Jungsoo berdiam diri di ruang kerja pribadinya di rumah. Kilasan masa lalu kembali berputar. Seolah tervisualisasi didepan matanya.
'Tuan Kim, bagaimana bisa kau mengajukan syarat seperti ini?'
'Pikirkan Jungsoo. Karena istrimu putraku meninggal. Istrinya sekarat dan bayi mereka... meninggal.'
Jungsoo tidak mengelak kesalahan yang dilakukan istrinya. Semua bukti menunjukkan kesengajaan. Pemeriksaan kepolisian pun tidak menemukan kesalahan mobil Hana. Dugaan mereka kuat bahwa kecelakaan ini disengaja.
Terlebih lagi malam sebelum kejadian dia sempat bertengkar masalah cinta masa lalunya dengan Hana.
Pernikahannya dengan Hana adalah perjodohan. Selagi Jungsoo mencintai wanita lain justru orang tuanya menghendaki Hana sebagai menantu. Dengan sangat terpaksa Jungsoo menurut pada orang tuanya.
Hana peka akan Jungsoo yang tidak mencintainya. Karena hal itulah pernikahan mereka kurang harmonis. Hingga Donghae hadir lalu hubungan keduanya menjadi lebih dekat.
Tapi tidak lama. Saat kehamilan keduanya Hana mendapati Jungsoo masih menyimpan kenangan masa lalunya dengan Yeonsa. Apalagi setelah tahu Jungsoo masih bertemu dengan Yeonsa. Beberapa kali dia memergoki Jungsoo sedang bersama wanita itu.
Hana merasa sangat marah melihat bagaimana Jungsoo tersenyum. Dan saat itu dia sadar perut Yeonsa besar sama dengannya.
Hana menuduh Jungsoo. Menangis histeris. Memaki dan mengancam Jungsoo.
Lalu esoknya Jungsoo mendapati kabar yang mengerikan.
Hana menabrakkan mobilnya ke mobil pasangan Kim. Melupakan keselamatan bayinya sendiri. Dua bayi dalam rahimnya yang seharusnya dia jaga baik-baik.
Dalam kecelakaan itu putra tunggal tuan Kim meninggal, istrinya kritis dan bayi mereka tidak bisa dilahirkan.
Tuan Kim sangat terpukul oleh kejadian itu. Tapi pria tua itu memikirkan nasib menantunya yang dalam keadaan koma. Apa yang akan dihadapi perempuan itu saat bangun nanti. Kehancuran hidupnya. Tuan Kim tidak tega. Maka dibanding menuntut pengadilan pada istri Jungsoo dia meminta pertanggung jawaban yang lain.
'Kau hanya akan kehilangan satu anak. Dibanding Yeonsa yang malang, kau masih jauh lebih beruntung.'
Jungsoo masih merasa berat. Merasa sangat tidak rela. Benar istrinya belum sadar sebab persalinan darurat. Hana cukup menderita dalam pendarahan hebat sehingga menyebabkannya tertidur cukup lama. Dia bahkan belum tahu kedua bayi kembar tidak identik mereka selamat tanpa kurang apapun.
Lalu Jungsoo harus dihadapkan pada pilihan ini.
Tuan Kim dengan seluruh bukti bisa membawa istrinya ke penjara. Lalu menuntut hukuman paling berat untuk perbuatan Hana.
Meski Hana bersalah Jungsoo masih tidak rela membiarkan istrinya, ibu dari anak-anaknya harus mendekam di jeruji besi tidak layak itu.
Membayangkan anak-anaknya tumbuh tanpa ibu membuat Jungsoo memantapkan hati mengambil penawaran itu.
Menarik nafas panjang dan bersama dengan hembusan nafasnya Jungsoo menyetujui penebusan yang dikehendaki tuan Kim.
'Pilihan bijak Jungsoo. Kau mungkin menipu istrimu tapi ingat kau juga menyelamatkan Yeonsa dengan ini. Aku akan membawa mereka pergi dari Korea. Dan merawat mereka diluar. Rahasia ini hanya antara kita. Dan akan kita bawa sampai liang lahat.'
'Ya. Aku berjanji.'
Tidak terasa air mata Jungsoo telah mengalir. Melihat Yeonsa masa kelam itu seolah kembali. Teringat akan putranya yang lain. Rasa penasaran. Rasa rindu itu menggebu.
![](https://img.wattpad.com/cover/149978006-288-k564527.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bond
FanfictionPark Kibum yang tidak tahu Kyuhyun yang terlalu menyayangi sang Ibu Park Jungsoo yang menyimpan rahasia Park Donghae yang selalu melihatnya Dan dua wanita yang tersakiti