16. Rumah Abi dan Umi

51.4K 2K 7
                                    

" Kamu kenapa sayang,cerita sama umi".
Tangis umi pun pecah saat itu juga

Maira masih tak bergeming tangisnya masih belum mereda di pelukan uminya
" Sayang,ayo dong cerita sama umi kamu kenapa?".  Umi sangat khawatir terhadap putri kesayangannya itu. Namun maira masih tak bergeming juga,tangisnya semakin pecah,ia pun semakin erat memeluk uminya.

" Udah mi,biarin aja dulu maira tenang,nanti baru kita tanya".  Saran andre yang sudah sangat tak sanggup melihat apa yang di alami adik kesayangannya itu.

Umi rani mengangguk. " Baiklah".
Andre bangkit dari duduknya. " Udah yuk mi,kita bawa maira ke kamar aja,supaya maira bisa lebih mudah menenangkan hati dan fikirannya mi". Andre kembali memberi saran . Umi hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban saran andre,umi pun langsung melepaskan pelukannya dan di ikuti oleh andre yang menitah maira menuju kamar nya.

Kini maira sudah berada di kamarnya seorang diri,ia sudah berusaha menenangkan hati dan fikirannya,namun ia tetap tak bisa,ia semakin tertekan dengan bayang bayang kejadian yang di alaminya,ia terus menerus menangis,sakit di pipinya masih terasa nyeri sampai akhirnya ia pun tertidur.

*****

Perlahan mata maira mulai terbuka,samar samar ia melihat langit langit kamarnya , kemudian ia melihat jam dinding dan saat itu jam menunjukkan pukul 15.35 wib , maira langsung bangun ia berdiri di depan meja rias kamarnya ia melihat pipinya yang masih merah dan terasa sedikit nyeri,matanya pun terlihat bengap karna ia sudah menangis berjam jam. Tanpa fikir panjang maira langsung menuju kamar mandi,ia mandi agar badannya kembali segar,lalu ia pun tak lupa langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat setelah mandi.

" Ya Allah ya tuhan ku,ampuni hamba ya Allah, hamba sudah gak tahan ya Allah atas sikap suami hamba,tapi hamba mohon, ampunilah mas revan ya allah,lembutkan lah hati dan sikapnya ya allah,karna hamba tau engkau lah tuhan yang maha membolak balikkan hati manusia ya allah.  Maira kembali meneteskan matanya. Lalu detik selanjutnya ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya

Tok
Tok
Tok

Maira pun sontak langsung mengelap air matanya,ia pun juga langsung membereskan mukenah dan ambal shalatnya " Iya,sebentar . Maira secepat mungkin memakai hijab instannya dan membuka pintu kamarnya dan itu adalah mbok iyem. " neng, ini mbok bawa sup dimakan ya. Sembari memberikan semangkuk sup yang dilapisi piring kaca.
Lalu maira pun menerima sup tersebut
" terima kasih mbok,kok repot repot mbok nanti kan maira bisa turun sendiri . Ucap maira sembari memaksakan diri untuk tersenyum.  " Yaudah mbok turun dulu ya neng. Mbok iyem pun langsung meninggalkan kamar maira.

Maira kembali masuk kedalam kamar nya ia menaruh sup di meja rias dan ia duduk di kursinya ia tak ada niat untuk memakan supnya ia hanya mengaduk aduk sup tersebut,kembali sekilas kejadian di rumah revan kembali menghantui fikiran maira,tamparan keras revan ke pipi maira masih terasa nyeri,maira sama sekali belum pernah merasakan hal seperti itu, namun yang membuatnya terluka bukanlah tamparan revan,melainkan tuduhan revan dan perselingkuhannya dengan aurel yang masih dilakukannya hingga detik ini.

Tok
Tok
Tok

Seketika maira terkejut dengan adanya seseorang yang mengetuk pintu kamarnya
Dan lamunannya langsung buyar " Siapa? Ucap maira

" Ini abang ra. Ucap seseorang di luar kamar maira,yang ternyata adalah andre.
Maira langsung berdiri dan membuka pintu kamarnya

Andre pun masuk " Ya allah adek abang. Andre menangkupkan kedua tangannya di wajah maira " maira kenapa? Cerita sama abang dek .  Ucap andre lirih. Ia tak sanggup menahan sesak di dadanya melihat adik kesayangannya yang dulu selalu ceria dan suka jahil,tiba tiba sekarang adiknya menjadi murung dengan mata sembab.

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang