43.

43.4K 1.6K 135
                                    

Di dalam perjalanan menuju rumah mama mertuanya maira tak banyak bicara,ia hanya berbicara seperlunya saja.Maira sibuk berfikir keras bagaimana caranya menanyakan tentang mantan calon istrinya revan,sama mama tak mungkin,satu satunya jalan ya sama Gilang,tapi??? Bagaimana??Maira takut gilang tak akan menjawabnya,tapi ia yakin gilang pasti akan menjawabnya.

Ciitttt..

Tiba tiba gilang mengerem mendadak dan menepi ke sisi jalan.

"Ada apa lang??." tanya maira khawatir bercampur takut.

"kok kayaknya bannya bocor ya mbak,coba gilang cek dulu ya." gilang pun turun dan mengecek ban depan sebelah kanan,ah benar ! Bannya bocor.

Maira pun ikut turun dan melihat
"Bocor lang??

"Iya nih mbak,kaya mana ya?? Udah bengkel jauh dari sini."

"Da ban cadangan gak??

"Ada sih mbak di bagasi,cuma kan akan lama."

" nggak papa kok lang,mbak tunggu."

"Kalo gak mbak naik taxi online aja??."
Tawar gilang dan langsung menscroll layar ponselnya.

"E-eh,gak usah lang,mbak nunggu kamu aja disini nanti kita barengan !." tolak maira dan menutup layar handphone gilang.

Lalu gilang tertawa " mbak mbak,yaudah deh,mbak kabarin mama aja dulu."

" Handphone mbak lowbat,tadi lupa di charger,gak bawa powerbank."

"Yaudah nih,pake handpone gilang aja." memberikan handphonenya dan langsung menuju bagasi untuk mengambil ban dan alat alat untuk mengganti ban.

Sedangkan maira duduk di bawah pohon,kebetulan di bawah pohon itu ada kursi panjang,jalanannya juga sepi.setelah mengabari mamanya maira pun bingung mau ngapain,ia pun mencoba membuka handphone gilang,dan Alhamdulillah sih gak ada passwortnya,inisiatif pertama yang paling maira suka adalah membuka galeri,disana tak banyak foto gilang,ada foto keluarga,foto pernikahan maira dan revan ,tunggu! Kenapa gilang punya foto maira yang sendiri?? Maira takut ini menimbulkan fitnah.

Selanjutnya maira menscroll foto foto lainnya,banyak sih foto foto atau video tentang agama,dan maira suka,apalagi vidro ceramah Ustad Abdul Somad atau Ustad Hannan Attaki,adem gitu dengernya.kali ini ia memutar video tentang pernikahan,rasanya ada sesuatu yang mengusik dirinya setelah memutar video itu. Maira sudah tak sabar untuk menanyakan tentang mantan calon istri revan pada gilang.

"mbak." panggil gilang.

"E-eh iya." ucap maira terkejut

" Yuk udah siap kok." ajak gilang mendekat ke arah maira.

Namun maira malah tertawa " hei lihat itu dahi kamu." kekeh maira

"Kenapa dahiku mbak??
Sembari meraba dahinya.

"Coba lihat deh di kaca." ucap maira masih terkekeh,kemudian memberiakan handphone gilang untuk berkaca.Ternyata dahinya hitam kena oli.lalu gilang pun mencoba mengapusnya menggunakan tangannya.

" Jangan pake tangan,nanti tambah hitam,nih." maira memberikan sebuat tisu dari dalam tas kecilnya. Kemudian gilang pun menerima dan menghapusnya.

"Mbak gak laper??".

"nanti aja lang di rumah mama."

"Laper nggak??".

"laper sih." ucap maira sambil menyengir.

"Yaudah nanti kita cari tempat makan ya".

"Di rumah mama aja lah lang." maira takut merepotkan gilang.

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang