40.

43.5K 1.6K 65
                                    

"Nissa??".

"Revann??".

"Loh kalian sudah saling mengenal?? Tanya umi heran.

" Ee-eh temen lama mi." ucap revan gugup lalu maira langsung menyuruhnya duduk,saat ini perasaan revan benar benar kacau " kenapa harus kembali." batin revan

" Ooh,jadi kalian sudah kenal,revan ini suaminya maira nak nissa." ucap umi memberitahu

" Iya tan." balas Nissa dengan senyuman yang dipaksakan,apa apaan ini?? Calon suami bergaya seperti orang gila,ketemu lagi sama mantan calon suami,ada apa lagi ini ya tuhan???

"Yasudah bagaimana tanggal 1 Desember nanti nak Nissa?? Tanya abi mengulangi pertanyaan kakak sepupu Nissa

" Ehm...baiklah om." jawab nissa tanpa berfikir panjang. Masih 1 bulan lagi kok,segala sesuatu masih dapat terjadi.

"Oke,sudah sepakat ya nak nissa."

"Iya om."

" yuk kita makan bersama" ajak umi,lalu bejalan menuju meja makan dan di ikuti oleh semua orang yang ada di ruang tamu.

"Nak revan,itu loh maira masakin kamu opor ayam,udah lama gak masak opor ayam katanya." ucap umi tersenyum senyum.

"Hehe iya umi,ngerepotin ya ra??

"Apaan sih mas,nggak ngerepotin sama sekali ! Maira rindu aja masakin mas opor ayam." ucap maira yang duduk di samping kanan revan sembari menyiapkan makanan untuk suaminya.

"Emang paling ngerti deh." mengelus puncak kepala maira sekilas,lalu maira hanya tersenyum singkat,ia malu,apalagi di depan keluarganya saat ini,ah entah lah.

" Nanti aja mesra mesraannya dirumah,kan kasian sama yang belum nikah." cerocos andre yang duduk di samping kanan maira.

"Iri tanda tak mampu !".

"Hush sudah jangan bertengkar,gak malu ada Nissa sama kakaknya???".

"Hehe,iya bi,maaf ya kak." kemudian mereka menyantap makanan dengan hikmad tanpa ada yang berbicara hingga selesai.

"Umi,abi! Revan pulang dulu ya,izin bawak maira." izin revan

"Kok pakek bawak bawak-an segala nak revan,maira itu sudah tanggung jawabmu,jadi dia itu sudah jadi milikmu." ucap abi

"Hehe iya bi." kekeh revan

"Yaudah maira pulang dulu ya bi,mi." sembari mencium punggung tangan umi dan abinya lalu di ikuti revan di belakangnya.

"Dada bang andre,maira pulang dulu ya,sabar sabar aja oke!!" ucap maira berjalan sambil menggandeng lengan revan,seolah mengangek-in andre saja.

"Oke, 1 bulan lagi." balas andre lemas

"Haha Nggak lama lagi itu,ya nggak mas??

" I-iya bang." terpaksa tersenyum.
Lalu revan dan maira pun pulang kerumah mereka,meninggalkan Nissa dan kakak sepupunya di rumah abi.

<<<❤❤>>>

Sesampainya di rumah,maira langsung turun ,keadaan rumah masih sama bersih,dan tunggu ! Ada bingkisan apa itu di sofa??

"Mas ! Itu bingkisan apa??" tanya maira

"Itu baju couple di kasih mama waktu itu,untuk kita honeymoon,tapiii...nggak jadi." jawab revan sedih

" jangan sedih sedih ah,nanti kalo ada waktu kita pergi,mungkin waktu itu bukan rezeki kita,kita hanya bisa merencanakan mas,tapi itu semua atas izin Allah." ucap maira seraya mengusap wajah suaminya

"Iya ra."

"Yaudah maira ke atas dulu mas,maira bawak ya baju itu." lalu maira mengambil bingkisan yang ada di sofa menuju kamarnya.

Saat di tangga maira ingat persis saat dimana dirinya sebelum kehilangan kesadarannya,tangga ini menjadi saksi bisu atas keadaanya waktu itu,benar benar terpuruk,namun yah Alhamdulillah dirinya masih selamat dan cerita aurel hanya settingan.

Setibanya di kamar,maira terkejud,kamar ini benar benar berantakan,selimut dan bantal berserakan di bawah,lemari terbuka,baju berserakan ah entahlah kamar itu sudah seperti kapal pecah.
"Apa sih yang kamu lakuin waktu gak ada aku mas." gumam maira,selanjutnya maira langsung beraksi membereskan kamar itu,mulai dari mengganti seprai sarung bantal,hingga selimut yang baru,banyak hadiah dari teman temannya dulu yang belum dipakai,lalu berikutnya ia mulai membersihkan pakaian yang berserakan, ditatanya hingga rapih,kemudian ia mengganti gorden,menyapu dan mengepel kamar hingga ke balkon,hingga saat ini kamarnya sudah kinclong dan harum,yah dia bersihkan sendiri,bi inah belum kembali juga,mungkin anaknya tak mau di tinggal.

****

Setelah maira naik ke kamar,revan pun berjalan menuju teras dapur,ia duduk di kursi panjang dekat kolam,perasaannya benar benar kacau,kenapa Nissa harus kembali?? Lukanya padahal baru saja membaik setelah adanya maira,tapi kenapa harus kembali di saat luka itu telah tiada?? Ia benci keadaan ini,kenapa Nissa harus menikah dengan Andre???
Ini sama saja membuka luka lama,bagaimana jika nanti di hari pernikahan andre dan nissa,nissa pergi lagi?? Bagaimana??? Revan benar benar tak tau apa yang harus ia lakukan saat ini,satu sisi ia bahagia masalahnya dengan maira sudah selesai,aurel terbukti berbohong,sedangakan satu sisi lainnya ia merasa saat ini sedang terpuruk,bayangan masa lalu terus menerus menghantuinya,bayangan dimana dulu nissa kabur di saat ijab kabul akan di laksanakan,sakit bukan?? Ah entalah lah dirinya benar benar frustasi.

"Mas." panggil maira,sepertinya maira sudah mandi,terbukti bajunya sudah di ganti,dan wajahnya lebih berseri.lalu maira berjalan mendekat revan.

"duduk yang." perintah revan,kemudian maira pun duduk di sampingnya.

"Mas kenapa disini??udah sore ini loh,kok belom mandi,bau ah mas revan."

" iya mas mandi." tiba tiba revan langsung bangkit dari duduknya,dan bergegas masuk kedalam rumah,meninggalkan maira yang masih terpaku di kursi

"Ada apa dengan mas revan?? Kenapa dia seperti ini??." gumam maira lalu ia pun langsung mengikuti suaminya hingga kedalam kamar.

" Mas ini bajunya udah maira siapin." ucap maira menyiapkan baju suaminya.

"Maira turun dulu ya mas,mau masak." ucap maira lagi tapi tak ada jawaban,akhirnya maira pun turun menuju dapur,tak biasa biasanya revan seperti ini.

Ketika maira sedang sibuk memasak tiba tiba revan datang .
"Aku pergi dulu ." lalu revan langsung melenggang keluar,meninggalkan maira sendiri,terdengar suara mobil yang kian menjauh dari rumah.

"Ya Allah ada apa lagi ini?? Kenapa mas revan tiba tiba jadi aneh?? Nissa? Ah kenapa aku baru ingat! Tapi gak mungkin,yang namanya Nissa kan bukan cuma satu." gumam maira,lalu ia melanjutkan memasak hingga selesai.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB tapi mas revan belum pulang juga,kemana dia ya Allah???perasaan maira benar benar tak enak,dirinya mencemaskan keadaan suaminya saat ini,apa yang menyebabkan dia berubah,maira heran saat pulang dari rumah umi tadi siang,setelah ia bertemu dengan Nissa- calon istri bang andre,sikapnya berubah derastis,ada apa ya Allah??

.
.
.
.
❤❤❤

Hayo mas revan kenapa lagi loh?? Kok sikapnya aneh gitu??

Maaf saya baru bisa update soalnya orang tua saya dua duanya sakit😰mohon doanya ya semoga lekas sembuh

Terimakasih atas target commentnya yang tepenuhi,bahkan lebih😊saya lebih semangat ngelanjutin cerita ini.

Jangan lupa vottmen.

Saran dan keritik yang membangun yak

Jangan lupa baca surah al-kahfi😊

Ig
Ulfazahwani03

Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang