Pagi kembali menyapa,kehidupan pun di mulai lagi. Saat ini maira sedang menyirami tanaman yang ada di taman belakang rumah bersama bi inah.mereka sedang membereskan taman supaya lebih indah lagi.
"Bi, kalo kita tanam bunga matahari cantik ya.maira tersenyum membayangkan jika bunga matahari di tanam di taman ini.
Bi inah menoleh ke arah maira "Iya neng,cantik memang,apa lagi kalo bunganya itu gede gede.
"Maira pengen deh bi,nanti maira cari deh bibitnya,habis itu kita tanam bareng bareng ya bi. Ucap maira bersemangat.
"Oke neng. Bi inah mengacungkan jempolnya.
"Hmm. Tiba tiba revan menghampiri mereka "Pagi pagi,ngomongin apa sih? Tanya revan penasaran
"Mas revan!maira menoleh ke arah revan "gak ngomongin apa apa kok mas,cuma kepengen menanam bunga matahari. Jawab maira dengan tersenyum
"Ohhh,jadi kamu pengen bunga matahari. Revan mendekati maira dan memperhatikan bunga yang di siram maira.
"Iya mas,maira itu suka banget sama bunga matahari.
"Yaudah,nanti kita beli bibitnya ya.
"Mas beneran? Mau barengan??? Tanya Maira tak percaya
"Iya,aku akan temenin kamu cari bibit bunga matahari. Jelas revan
Maira pun tersenyum rasanya Ia sangat bahagia ketika revan memperhatikannya seperti saat ini.setelah sikap revan yang kasar pada dirinya dulu "Terimakasih ya allah. Batin maira
"Hey! Kok melamun. Sentakan di bahu maira berhasil membuat maira tersadar.
"Enggak kok mas.
"Awas kesambet pagi pagi udah melamun. Goda revan
" Ahh mas revannn. Tak sengaja maira menyemprotkan air ke arah revan
"Iss nakal yaa. Revan mengejar maira yang sudah berlari meninggalkannya
"Jangan lari ra,basah ini bajuku. Revan berlari mengejar maira sembari tertawa"Maafin maira mas,maira gak sengaja. Ucap maira tertawa dan terus berlari menuju ke dalam rumah.
Revan pun terus mengejar maira,sekilas mereka tampak seperti anak kecil yang berkejar kejaran,namun hal itu dapat membuat mereka berdua bahagia,walaupun hanya dengan hal kecil seperti itu.
Nafas maira sudah tersenggal senggal,tampaknya ia tak sanggup untuk berlari lagi,apa lagi hingga menaiki tangga,akhirnya maira terhenti di dekat tangga hingga ia terduduk dengan nafas yang tak beraturan,saat itu juga revan sudah berada di sisi maira " stop mas.maira masih ngos ngosan "Maira udah gak sanggup lari lagi. Maira mengangkat kedua tangannya.
Revan pun tersenyum "Mangkanya jangan nakal. Revan berjongkok di hadapan maira
"Maaf,maira gak sengaja,beneran. Wajah maira tampak serius.
"Iyauda deh,gapapa ra,mau sengaja,mau enggak gak papa. Revan kembali mengembangkan senyumannya " Yuk. Revan menjulurkan tangannya hendak membantu maira bangkit
Lalu maira pun menerima tangan revan,dan mereka sama sama bangkit.
*****
"Mas maafin maira soal tadi ya. Maira merasa tak enak pada revan,pagi pagi tubuh revan sudah di siram air oleh maira.
"Gak papa ra,udah aku maafin kok. Ucap revan santai.
Wajah maira tampak begitu khwatir terhadap revan "Beneran??
"Iya ra,udah ku maafin. Jawab revan dengan wajah bahagia,sepertinya dirinya sedang merencanakan sesuatu apa itu???
" Benerkan mas? Gak bohong? Maira masih tak percaya,jujur saja dirinya masih takut revan akan marah dan revan akan kembali bersikap kasar pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓
Spiritual# Rank 4 in spiritual. 11 01 2018 DON'T COPY, INGAT ALLAH MAHA MELIHAT!!! " Apa bi? nikah muda? ya allah bi maira belum siap bi." ucap humaira dengan kesal " Tidak ada penolakan maira,abi gak mau masa depan kamu hancur seperti kebanyakan anak peremp...