6. Pengakuan

60.9K 2.4K 17
                                    

" kamu kenapa sayang,pucat banget wajahnya? Kamu sakit? Atau lelah? ".Goda mama yuli sambil tertawa.

" ah,enggak loh ma."
Bohong besar maira bilang enggak,padahal batinnya tersiksa,ingin sekali mengungkapkan semuanya arrrgghhhh.batin dan pikirannya beradu argumen.

" yaudah duduk dulu ma,mau di buatin minuman apa ma? ".Tanya maira pada mertuanya tersebut.

" Ah,gak usah repot repot sayang,mama kesini cuma mau ngomong sesuatu sama kamu,sebelum kamu sakit hati duluan."  jelas mama yuli.

" sudah lah gak papa ma,maira buatin minum dulu ya."  ucap maira sembari ke dapur.  " mama mau ngomong apa ya? Apa mama emang sudah tau sikap revan ke aku? Batin maira. Kemudian tak lama maira kembali ke ruang tamu membawa segelas teh hangat

" ini ma,diminum."  sembari meletakkan teh tersebut di meja dan duduk di samping mama yuli .

" Oh,iya sayang terimakasih.Jadi gini,sebenernya ini itu sangat penting buat keutuhan rumah tangga kamu sama revan."

Deg

Deg

Deg

"tentang apa ma?". Tanya maira penasaran

" Jadi gini, mama mau kamu jujur aja dulu,mama gak mau kamu memendam sendirian, mama tau kalo revan itu belum nerima kamu kan,tapi mama mohon jangan adukan sama abi dan umi kamu,mama mohon sayang,mama mau revan itu berubah jadi baik lagi kaya dulu gak kaya sekarang,kamu tau? Dulu revan itu anak baik baik sekolahnya juga di pesantren,tapi setelah SMA dia sekolah di luar karna pengen cari pengalaman,mama mohon sayang."  mohon mama yuli pada maira sambil menggenggam tangannya dan meneteskan air mata.

" mama jangan nangis,maira ngerti kok maksud mama,maira gak akan bilang sama abi dan umi,maira pasti akan mencoba sabar dan merubah mas revan secara perlahan."  ucap maira juga meneteskan air mata.

"kamu janji kan sayang,dulu revan sebenarnya juga sudah akan menikah dengan seorang wanita muslimah seperti kamu,tapi entah mengapa  wanita itu menghilang,akhirnya revan frustasi dan berbalik menjadi buruk seperti sekarang." jelas yuli

Oh jadi itu yang buat mas revan menjadi seperti sekarang,tapi itu memang berat sih,tapi yasudah lah aku akan mencobanya.

" Baiklah,ma maira akan mencoba memperbaiki mas revan,insya allah maira bisa."  ucap maira

" Terimakasih sayang,mama percaya kamu pasti bisa."  ucap yuli sembari memeluk maira.

                  <<<<❤❤>>>>

" Assalammualaikum".

Tok
Tok
Tok

" walaikumsalam,sebentar."  ucap maira sembari berjalan cepat menuju pintu.

Dan ternyata setelah dibuka

Tap
Tap
Tap

"Sayangggggggg". Ucap orang tersebut dan langsung memeluk maira.

Siapa ya kok main peluk peluk aja???

" Is abang apaan sih mulai deh alay nya, yaudah masuk yuk."  ucap maira sambil menarik tangan abangnya.andre

" abang mau minum apa? Biar maira buatin."  tawar maira

" Em apa yaaaaa,juz cabe ada?

" Oh cabe,banyak bang mau berapa kilo?

" ah kamu mah,buatin teh aja ra."

" Yaudah maira buatin dulu,jangan kemana mana,nanti di culik sama tante tante."  kekeh maira sembari jalan ke dapur dan tak lama kembali.

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang