53.

40.3K 2.1K 132
                                    

Nabila berjalan gontai menuju kantin kampusnya. Dirinya kesal dengan maira yang tak kunjung menghubunginya sejak tadi malam. Kenapa nggak bilang kalo mau honeymoon?? Sehingga tadi pagi dirinya berjumpa dengan andre.

" Kenapa bil,kok mukanya kusut amat?." tanya audi teman dekatnya di kampus.

" Kesel aja di." ucap nabila kemudian duduk di samping audi.

" Kenapa kau ini bil?." tanya Rafael dengan khas bataknya.

" Kesal el kesal."

"Kesal kenapa kau rupanya bil?." tanya rafael yang duduk di sebrang meja.

" Nggak papa el."

" Udah lo el,jangan ditanya mulu. Biar dia dingin dulu,dikasih yang dingin-dingin. Pesankan es sana." pinta audi. Dan rafael pun memesankannya.

Sejak awal nabila masuk ke kampus ini,nabila hanya beteman dekat dengan audi,dan selalu saja di kintilin rafael. Rafael itu orang batak,tapi dia Islam. Entah kenapa rafael hanya mau berteman dengan audi dan nabila. Walaupun rafael laki-laki. Tapi ia memiliki batasan,ia sama sekali tak pernah menyentuh audi maupun nabila. Kalau duduk pun berjarak.

" Ada masalah apa bil?." tanya audi di saat rafael belum kembali.

" Itu,maira sama sekali nggak bilang sama bila kalo mau ke Bali." ucap nabila kesal.

"Sabar dulu bil,mungkin dia nggak sempat. Mending di telpon deh dari pada berburuk sangka." saran audi.

" Yaudah deh." nabila mengambil handphone di saku gamisnya,dan langsung mencari kontak maira.

" Assalamualaikum,ada apa bil?." tanya maira.

" Walaikum salam,kesel bila sama kamu." ucap nabila dengan begitu kesal.

" Tunggu ! Kesal kenapa bil?."

" Kamu nggak bilang kalo mau honeymoon ke Bali,tadi pagi bila ke rumah kamu,tapi nggak ada orang,kata satpam kamu ga ada orang di rumah,bi inah pergi ke pasar. Terus bila ke rumah umi kamu,tapi..malah ketemu bang andre". Ucap nabila tambah kesal.

" Maafin maira bil,maira nggak sempat bilang tadi malam. Lagian kamu kenapa nggak nelpon aja?."

" handphone nabila ketinggalan tadi pagi."

" Terus apa kata bang andre?."

" Ya..kata dia 'mairanya nggak ada,dia ke bali sama suaminya' udah itu aja abis itu nabila males lagi ngomong sama bang andre. Nabila langsung pamit ke kampus." jelas nabila.

Maira menahan tawanya. "Habisnya kamu mau banget ketemu sama dia yang akhir akhir ini agak aneh."

" Aneh gimana ra?."

" Aneh deh pokoknya,udah dulu ya maira mau main jetski sama mas revan nih."

" Ya Allah,pengennn main juga ra." rengek nabila.

" Nanti kalo udah punya suami kita barengan." ucap maira terkekeh.

" nggak usah ngejek."

" Iya-iya maaf bil,yaudah maira tutup dulu ya." ucap maira dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.

"Udah lega kan?." tanya audi,nabila mengangguk.

"Ini minumnya bil." rafael menaruh minuman itu di meja.

" Lama kali el." protes audi.

" Macem mana tak lama,bejibun orang di situ di." ucap rafael sembari duduk.

Nabila pun meminum minuman yang di beri oleh rafael.

" Udah tenang kau bil,habiskan itu minumnya."

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang