"Mama, Floristnya tidak dibuka?"
"Mama ada urusan. Jadi tidak buka hari ini."
"Kemana? Kencan dengan Siwon ahjussi?"
Yeonsa mengusak rambut Kyuhyun. "Iya." Jawabnya asal. Memang dia akan keluar untuk bertemu Siwon. Sebentar saja. Karena ada yang lebih penting lagi setelahnya. "Kyunie di rumah saja, kan."
Kyuhyun diam. Menampilkan senyum penuh. "Mau main keluar."
"Kemana?"
"-"
"Jangan ke rumah keluarga Park." Baru juga membuka mulut, si mama sudah mewantinya begitu.
"Mama marah pada Kibum, ya? Kibum memang yang ajak Kyu main tapi bukan salah Kibum sepenuhnya."
Yeonsa mengangguk. Dia sudah mendengar penjelasan Kyuhyun. Dan baginya itu cukup jelas. Kyuhyun juga salah karena terlampau lena pada game. Yeonsa tahu betul soal kesukaan anaknya itu.
Mungkin Yeonsa hanya mencari alasan untuk menjauhkan Kyuhyun dengan keluarga Park. Dia mulai terusik oleh mereka. Hal- hal kecil tentang mereka jadi kegelisahan tersendiri.
"Kau boleh kemanapun tapi tidak rumah mereka. Paham?" Yeonsa hanya menegaskan larangannya. Tidak peduli bahkan jika Kyuhyun merasa aneh dengan itu.
Kyuhyun mengangguk. Menerima kecupan dalam di keningnya sebelum si mama pergi keluar rumah. Setelahnya dia menghela nafas panjang. Mulai bosan.
Rencananya di Minggu ini, Kyuhyun ingin pergi ke rumah Park. Bukannya rindu main dengan Kibum lagi. Kyuhyun hanya hendak menagih sesuatu pada Donghae setelah berbaikan kembali dengan Kibum.
Tapi si mama melarangnya pergi ke sana.
Kyuhyun menghempaskan diri di sofa depan TV. Wajahnya lesu. Tidak semangat. Penuh bosan. Tubuhnya meluruh seolah tenggelam dalam empuknya sofa sampai sesuatu melintas di otaknya.
Kyuhyun bangkit dengan semangat.
"Aku tidak pergi ke rumah Kibum. Tidak. Mama melarang. Hihihi." Kyuhyun seperti tidak waras. Bicara sendiri seraya melangkah semangat. Naik ke kamarnya hanya untuk mengambil jaket. Lantas turun kembali dengan langkah riang. Menyambar kunci rumah di meja TV. Kyuhyun pergi.
#
Yeonsa duduk dengan beku. Di depannya ada Hangeng dan tuan Tan. Namun matanya terus menunduk kosong. Kedua tangannya yang berada di pangkuan terasa dingin.
"Dia bukan anakku..." gumamnya tanpa suara. Tidak percaya. Sekaligus syok.
Hangeng di sisi lainpun hanya bisa diam. Apa yang dikatakan ayahnya masihlah terasa baru baginya. Sekalipun dia telah mengetahuinya belum lama ini. Tidak bisa mengandai seberapa hancur hati Yeonsa menghadapi kenyataan.
Mereka sebut itu rahasia. Yang hanya boleh diketahui oleh tuan Kim dan tuan Tan.
Karena itu sampai terjadi masalah ini tuan Tan terpaksa mengungkapkan apa yang telah dia sepakati dengan sahabatnya.
"Kangin hanya ingin memberimu kehidupan baru setelah kehilangan. Menyembuhkan hati serta mengisinya dengan sesuatu yang seharusnya kau miliki. Dia memikirkanmu hingga begitu. Demi putranya dan hidupmu yang malang. Kangin ingin kau bahagia. Hanya itu."
Setitik embun jatuh dalam tunduknya. Yeonsa tidak bisa menahannya lagi. Rasanya sangat aneh sekarang. Mengetahui hidup yang kau pikir telah baik-baik saja rupanya hanya sebuah kebohongan. Dia dibohongi. Ditipu untuk menjalani hidup rancangan mertuanya.
"Kyuhyun bukan anakku." Yeonsa merapalnya. Menatap lurus pada tuan Tan. Pria tua itu menghela nafas panjang. Lelah dan prihatin.
"Bagaimanapun dia sudah jadi milikmu. Jungsoo sendiri yang menyerahkannya ketika mereka membuat perjanjian. Kau tidak bisa menyebutnya begitu, nak. Kangin menyayangimu. Begitu juga pada Kyuhyun. Dengan kebenaran yang dia tahu, Kangin tetap menyayanginya. Kyuhyun bukan orang lain baginya. Kyuhyun cucu keluarga Kim sejak saat Kangin menerimanya dalam gendongannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bond
ФанфикPark Kibum yang tidak tahu Kyuhyun yang terlalu menyayangi sang Ibu Park Jungsoo yang menyimpan rahasia Park Donghae yang selalu melihatnya Dan dua wanita yang tersakiti