39.

43.9K 1.7K 133
                                    

Pagi menjelang siang,maira sedang berbaring di sofa ,ia baru saja selesai masak dengan uminya,untuk menyambut calon mantu kata umi,saat ini maira tengah chattingan dengan revan. Katanya revan akan datang menjemputnya nanti siang.

"Hey,senyum senyum sendiri,udah kaya orang gila aja." ucap andre mengagetkan.

"hussh abang ! Apaan sih."

"Chattingan sama siapa sih?? Tanya andre kepo

" Sama my husband lah."  jawab maira bangga.

"Abang kapan???" Lalu andre duduk di sofa samping maira.

"Kapan kapan juga bisa,jam berapa calon kakak ipar datang bang???"  sembari duduk

"Habis dzuhur."

Kemudian maira senyum senyum gak jelas " janji tadi malam yak." ucap maira terkekeh.

Andre memasang muka kesal " malu ah dek,ya kasian gitu sama abangnya,masa disuruh kaya orang gila."

"Udah perjanjian loh bang,janji itu harus di tepati,karna janji itu adalah hutang,hutang harus dibayar,kalo gak dosa !!".

"Oke oke dedek cantik." akhirnya andre pasrah saja dengan perjanjian yang sudah mereka buat tadi malam.

"Ndre jam berapa calonmu datang?? " tanya umi yang baru saja keluar dari kamar,ia baru saja selesai mandi setelah masak bersama maira,di rumah ini sudah tidak ada art lagi,kata umi gak enak gak ada kerjaan,mbok inem juga udah tua,kasihan ! Maira sudah tak ada dirumah,andre sudah mau menikah dan tinggal di rumah yang sudah di belinya,sekarang andre sudah memiliki butik yang di dalamnya juga terdapat restaurant. Itu sih  dari hasil pengembangan butik abinya,tapi sekarang sudah menjadi miliknya.

" Habis dzuhur katanya mi."

"Sama siapa dia?" tanya umi

"Sama....nggak tau mi."

"Ah kamu ini gak jelas,udah sana siap siap shalat dzuhur udah mau adzan tuh,shalat di masjid ya." perintah umi.

"Baiklah umiku yang paling cantik sedunia." keluar lagi deh kata kata alaynya andre

"Yaudah sana." kemudian andre pun berjalan menuju kamarnya.

"Habis shalat jangan lupa janjinya bang!
Ucap maira sedikit menjerit.

"Iya."

"Janji apa ra??" tanya umi

"Ada deh mi,nanti maira kasih tau." jawab maira cekikikan.

"Hmm oke." lalu umi duduk di samping maira.

"Umi,nanti maira pulang ya,di jemput sama mas revan." izin maira

" jam berapa ra??

"Tunggu calonnya bang andre pulang mi,soalnya kan maira juga mau kenalan sama calon kakak ipar."

"Baiklah,sebenarnya umi masih rindu sama kamu nak,tapi apa boleh buat,kamu harus melayani suami kamu,karna sekarang kamu sudah menjadi seorang istri."

"Maafin maira ya mi,maira selalu merepotkan umi dan abi,maira ini cengeng sekali,ada masalah sedikit langsung ngadu sama umi dan abi."

" jangan minta maaf ra,ini sudah menjadi kewajiban kami sebagai orang tua."

" Terimakasih sudah menjadi ibu yang paling baik mi."  ucap maira sembari melebur kedalam pelukan uminya
"Maira sayang banget sama umi." sambungnya.

" Hemmm,ada acara peluk pelukan ya,abi kok gak di ajak." ucap abi sembari jalan mendekat,abi sudah rapi,ia hendak shalat berjamaah di masjid.

"Eh abi !" ucap maira terkejut sembari melepaskan pelukannya.

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang