Tak lama pintu UGD pun terbuka,tampak beberapa perawat mendorong ranjang pasien keluar,terlihat seorang wanita kepalanya di perban di balik hijabnya, tengah terbaring lemah dan pucat.
" Apakah tadi sudah di urus administrasinya bu?". Tanya salah seorang perawat kepada umi rani
"Sudah sus,tadi saya sudah membayar administrasinya dan saya mohon,lakukan yang terbaik untuk anak saya". Ucap umi rani sendu.
"Baiklah,Insya allah kami semua akan melakukan yang terbaik untuk anak ibu,doakan saja,supaya anak ibu baik baik saja,karna kami hanya bisa berusaha,namun sisahnya ada di tangan Allah bu". Ucap perawat tersebut dan kembali mendorong ranjang itu menuju ruang VIP dan di ikuti oleh umi rani dan mama yuli.
Pintu ruangan itu sudah terbuka,tampak dinding putih dan bau obat obatan menyeruak hidung.para perawat itu sudah masuk kedalam ruangan,lalu salah satunya meletakkan infus di tempatnya dan memasang peralatan medis lainnya di tubuh maira.
"Baiklah bu kami harus mengecek pasien lainnya,dan kami harap ibu dan keluarga banyak banyak berdoa pada tuhan semoga anak ibu dapat di selamatkan,pihak rumah sakit sedang mencari pendonor darah untuk anak ibu,dan sebaiknya ibu juga mencarinya". Jelas kepala perawat tersebut lalu meninggalkan ruangan itu bersama perawat perawat lainnya.
Umi rani menatap sendu anaknya yang terbaring lemah di atas ranjang,wajah anaknya sudah pucat pasih. Ia tak dapat menahan rasa takut kehilangannya,ia sama sekali tak tau apa yang telah terjadi pada anaknya itu.
"Kita harus mencari pendonor darah kemana yul?".Tanya umi menatap mama yuli yang sedang duduk tertunduk di sofa.
Mama yuli mengangkat kepalanya "Aku juga gak tau ran,tapi insya allah aku akan berusaha mencarinya". Jawab mama yuli
"Sebaiknya kita harus banyak banyak berdoa ran,semoga allah menyelamatkan maira". Sambung mama yuli sendu."Tapi waktu mencarinya hanya sebentar yul". lirih umi rani sembari menitihkan air mata.
"Kamu percaya allah kan ran,laa tahza innallah ma'ana,jangan bersedih , sesungguhnya allah selalu bersama kita,baiklah aku tak ingin membuang buang waktu,aku harus mencari pendonor darah untuk menantu kesayanganku,kamu disini saja ran,jaga humaira". Ucap mama yuli lalu memakai tasnya dan pergi keluar,lalu menghilang.
"Maafkan umi sayang,umi tak bisa menjagamu dengan baik". Ucap umi rani menggenggam tangan anaknya lalu menangis.
******
Laki laki itu tengah bernegosiasi dengan seorang wanita.
"Baiklah,aku akan membayarmu berapa pun asalkan kau mau mendonorkan darahmu".ucap laki laki itu.
"Aku membutuhkan uang 50 juta untuk operasi ibuku". Ucap wanita itu dengan wajah sembab habis menangis.
"Jadi kau mau kan mendonorkan darahmu???".
"Iya aku mau".
"Deal??". Laki laki itu menjulurkan tangannya lalu di balas oleh wanita itu sebagai pertanda mereka menyetujui negosiasi tersebut.
"Mari kita ke ruangan donor darah,aku sangat membutuhkannya sekarang,wanita yang kusayangi sedang kritis". Lalu mereka berdua berjalan menuju ruangan donor darah.
"Sus,dia mau mendonorkan darahnya". Ucap laki laki itu ketika sampai di meja depan ruangan donor darah tersebut.
"Oh baik mas,yuk mbak masuk". Titah suster tersebut kepada wanita itu memasuki ruangan.
Tak lama suster dan wanita itu keluar,suster tersebut membawa dua kantung darah.
"mas ini darahnya".ucap suster tersebut sembari menjulurkan dua kantung darah tersebut kepada laki laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓
Spiritual# Rank 4 in spiritual. 11 01 2018 DON'T COPY, INGAT ALLAH MAHA MELIHAT!!! " Apa bi? nikah muda? ya allah bi maira belum siap bi." ucap humaira dengan kesal " Tidak ada penolakan maira,abi gak mau masa depan kamu hancur seperti kebanyakan anak peremp...