donghae yang selalu melihatnya Dan dua wanita yang tersakiti