Hari ini merupakan hari ketiga maira berada di rumah uminya,ia sudah berjanji pada dirinya untuk memperbaiki semuanya ,ia sudah bertawakal untuk memulai lembaran barunya.
Maira perlahan menuruni anak tangganya satu persatu ia berjalan menuju taman belakang rumah.
Maira memejamkan matanya menarik nafas dalam dalam lalu membuangnya ia kembali menyakinkan dirinya untuk memulai hidup baru dengan stok kesabaran yang bertambah.
Tiba tiba ada sosok yang menyentak bahu maira " derrr... Maira sontak terkejut dan menoleh ke belakang ternyata sosok itu adalah abangnya, andre.
" Mikirin apa sih,pagi pagi udah melamun,gak boleh loh pagi pagi ngelamun,entar kesambet". Andre berjalan dan duduk di sebelah maira. " Abang ganggu aja deh,maira males liat abang. Maira membuang muka.
" Eh,eh,eh adek abang kok kaya gini ya,jangan cemberut dong,nanti kaya nenek nenek,cepet tua lagi,hahaha". Andre terus menggoda maira
" Iss abang loh". Maira menghentak hentakkan kakinya.
" Udah dong,jangan marah marah terus,nanti cepat tua". Andre terus menggoda adiknya itu.
Sementara di teras dapur,umi yang melihat kejadian itu merasakan kembali dimana dulu sebelum maira menikah,rumah ini selalu di warnai pertengkaran dan bercandaan Andre dan Humaira
" Ya Allah,aku gak rela kalau maira pergi lagi". Batin umi rani lalu bergegas menuju dapur." bang gimana kalo mas revan gak suka maira balik lagi???". Maira benar benar cemas saat itu.
" Dek,kamu percaya sama Allah kan? Kamu pasrahkan semuanya kepada Allah saja,karna rencana-NYA jauh lebih baik.Maira kembali terdiam tak bergeming.
" Udah,sekarang abang tanya, kamu siap gak???"." Maira udah siap bang".
" Yaudah,apa lagi,jangan ragu dek sama pilihan kamu,semoga saja ini yang terbaik".
" Iya bang maira percaya kok".
" Udah ah,sarapan yuk,nanti abang anter kamu pulang,oh iya nanti pas makan kamu izin sama umi ya".
" Iya bang".
Mereka pun bergegas menuju ke dalam rumah.<<<<❤❤>>>>
Semenjak pertengkaran dan kepergian maira beberapa hari yang lalu,rumah revan tampak lebih sepi dari biasanya.
Bi inah,yang notabenya adalah Art di rumah itu pun merasakan kehilangan sosok maira yang begitu baik dan sopan terhadap dirinya,ia berharap semoga maira kembali ke ruamah ini lagi dan rumah tangganya dengan revan membaik.Di saat bi Inah sedang melamun,tiba tiba revan datang menghampirinya
" Bi,siapin makanan dan minuman ya,bentar lagi ada tamu". Lalu revan langsung pergi meninggalkan bi Inah.Dan benar saja tak lama ada seorang tamu,namun tamu itu perempuan yang tak lain tak bukan adalah Aurel kali ini ia mengenakan drees se-lutut dengan rambut ikal gerai.
Lalu Revan pun langsung menyambut kedatangan aurel,ia memeluk dan mencium pipi kanan dan kiri aurel. "Ayo masuk sayang". Sembari menggandeng tangan aurel
Bi inah merasa sangat kesal melihat kejadian itu ,revan kan sudah punya istri tapi kenapa kelakuannya kaya gitu? Apa sih lebih nya si aurel pelakor itu? Jelas jelas maira lebih cantik, Lebih perfec di bandingkan aurel huh. Semoga aja humaira cepet kembali lagi ke rumah ini dan rumah tangganya dengan revan segera membaik.
Bi inah benar benar kesal namun,ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai art di rumah itu,lalu ia pun mengantarkan makanan dan minuman di ruang tamu,dimana revan dan aurel berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓
Spiritual# Rank 4 in spiritual. 11 01 2018 DON'T COPY, INGAT ALLAH MAHA MELIHAT!!! " Apa bi? nikah muda? ya allah bi maira belum siap bi." ucap humaira dengan kesal " Tidak ada penolakan maira,abi gak mau masa depan kamu hancur seperti kebanyakan anak peremp...