29

47.4K 1.7K 8
                                    

Revan buru-buru menaiki mobilnya,dirinya sudah tak sabar untuk sampai di rumah dan berangkat honeymoon bersama maira.Ia sudah membayangkan seperti apa reaksi maira ketika mengetahui dimana tempat mereka hanymoon.sepanjang perjalanan revan tak henti hentinya tersenyum senyum sendiri.

Mobilnya sudah memasuki halaman depan rumahnya,secepat mungkin revan turun dari dalam mobil,kemudian langsung melangkah masuk kedalam rumah.
"Assalamu...
Alangkah terkejutnya revan melihat genangan darah di bawah tangga,ia mengambil bingkisan yang tergeletak begitu saja di lantai dan membukannya ternyata itu adalah sepasang baju couple,tapi siapa yang memberi baju itu?? Kenapa ada genangan darah?perasaan revan pun mulai kalut ia sangat khawatir.
"Mairaaa".
"Raaaa."
"sayanggg."
"mairaaa."
Revan terus menerus memanggil maira sembari menaiki anak tangga menuju kamar tetapi tak ada jawaban.
Ia membuka pintu kamar,kosong! Tak ada maira di sana. Kemudian dirinya langsung mencari kedapur,kekolam,taman,namun mustahil tak di temukannya,saat ini dirinya benar benar sudah sangat sangat cemas,apa yang terjadi pada maira? Mengapa ada darah??

Revan mencari keberadaan bi inah,namun tidak ada juga.tinggal satu tempat lagi,ia belum bertanya pada satpamnya.secepat kilat revan langsung berlari menuju pos depan,memang tadi pada saat dirinya pulang satpamnya tidak ada di posnya.setelah sampai di pos,satpamnya memang tidak ada,kemana dia?

Tiba tiba hp revan berdering,ia langsung melihat handponenya,ternyata mamanya yang menelpon.

****

Mama yuli dan umi rani langsung datang ke rumah sakit setelah mendapat kabar dari gilang,mereka berdua sangat sangat khawatir,atas apa yang terjadi pada maira.

"Gilang gimana maira?".Tanya umi dengan begitu khawatir.

"Ittttuu tan,mmasih di dalem gilang gak tau". Jawab gilang gugup matanya sembab setelah menangis tadi.

"bagaimana? Kok bisa begitu? Maira kenapa gilang???".jawab mama. Mama yuli mengguncang guncang pundak gilang,ia sudah sangat cemas sekali.

"Gilang juga gak tau ma,pas gilang masuk ke dalam rumah ,gilang liat mbak maira sudah terkapar di dekat tangga,dan sudah mengalir darah di sisinya".Jelas gilang sendu,ia menahan dirinya agar tidak menangis di hadapan kedua ibu ibu di depannya ini.

"kok kamu gak tau gimana gilang??". Umi rani merasa belum puas atas jawaban gilang.

"Gilang gak tau tante!". Ucap dengan Suara gilang agak kasar,ia tak sanggup menahan tangisnya.

"sudah sudah rani,gilang".

Tak lama keluar seorang dokter wanita dsri ruang UGD.

"Dok gimana dok keadaan anak saya???". Umi rani langsung menanyakan kepada dokter itu

"Tenang bu,tenang, ibu ini siapanya??".

"Saya uminya dok,gimana keadaanya?". Umi rani semakin tak sabar mendengar jawaban dari dokter tersebut.

"Oh baiklah, pasien saat ini keadaannya kritis bu,dia kehilangan banyak darah,apa lagi lukannya di bagian kepala,ini sangat berbahaya ibu,kami membutuhkan donor darah secepatnya."

Deg.
Umi rani langsung menangis mendengar jawaban dokter tersebut,seakan akan ini semua hanya mimpi,dirinya tak percaya bahwa putrinya akan mengalami hal seperti ini.

"Berapa yang di butuhkan dok,saya mohon lakukan yang terbaik untuk putri saya."Umi rani masih begitu tak percaya apa yang terjadi pada anak perempuannya itu.

"Kami membutuhkan 2 kantung darah A bu,tetapi di rumah sakit ini golongan darah itu kosong,tadi kami juga sudah menghubungi pihak PMI,tetapi disana juga sedang kosong bu,saya pikir,mungkin ada donor darah dari pihak keluarga".

"Tetapi tidak ada dok ayahnya,masih di jakarta,nomornya tidak bisa di hubungi,abangnya juga lagi pkl di kalimantan,mungkin besok baru bisa dok". Jelas umi rani lemah.

"Tapi tidak bisa besok bu,harus hari ini,jika pasien kekurangan darah dalam jangka waktu 5 jam,kami tidak bisa menanganinya lagi,hanya pertolangan tuhanlah yang bisa menyelamatkannya".

Umi rani menangis tiada henti,ia takut jika harus kehilangan putri kesayangannya itu.
"Apakah saya boleh masuk dok???".

"Maaf ibu,tidak bisa,nanti setelah kami pindahkan di ruang perawatan baru bisa ibu,doakan saja yang terbaik untuk anak ibu,saya permisi dulu ya bu". Dokter itu pun langsung meninggalkan tempat itu.

Rasanya lutut umi rani sudah tak dapat berdiri lagi,lututnya sudah benar benar lemas,dan akhirnya umi rani terduduk bersandar di pintu UGD dengan air mata yang mengalir deras,terlihat kekhawatiran yang mendalam di sana.

Lalu mama yuli berjongkok di depan umi "Ran,aku mengerti apa yang kamu rasakan,tapi sebaiknya kita doakan yang terbaik saja untuk maira". saran mama yuli dengan tetesan air matanya,dirinya juga tak sanggup melihat ke adaan maira saat ini,ia tak ingin terjadi apa pun kepada menantunya itu.kemudian mama yuli membangkitkan umi rani,lalu mereka berdua duduk di samping gilang yang sedari  tadi terdiam saja.

"bagaimana ini yuli?".Umi rani semakin cemas akan keadaan maira

"tenang ran,kita doakan yang terbaik saja untuk maira,aku juga mencemaskannya".ucap mama yuli mencoba untuk menenagkan besannya sekaligus sahabatnya itu.

Tiba tiba datang seorang laki laki dengan tergesah gesah,orang itu tak lain tak bukan adalah revan.

"Umi,mama gimana keadaan maira?,aku ingin melihatnya,dimana dia?". Revan benar benar sangat khawatir akan keadaan istrinya itu.

" Ddiaa kritis van". Lirih mama yuli.

Jleb

Seketika tubuh revan langsung lemas mendengar ucapan mamanya barusan,istrinya kritis? Apa yang terjadi padanya? Mengapa ini bisa terjadi???

"Kenapa maira bisa begitu ma?kenapa diaa? Revan harus masuk ma!".
Revan langsung melangkah menuju ke depan pintu ruang UGD

"revan jangan!".Tahan umi rani

"Tapi revan harus melihatnya mi,revan gak bisa tinggal diam,revan gak tau apa yang terjadi sama maira mi".Kekeuh revan ia tetap ingin masuk ke UGD

"Kalo di bilang jangan ya jangan!".Ucap gilang kasar sembari menghadang revan.

"Emangnya kenapa? Gue mau lihat istri gue". Ucap revan ketus,ia benar benar khawatir terhadap keadaan istrinya yang sampai saat ini tak di ketahuinya kenapa bisa kritis.

"Gue tau dia istri lo,tapi jangan langgar aturan!ini rumah sakit!". Ucap gilang tak kalah ketus,memang semenjak revan mengetahui bahwa adiknya itu menyukai istrinya,hubungan keduanya menjadi renggang. Gilang menatap sinis pada revan "Mending lo cari donor darah! Istri lo membutuhkannya! 5 jam dari sekarang,jika tidak,entah apa yang terjadi pada istri lo!". Gilang langsung pergi dari tempat itu tanpa memperdulikan siapa pun. Sementara revan berusaha berfikir jernih atas ucapan gilang barusan,ia akan berusaha mencarikan donor darah secepat mungkin.

"Umi!mama! Percayalah,revan akan berusaha untuk mencari donor darah secepatnya".ucap revan menatap kedua ibu ibu itu dengan sendu lalu pergi meninggalkan kedua wanita itu.

.
.
.
.
.
                             ❤❤❤

Maaf banyak typo🙏🙏

Jangan lupa vottenya,karna orang yang baik akan menghargai karya orang lain😊



Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang