Setelah menceritakan apa yang ia alami,maira masih menangis segugukan,mengingat semua itu sangat menyakitkan
"Maaf ya mbak gilang udah buat mbak nangis lagi." ucap gilang merasa bersalah"Ngg-gak papa kok lang." lalu maira mengusap air matanya.
"Tapi ya mbak,kenapa mbak percaya banget sama aurel???
"Ya itu tadi lang,karna keterangan dokter." ucap maira lemah
"Ya kalo surat gitu doang mah,kecil mbak,siapa pun bisa buat,kalo dia palsuin itu surat gimana??
Lalu maira terdiam,ia kembali menangis
"Kkamu ingett,waktu kamu di rawat?? Kan waktu itu mas revan nggak pulang 3 hari,nah kkk-an waktu itu ada yang kirim foto dari hp mas revan,foto mas revan berada di atas aurel." tangis maira semakin pecah
"Salah mbak apa lang? Tega abang kamu sakitin mbak kaya gini? Mbak gak pernah ngecewain dia,malahan mbak yang terus-terusan di kecewain sama dia,mbak lelah lang,lagi dan lagi selalu mbak yang ngalah? Bolehkah sakali ini mbak egois?bolehkan kali ini mbak ngak mengalah?sudah terlalu capek lang." air mata maira terus mengalir tak henti hentinya,dan itu dapat membuat hilang sedikit sesaknya."Iya mbak gilang tau kok,gilang gak bakal maafin bang revan kalo memang aurel itu hamil anak dia,gilang ngerti mbak,gilang tau kalo selama ini mbak selalu mengalah demi mas revan,gilang tau,maka dari itu atas nama bang revan,gilang minta maaf mbak,bukannya membahagian mbak,dia justru menyakiti mbak,maaf! Maaf mbak."
Ucap gilang tertunduk malu.<<<<❤❤>>>>
Setelah sampai di rumah Revan langsung turun dari mobilnya dan hendak masuk,tapi kenapa pinti rumahnya terbuka? Apa ada mama? Atau papa udah pulang? Tanpa pikir pikir lagi Revan pun langsung melangkah masuk ke rumah,dan yang pertama kali ia lihat adalah mamanya yang tengah duduk di atas sofa sembari memengang sebuah amplop dan hpnya.
"Revan! Sini! Mama mau bicara ! Panggil mama yuli tegas,lalu revan pun menurutinya,duduk di sampingnya.
"Mama mau bicara serius sama kamu."
Sambung mama yuli"Ada apa ma? Tanya revan tertunduk
"Kamu gak usah pura pura gak tau,mama kecewa sama kamu van ! Kecewa banget ! Dimana iman kamu van? Mana? Mama malu van sama keluarga tante rani,kamu nggak mikir bagai mana perasaan maira dan keluarganya,pasti mereka marah besar sama kamu,mama wanita van,mama juga bisa ngerasa apa yang di rasana maira sekarang,bagaimana rasanya ketika suaminya,imamnya menghamili wanita lain,sakit van rasanya! Sakit! Mama malu sama kamu,mama ngerasa udah gagal mendidik kamu,kamu mama benar benar kecewa sama kamu van !! Kamu tau gimana mama berjuang buat melahirkan kamu,merawat kamu,mendidik kamu,tapi apaa yang mama dapatkan setelah kamu dewasa?? Ini balasan kamu van?? Mama gak minta balasan dari kamu,mama cuma pengen kamu bahagia nak,kamu hidup rukun dengan istri kamu,tapi apa ini,kamu sama saja melukai hati mama van." tangis mama yuli tak dapat di bendung lagi,membuat revan semakin merasa bersalah sudah membuat mamanya menangis seperti ini.
"Maafin revan ma,revan belum bisa jadi anak yang baik buat mama,tapi satu hal yang mama harus tau,aurel itu nggak hamil anak revan,sekali pun,revan nggak pernah sentuh dia ma,revan juga gak pengen nyakiti orang orang yang revan sayang,tapi semua tidak ada yang percaya sama revan, Maka dari itu revan berjanji akan membuat semuanya berakhir,revan akan memperjuangkan rumah tangga revan apa pun yang terjadi." tak terasa revan menangis ,ia mengakui ia juga salah di mana imannya? Ia menyadari ini semua salahnya,mengapa ia pernah terjerat ke dalam dunia hitam? Seandainya saja ia tak masuk kedalam dunia hitam itu,pasti dirinya tak mengenal aurel,dan ini tidak akan terjadi,Namun kembali lagi rencana Allah jauh lebih baik,mungkin ini adalah ujian rumah tangganya dengan maira,setelah ujian ini berhasil ia lewati,pasti ada kebahagian yang akan menghampirinya,percayalah !
"Ma... Maafin revan." revan langsung memeluk tubuh mamanya itu,air matanya masih mengalir,ia mengakui semua kesalahannya.
"Sayang.... Jangan minta maaf sama mama,minta maaf sama maira dan keluarganya,carilah bukti bahwa aurel itu hanya berdrama,yakinkan kembali maira dan keluarganya,tingkatkan lagi ilmu agama kamu,mama yakin anak mama pasti bisa,yakinlah dengan Allah nak ." ucap mama yuli lalu mengecup singkat pucuk kepala putranya itu.
<<<<❤❤>>>>
"Ya Allah adik abang gak papa kan?abang takut banget kamu kenapa napa ra." ucap Andre yang baru saja datang bersama umi rani,dan langsung menteliti tubuh adiknya,ada yang kurang atau tidak.
"Abang jangan alay deh,maira gak papa kok." ucap maira kesal melihat tingkah abangnya itu
"ck ! Abang bukan alay loh dek,abang khawatir sama adik satu satunya abang,yang paling cantik,baik hati,rajin menabung pula !
"Stop abang,maira semakin pusing melihat abangnga kaya gitu." maira mengalihkan pandangannya.
Sementara gilang terlihat duduk di sofa,memperhatikan keluarga itu,sejujurnya ia terkejut akan kedatangan umi dan abangnya maira,fikirannya masih berkecamuk memikirkan semua yang terjadi.
"nak,gilang ! Makasih ya udah jagain maira." ucap umi rani sembari meletakkan tas yang berisi pakaian maira
"Iya tante gak papa kok,anggap saja saya menggantikan bang revan.
"Hm,kamu udah makan nak? Makan dulu sana ini sudah siang,itu umi ada bawakan nasi sama sup ayam,makanlah mbak maira juga mau makan." ucap umi menunjuk rantang di atas nakas
"Ehhh iya tan,gak usah repot repot,gilang juga mau pulang ini."
"loh,kok pulang?? Makan dulu sini nak." tawar umi rani lagi
"Iya tante,makasih tapi gilang mau ke kampus,ada kelas siang,nanti gilang makan di kantin aja tan. " jelas gilang
"Emm yasudah,hati hati di jalan ya nak gilang. " ucap umi ketika gilang sudah bangun dan berjalan
"Iya tan,gilang pergi dulu ya,assalamualaikum." pamit gilang sembari mencium punggung tangan umi rani.
"Walaikum salam."
"Bang,mbak,gilang pamit dulu ya." lalu gilang pun berjalan meninggalkan ruangan itu.
"kenapa gak sama dia aja dulu dek? Lebih sopan!" ucap Andre asal.
"Hush! Mulutnya enak aja kalo ngomong,jodoh itu udah ada yang ngatur ndre." tegur umi.
"Nggak gitu lo mi,kan emang kenyataan dia lebih sopan dari abangnya,kenapa dulu abi gak jodohin maira sama dia aja,kan umurnya juga sama." protes andre
"Sudah,umi gak mau bahas ini lagi,lihat adikmu itu,dia udah kelaparan."
"Muka mu itu dek,melas banget ! Kaya orang belum makan seminggu." kekeh andre.
Lalu maira memanyunkan bibirnya
"Umiii bang andre itu !" rengek maira."Andre,jangan ganggu adikmu,dia lagi sakit loh,sudah sana makan,biar barengan sama maira."
.
.
.
.
.
Bersambung....Maaf banyak typoo...
Maaf sekali baru bisa update,ngaret lagi yakkk.maaf yaaa.Kedepannya Insya Allah akan lebih cepat lagi kok.
Makasih udah baca cerita ini,semoga selalu senantiasa di berikan keberkahan oleh Allah.
Cobak absen dongg...kalian dari kota mana aja???
Berikan kritikan dan saran yang membangun yaaaa....
Jangan lupa vottmenn,biar berasa gitu ada yang nungguin cerita ini...
Jangan lupa Baca Al-Qur'an...
Jangan lupa bersyukur...Ig
Ulfazahwani
KAMU SEDANG MEMBACA
Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓
Spiritual# Rank 4 in spiritual. 11 01 2018 DON'T COPY, INGAT ALLAH MAHA MELIHAT!!! " Apa bi? nikah muda? ya allah bi maira belum siap bi." ucap humaira dengan kesal " Tidak ada penolakan maira,abi gak mau masa depan kamu hancur seperti kebanyakan anak peremp...