36

43.4K 1.5K 32
                                    

Suntuk ! Seharian Maira hanya tidur,tidur dan tidur,uminya itu poesesif sekali,maira ingin membereskan rumah tak boleh,masak tak boleh. Katanya maira itu harus banyak istirahat,gak boleh capek.Tapi mairanya suntuk cuman tidur doang.

"Hey dedek abang ! Andre tiba tiba masuk dan duduk di tepi ranjang maira.

"Iya babang alay,ada apa."  ucap maira kesal,abangnya itu selalu saja begitu. Alay! Kata maira.

"Janjalan kuy !

"mau kemana abang?? Nanti di marah umi baru tau."

"Kita ke mall yuk,janjalan."

"abang bilang lah sama umi,kalok di kasih,mau bantuin masak aja gak di kasih apalagi jalan jalan,boro-boro bang!

"Kan belum di coba dedek cantik ." ucap Andre kesal.

"Yaudah,kalo di kasih maira traktir deh di toko distro !

"beneran??? Andre tampak sangat bersemangat.

"Iya babang alay sejagat raya."  ucap maira meyakinkan sembari membenamkan wajahnya kedalam bantal.

"oke."  andre pun langsung keluar secepat kilat menemui uminya.

"umii !!

"Iya ndre kenapa?? Tanya umi sembari membaca majalah.

"Andre ajak maira ke mall ya mi,kasian loh di rumah terus."

"Heyy,enak aja,adikmu itu masih sakit,gak boleh kemana mana kata dokter."

"Ayolah mi,kasian maira,cari hiburan dikit mi,pasti dia itu capek mi,capek fikiran,capek hati." 

"tapi dia masih sakit andre."

"umi percayakan sama andre,andre bisa kok jagain maira."  ucap andre meyakinkan.

"oke,tapi jangan lama lama ya." 

"Siap mii."  lalu secepat mungkin andre lari menuju kamar maira di lantai atas.

"adek abang !!! Adekkk,yukkk kita pergiiiiiiiiiiiii."  ucap andre kegirangan.

"Nggak usah bercanda deh bang,maira lelah."

"Ini seriusan, dedek !

Seketika wajah murung maira berubah berseri seri "yess,akhirnyaa,yaudah sana abang keluar! Maira mau ganti baju." lalu maira menarik legan andre keluar kamar dan menutup pintunya,kemudian ia mengganti bajunya dengan gamis sisa yang ada di kamar ini,karna hampir semua baju maira ada di rumah Revan.

Tak lama maira pun keluar mengenakan gamis berwarna dusty dan hijab panjangnya,tak memperlihatkan sedikitpun lekuk tubuhnya,karna ia tau itu hanya boleh di pandang oleh suaminya.

"ayo dek,lets go."

"Pamit umi dulu kali bang." ucap maira lalu menghampiri uminya dan duduk di sebelahnya.
"Mi,maira sama bang Andre pergi dulu ya.

"iya sayang,hati hati,jangan lama lama,umi gak mau kamu kenapa- napa lagi,takut umi." ucap umi sembari mengelus kepala putrinya itu.

"siap umi,maira pasti hati hati kok."

"lama banget raa,ayok pergi." jerit andre dari luar

"iya bang sabaran ngapa." balas maira.
"yaudah mi,maira pergi dulu ya,Assalamualaikum." pamit maira sembari mencium punggung tangan uminya,lalu bergegas menuju depan rumah dimana andre sudah menunggunya di dalam mobil,lalu maira pun masuk kedalam mobil.

"Lama banget,pamitan ke mall macam mau ke luar negri."  omel andre ketika maira sudah di dalam mobil lalu ia menjalankan mobilnya.

"Gifu doang kok lama,bentaran itu kali bang,kalo gak pamitan gak sopan tau,ridho orang tua kan ridho Allah bang."

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang