13 - kemelut

1.5K 253 42
                                    

"Rumah Kyuhyun dimana, Hae? Sudah terlalu lama Kibum menginap. Eomma akan menjemputnya sendiri."

Seketika Donghae kesulitan menelan makan siangnya.

Menjemput Kibum itu artinya Hana kemungkinan ketemu Yeonsa. Kibum menginap disana. Sedangkan Hana tidak tahu Kyuhyun adalah putra Cho Yeonsa.

"Eomma kenapa merepotkan diri sendiri? Biarkan Kibum puas, nanti juga pulang sendiri."

"Eomma ini cemas, Hae. Menginap selama itu apa kata keluarga Kyuhyun. Tidak enak dengan mereka."

"Aku saja yang jemput."

"Tidak. Kau sudah pernah melakukannya, tapi tidak ada hasil. Dia marah pada eomma. Biar eomma yang bicara dengannya."

"Eomma~"

"Berikan saja alamatnya."

"Ah, aku lupa ada janji dengan dosen. Alamatnya nanti saja, ya eomma." Donghae bergegas meninggalkan meja makan. Keluar tidak lupa mengantongi kunci mobilnya. Tentu saja dia berbohong dan tidak berniat memberi tahu alamat Kyuhyun.

#

Ini hari kelima Kibum menginap. Hitungan hari usai perkelahian waktu itu.

Yeonsa sempat terkejut melihat wajah Kibum lebam dan lecet. Kyuhyun memutuskan untuk membuka kondisi Kibum alih-alih menyembunyikannya diam-diam seperti niat awal. Toh, mereka sudah memiliki kebohongan bagus. Mereka dipalak preman lalu dikeroyok karena mencoba lari.

Setelah beberapa hari luka-luka Kibum mendingan. Lebamnya mulai samar, luka lecetnya mengering sempurna. Yeonsa memanggilkannya dokter dan memberikannya perawatan pagi dan sore.

Selama itu Kibum juga absen dari sekolah. Dengan cara baik-baik. Menulis surat ijin. Tidak sekedar bolos saja.

Selama absen Kibum mendapat banyak waktu beristirahat. Saat bosan dia akan menemani Yeonsa di florist. Dia merasa menjadi lebih dekat dengan Yeonsa beberapa hari ini.

"Aku sudah selesai mengupas kentangnya ahjumma."

Seperti sore ini, Kibum membantu Yeonsa memasak. Kibum tidak bisa memasak. Tapi sekedar memotong bawang atau mengurus bahan makanan lain tenaganya bisa diandalkan.

"Selanjutnya apa?"

Yeonsa menyahut selagi sibuk dengan masakannya. "Tolong lumatkan, ya. Setelah ini aku siapkan bumbunya."

"Oke."

Kibum melakukan apa diminta Yeonsa. Menghaluskan kentang yang sebelumnya telah dikukus. Yeonsa selesai dengan supnya. Mematikan kompor lalu menghampiri Kibum. Dia membantu membuat adonan untuk kentang.

Kyuhyun memasuki rumah dengan langkah malas. Salamnya tidak terlalu keras. Tidak terdengar oleh mereka yang berada didapur sehingga tidak membalasnya.

"Kalian asyik sekali." Tegur Kyuhyun sudah berada di sisi dapur.

Kibum dan Yeonsa menoleh. "Baru pulang?" Tanggapan ibunya biasa sekali.

Kyuhyun mencebik. Rautnya muram dan suntuk.

"Ada apa? Wajahmu sangat jelek."

Kyuhyun memeluk ujung dinding, menekuk wajah. "Kibum, kapan kau masuk sekolah?" Tanyanya terdengar merajuk.

"Kenapa?"

"Sepi sekali di sekolah. Tidak ada yang bisa kuajak main. Sejak kau absen, Shindong dan Sungmin juga tidak masuk. Hee-ya juga sibuk dengan urusan kesiswaan. Kapan kau masuk, Kibum? Kan, sudah sembuh. Lebammu sudah samar. Besok masuk, ya."

BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang