15. Semakin menjadi

49K 2.1K 31
                                    

Hari ini tepat 3 bulan sudah pernikahan Maira dan Revan,namun Revan masih bersikap dingin dan kasar walaupun pernah sekali berubah menjadi baik namun sayangnya hanya sehari.Revan sendiri masih sangat sangat membenci Maira,karna maira dianggap selingkuh dengan adiknya sendiri,ya walaupun sebenarnya tidak,fikirannya sudah benar benar di racuni oleh aurel .

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang,hari ini Nabila berjanji akan berkunjung ke rumah Maira. Nabila pun menepati janjinya,

" Ya Allah bil,maira rinduuu kali sama  nabila". Ucap maira sembari memeluk nabila

" Heh,maira kira maira aja,nabila juga rinduuu kali pake banget malahan. Senyum nabila merekah dan membalas pelukan maira

Maira pun melepas pelukannya. " duduk dulu bil". Perintah maira

Kemudian mereka pun duduk. " Gimana bil daftar kuliahnya?."tanya maira.  "wahhh banget ra,calon mahasiswanya rame bangetttt fakultasnya lengkap,semua jurusan ada,dan alhamdulillah nabila di terima". Senyum nabila kembali merekah di wajah cantiknya.

Maira tersenyum kagum " Masya allah,alhamdulillah bil,semoga cita cita kamu terwujud ya bil".

" Aamiin,Insya Allah.  Kamu apa gak pengen kuliah ra? pasti suami kamu izinin kok,masa kuliah aja gak di izinin". Celoteh bila

Maira hanya tersenyum. " semoga aja maira bisa nyusul kuliah,walaupun cuma di dalam negeri,maira pun pengen mewujudkan cita cita maira".

" Okelah,bila akan doain semoga maira bisa kuliah dan mewujudkan cita cita maira".

Akhirnya mereka pun berbincang bincang cukup lama,mereka menuangkan perasaan rindu setelah hampir 3 bulan tak bertemu. Tak hanya sampai di situ karna persahabatan mereka sudah sangat lama terjalin,naluri seorang sahabat itu tidak pernah salah,Nabila melihat sisi terpuruk dari dalam diri maira,dan maira pun terpaksa menceritakan masalah yang sedang menimpa nya

*****

Setelah hampir 2 minggu Maira dan Gilang tak bertemu,mereka pun bertemu di dalam sebuah toko buku,dimana toko
Itu terletak di tengah kota,dan toko itu adalah tempat biasa maira membeli buku.

" Eh,mbak maira?  ".Ucap gilang sepontan ketika melihat maira

Maira pun terkejut . " E e ehhh gilang".

" Mau beli buku apa mbak?".

" hmm ini cuma cari novel aja lang".

" Oh yaudah mbak pilih aja novelnya,nanti biar gilang yang bayar".

" Ah gak usah gilang,kamu udah berapa kali  traktirin mbak?".

Gilang menggelengkan kepalanya. " Alah,udah gapapa mbak, anggap aja itu ucapan terimakasih dari aku mbak".

"Kan kamu,dikit dikit ucapin terimakasih,dulu udah pernah lang".

" Ga ada penolakan mbak,pilih aja ! ".

Terpaksa maira pun harus di traktir lagi oleh gilang. " Mbak kenapa ya kok dari raut wajahnya macem ada masalah berat?".

Maira pura pura tersenyum " Gapapa lang,mbak gapapa kok". Ucap maira mencari  alibinya.

Gilang tak percaya " Seriusan deh mbak".

Maira tak ingin gilang mengetahui masalahnya ." Mbak gapapa lang".

Gilang hanya ber oh ria saja karna ia sudah tau kalo maira berbohong padanya. " mbak sama siapa ke sini?".

" Emm mbak sendiri aja lang"..

" Naik apa mbak?

" Tadi naik taksi online lang".

Gilang tampak berfikir. " Yaudah mbak pulang sama gilang aja".

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang