21. Aneh

48.3K 1.8K 8
                                    


" Argghhhhhhh". Teriak revan frustasi
" Apa apaan ini,gue gak ngertiiiii". Ia merebahkan tubuhnya di kasur,ia menatap langit langit kamarnya" apa yang udah terjadi? Berantakan semua.....

Revan merasakan ada gejolak aneh di hatinya tapi ia tak mampu mengalahkan egonya.Namun satu sisi gejolak itu terus menerus mengganggunya. Ia tak bisa terus menerus seperti ini.

*****

Sementara maira saat ini sedang duduk di tepi ranjangnya,ia merenungkan apa yang terjadi antara dirinya,revan,dan gilang.
Ia tak habis fikir,mengapa adik iparnya bisa menyayanginya,tapi mengapa gilang tak pernah mengatakannya? Apa ini penyebab revan selalu menuduhnya selingkuh? Maira benar benar tak mengerti dengan masalah yang saat ini ia hadapi.

" Maira! Keluar!! ".Sontak saja maira bangkit dari duduknya,ia sangat terkejut dirinya di panggil keluar. Cepat cepat ia membuka pintu kamarnya.

Suhu tubuh maira mendadak menjadi dingin ketika tangannya di tarik oleh revan.

" Mau kemana mas?".

Revan tak bergeming dan terus menerus menarik tangan maira hingga sampai di mobil. " naik!". Ucap revan dengan ekspresi dingin

Maira pun menuruti ucapan revan,ia pun menaiki mobil revan.

" Mau kemana mas??". Maira benar benar bingung revan akan membawanya kemana

" Diam!".Maira pun tak berani mengeluarkan suara lagi

Hingga mereka sampai di sebuah restaurat yang tak jauh dari kantor revan bisa di bilang tempat revan biasa menerima kliennya

" Mau makan apa?". Tanya revan dingin.

Maira tak berani memilih menu. " Samain aja mas".. Jawab maira

" Yaudah mbak opor ayam 2 jus jeruk 2.

Deg
Mas revan pesan makanan yang sama sama kami suka? Ini kebetulan atau mas revan memang mengetahuinya?

Tak lama pesanan mereka pun datang
" Selamat makan mbak mas". Ucap pelayan wanita itu lalu pergi meninggalkan meja mereka

" Makan !".

Lalu mereka pun makan dengan hening tanpa mengucap satu kata pun hingga selesai

" Yuk pulang"..

Setelah revan membayar makanan mereka di kasir tak sengaja ada seseorang yang menabrak maira sehingga hampir saja jatuh,namun untungnya revan dengan sigap menampung tubuh maira tak sengaja revan menatap mata teduh milih maira,saat itu hatinya benar benar damai . Lalu revan tersadar dan mendirikan tubuh maira.
" Hati hati dong". Ucap revan kesal pada orang yang menabrak maira.

"Maaf mas saya ngak sengaja". Lalu dengan santai orang itu pergi

" Kamu gapapa kan?". Tanya revan dingin.

" ngak papa kok mas. Lalu mereka pun berjalan menuju mobil.

Sementara di sudut restaurant itu ada seorang wanita yang sedang marah marah
" Arrrghhhhh revannn,kenapa lo baikan sama istri lo,ia menghentak hentak kan kakinya. " Gue gak akan biarin lo baikan sama istri lo,gue akan buat lo jatuh ke tangan gue,liat aja". Wanita itu adalah aurel, restaurant ini adalah tempat ia bekerja dan pertama kali bertemu revan

*****

Malam sudah berlalu kini pagi kembali menyapa. Maira pun sudah kembali di dapur menyiap kan sarapan bersama bi inah
" Neng kemarin habis makan bareng ya". Goda bi inah

" Is apaan sih bi". Maira senyum senyum sendiri setelah mendengar ucapan bi inah

" Cie cie cie". Bi inah semakin menggoda maira.

"Cuma makan doang bi ga lebih". Jelas maira

" tapi ya neng kalo di pikir pikir itu aneh ya". Bi inah

" Iya sih bi aneh,maira juga kepikiran begitu".

"Ni ya neng,kan kemarin abis marah marah ga jelas,abis itu ngajak makan  bareng,jangan jangan...". Bi inah menggantung ucapannya.

" jangan jangan apa bi?".Maira tampak bingung

" Hm gapapa neng,yaudah duduk aja neng,udah siap kok". Ucap bi inah sembari kembali ke dapur.

Maira menatap makanan yang ada di depannya ia senyum senyum sendiri saat mengingat kejadian kemarin,dimana ketika dirinya akan jatuh saat di tabrak orang,dengan sigap revan menangkap tubuhnya. Kejadian seperti itu sebenarnya banyak di inginkan oleh pasangan muda zaman sekarang,apa lagi semalem gerakan spontan revan,saat ini perasaan maira benar benar bahagia,ya walaupun hanya dengan perlakuan biasa dari revan,namun itu cukup baginya untuk sedikit melupakan insiden insiden yang pernah di alaminya.

Tak lama Revan pun datang dan duduk tepat di depan maira. " Jangan melamun,masih pagi !". Lamunan maira pun langsung buyar saat itu juga,ia pun segera mengambilkan sarapan untuk revan . Ia menemani revan sarapan hingga selesai, namun tak ada sepatah kata pun yang di lontarkan oleh dirinya dan revan

Kemudian setelah sarapan revan pun hendak pergi ke kantor seperti biasa. Ketika maira hendak bersalaman dengan revan,kali ini ia deg-degan mungkin karena kejadian kemarin,namun akhirnya ia mencium punggung tangan revan dan menunggu hingga revan meninggalkan rumah.

                     <<<<❤❤>>>

Revan sedang sibuk membaca laporan laporan yang bertumpuk di mejanya namun ia tak fokus fikirannya telah di penuhi dengan kilasan kilasan maira.
Ia benar benar tak fokus membaca laporan itu,ia mengingat kejadian dimana ia menangkap tubuh mungil maira ketika di restaurant kemarin.lalu revan pun memutuskan untuk keluar,ia menyusuri koridor kantornya,berjalan tak bertujuan fikirannya benar benar kacau saat itu.Tak sengaja ada salah satu karyawan yang memperhatikan revan lalu karyawan itu menghampiri revan.

" Permisi, maaf pak, klient bapak sudah menunggu di ruangan bapak".

" Ah, benarkah?". Revan sangat terkejut mendengar pernyataan karyawannya itu,bagaimana ia bisa melupakan soal klientnya? Ini semua karna dirinya memikirkan maira,hatinya benar benar tak tenang. " baiklah". Lalu revan berjalan menuju ruangannya.

" Maaf saya tadi keluar sebentar". Ucap revan sembari duduk

" Iya tak apa". Ucap seorang laki laki yang umurnya kira kira sama seperti revan,bisa di lihat dari rupanya,mereka berdua sama sama bertubuh kekar.

" Baiklah,seperti yang sudah kita bahas di pertemuan minggu lalu,bagaimana apakah anda setuju pak arif?".

" Oke,saya setuju,tapi saya ingin pak revan melakukan kerja sama dengan saya lagi".

Revan tertawa sedikit. " Tentu pak arif,saya sangat senang bekerja sama dengan bapak". Kedua lelaki itu pun berjabat tangan.

Saat revan tengah berada di dalam mobil,entah mengapa dirinya ingin cepat sekali pulang ke rumah. Namun gengsinya terlalu besar sehingga ia masih belum bisa membenarkan gejolak aneh yang ada pada dirinya terhadap maira. Revan terus menerus tersenyum mengingat maira namun tiba tiba

Kling
Kling

Menandakan ada seseorang yang mengirimnya pesan,senyumnya pun memudar,revan langsung mengambil dan membaca pesan itu.

From: Aurel

      Sayang! hari ini kenapa lo gak ke restaurant,gua nungguin lo van.

Revan pun langsung membalas

To : Aurel

       Maaf gua gak bisa ke restaurant dan gua gak bisa ketemu sama lo hari ini.

Lalu revan pun menaruh hpnya di jok samping tempat duduknya ia tak berniat untuk membalas pesan aurel lagi,kali ini dirinya sudah benar benar tak bisa mengalihkan maira dari fikirannya.

.
.
.
.
.
                            ❤❤❤

Jangan lupa votte dan commennya ya😊😂 biar authornya semangatt

Maaf banyak typo🙏🙏

Jangan lupa baca al-qur'an...
Jangan lupa bersyukur....

Ig
Ulfazahwani03





Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang