Jungsoo mendapati Hana datang. Dia tersenyum pada awalnya. Berpikir jika Hana sudah bersedia pulang. Rasanya lega, begitu juga dengan Kibum dan Donghae.
Tapi rasa senang itu beralih cepat saat Hana menunjukkan surat hasil tes DNA tepat di depan Jungsoo.
"Hana,"
Hana tersenyum lirih. Mengambil nafas yang terasa sulit. "Aku akan melupakannya. Aku hanya akan percaya padamu. Tapi itu,"
Jungsoo meremas kertas tersebut. "Aku bisa jelaskan, Hana."
Kibum menarik paksa kertas itu. Membacanya. Wajahnya berubah gelap. "Apa maksudnya? Cho Kyuhyun dan appa? Apa maksudnya ini?!!" Raung Kibum.
Tidak ada yang bicara. Kibum marah. Meremas kertas tersebut hingga menjadi gumpalan dan membantingnya emosi. Dia berjalan keluar. Hana berbalik namun ditahan Jungsoo.
"Kejar Kibum, Hae. Jangan sampai dia berbuat sesuatu."
Donghae mengangguk lalu bergerak cepat. Berlalu seraya menatap Hana sekilas. Dia akan menyerahkan semua hal pada ayahnya sekarang. Donghae percaya kali ini sang ayah tidak akan bungkam lagi.
Hana menangis tanpa suara. Menunduk dalam. Mematung. "Aku akan melupakannya. Akan kuanggap ini hanya mimpi. Dirimu juga perasaanku. Tidak ada yang nyata."
"Apa yang kau bicarakan. Yang kau baca memang benar. Tapi apa yang kau pikirkan itu salah."
"Apa yang kupikirkan?" Hana mengangkat wajahnya. "Itu buktinya, Jungsoo." Menunjuk gumpalan kertas DNA. Mata Hana memicing penuh luka. "Anak itu anakmu! Dia anakmu dan Yeonsa! Kau menyangkalnya tapi sekarang tidak bisa lagi!"
Jungsoo membuka mulut tapi Hana menukasnya segera. "Oke. Oke! Kau mencintaiku? Baik! Aku akan percaya! Tapi, maaf, aku tidak bisa hidup dengan pengkhianat."
"Apa?"
"Kita akan tetap bercerai. Kita lupakan apa yang pernah terjadi. Entah itu anakmu atau bukan, aku tidak peduli lagi. Aku hanya ingin tenang. Aku tidak ingin terluka lagi. Mari kita akhiri, Jungsoo. Sudahlah. Berpisah lebih baik." Hana berbalik, melangkah.
Jungsoo tidak percaya dengan kalimat Hana. Setelah apa yang coba dia lakukan untuk tetap mempertahankan rumah tangganya. Untuk apa yang sedang dia perjuangkan, Hana berfikir untuk berpisah. Lagi??
"Jangan pergi. Aku bilang jangan pergi, Hana!!!"
Deg.
Langkah Hana berhenti. Suara Jungsoo yang menggelegar membuatnya berdiri kaku.
"Kyuhyun anakku. Darah dagingku. Itu benar. Dia juga adalah anakmu. Anakmu sendiri."
Hana berbalik cepat. Hampir berputar karen terkejut. "Omong kosong ap,"
"Itu kebenaran!!" Jungsoo berucap tegas. Mengangkat tungkainya menghampiri Hana. "Dia berada disana untuk menebus kesalahanmu. Dia disana untuk semua dosamu!"
"Tidak!" Hana menggeleng. "Anakku sudah,"
"Yang kita kubur adalah anak Yeonsa." Jungsoo berhenti tepat didepan istrinya. "Tempat mereka kutukar untuk menebusmu."
Kaki Hana goyah. Namun Jungsoo menahannya agar tidak jatuh.
"Kau memberikan anakku padanya?" Suaranya bergetar. Matanya yang telah basah terasa sakit. Kepalanya pening memproses perkataan Jungsoo.
"Ya. Aku memberikan anak kita untuk menggantikan dua nyawa yang hilang karenamu. Karena aku tidak ingin kau dipenjara!!" Jungsoo berkata didepan wajah Hana. Mencengkeram penuh lengan istrinya. Mengunci matanya yang berair diujung kecewa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bond
FanfictionPark Kibum yang tidak tahu Kyuhyun yang terlalu menyayangi sang Ibu Park Jungsoo yang menyimpan rahasia Park Donghae yang selalu melihatnya Dan dua wanita yang tersakiti