Nyatanya operasi Kyuhyun berlangsung sangat lama. Changmin memerintahkan separuh dari anak buahnya untuk kembali ke markas dan menyisakan 3 orang untuk berjaga bersamanya. Siwon yang kembali ke depan UGD bersama Yeonsa tidak bisa lama-lama. Dia perlu mengurus penyergapan malam itu ke kantor, mengingat Hangeng seorang diri lebih dulu pergi bersama anak buahnya untuk memberi keterangan. Siwon tidak ulur waktu lagi setelah menitipkan Yeonsa pada Changmin.
Di penghujung malam itu begitu hening hingga pagi menjelang. Tidak ada seorang lagi yang beranjak meninggalkan lorong menegangkan sekaligus penuh pengharapan. Di dalam sedang berjuang untuk satu nyawa dan mereka diam dalam doa.
Matahari meninggi, rumah sakit mulai ramai oleh pengunjung. Tapi keadaan belum berubah di sana. Mereka masih menunggu. Masih berselimut cemas terombang ambing dalam ketidak pastian. Sampai pintu ruang tindakan operasi terbuka mengejutkan mereka semua. Ada beberapa dokter dan perawat yang bekerja namun hanya satu orang yang akan berbicara pada keluarga pasien.
Dokter keluarga Jung berada paling depan. Operasinya berhasil. Peluru menembus dada menghantam rusuk hingga menjadi serpihan dan menembus organ sekitar. Melukai jantung dan merobek paru. Mereka terpaksa membuang jaringan rusak pada paru-paru Kyuhyun. Mengatasi pendarahan kronis di jantung dan mengatasi tulang rusuknya untuk sementara.
Meski begitu kondisi Kyuhyun masih di titik standart. Memerlukan pantuan intensif dan penanganan selanjutnya saat kondisinya lebih baik.
Untuk sementara mereka lega. Lalu bertanya kemungkinan Kyuhyun bisa dipindahkan ke rumah sakit lebih besar. Dan mereka harus lebih bersabar menunggu lagi.
Saat keadaan lebih baik dan Kyuhyun telah ditempatkan di ICU, Changmin memberi perintah pada anak buahnya. Lalu mendekati Yeonsa yang duduk sedikit jauh dari keluarga Park. Terlihat rapuh sendirian.
"Bibi, kau perlu membersihkan diri."
"Aku akan menemani Kyuhyun."
"Bibi harus mengurus diri lebih dulu." Desak Changmin. Yeonsa hanya sempat dirawat lukanya dan beristirahat dalam pingsan. Pakaiannya masih sama dan kotor. Changmin kasihan melihatnya. Matanya lelah begitu pula tubuhnya. Tapi Yeonsa ibu yang baik. Bahkan jika dirinya sama sekali tidak nyaman, dia akan tetap di sana demi Kyuhyun.
"Kyuhyun sendirian." Yeonsa menatap pintu ICU enggan. Kyuhyun masih belum bisa dijenguk. Semua orang di sana menunggu kesempatan itu.
"Aku akan di sini. Bibi hanya perlu pergi sebentar lalu kembali kemari. Orangku akan membantu keperluan bibi." Changmin menunjuk anak buahnya. Changmin masih mencoba meluluhkan Yeonsa. Dia pikir akan melakukannya untuk Kyuhyun. Membantu mengurus ibu temannya itu.
Beruntunglah Yeonsa tidak sekeras kepala anaknya. Setelah beberapa kalimat wanita itu bersedia pergi dengan anak buahnya.
Changmin merilekskan punggung sekalipun ketegangan tidak sepenuhnya sirna. Dia masih memikirkan kondisi Kyuhyun, selagi Dokter keluarganya masih di dalam memantau.
"Changmin,"
Changmin menoleh, Donghae sudah duduk di sebelahnya. Dia mengernyit samar namun tidak membalas sapaan Donghae.
"Aku Donghae,"
"Park." Ujar Changmin tidak kaget. Pandangannya kembali lurus ke depan.
"Kau teman Kyuhyun?"
"Jika bisa dibilang begitu." Ah Changmin, Kyuhyun sendiri yang menyebutmu teman.
Donghae sudah sedikit mendengar dari Siwon perihal Changmin. Sebenarnya sedikit aneh pemuda seumuran Kibum dan Kyuhyun membantu dalam pembebasan Kyuhyun. Namun Donghae tidak bisa berfikir sejauh itu sekarang. Dia mendatangi Changmin untuk berterima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bond
FanfictionPark Kibum yang tidak tahu Kyuhyun yang terlalu menyayangi sang Ibu Park Jungsoo yang menyimpan rahasia Park Donghae yang selalu melihatnya Dan dua wanita yang tersakiti