Malam sudah berganti pagi,revan yang katanya keluar kota belum juga kembali,padahal ini sudah hari ketiga semenjak kepergiannya kemana dia? Tentu saja ini membuat maira sangat khawatir,dimana hp revan tidak aktif,sampai akhirnya maira datang ke kantornya
" Permisi,mbak" .panggil maira
" Mas revan sudah ada ke kantor?". Tanya maira" Owh iya bu,pak revan sudah 3 hari tidak ke kantor,bapak kemana bu?". Jawab alena sekaligus bertanya balik
"Loh,tapi katanya mas revan lihat lahan yang mau di buat restaurant di Jambi?
Tampak binggung alena tampak dari raut wajahnya. " Maaf bu,tapi pak revan tidak ada jadwal kesana,dan juga tidak ada lahan yang akan di buat restaurant di sana bu." ucap alena
Deg,kemana mas revan? Gak mungkin dia bohong,dia kan baru saja minta maaf,tapi mungkin saja arggghh pusing
"Owh yasudah terimakasih ya mbak,nanti kalo mas revan sudah ke kantor kabari saya ya." perintah maira
" Siap bu."
Dalam perjalanan pulang,maira di hantui pikiran pikiran buruk tentang revan,gimana kalo mas revan sama aurel? Gimana kalo mereka melakukan hal yang tidak tidak? Atau jangan jangan.... Ah aku tidak boleh perfikir negatif,karna sebuah kepercayaan itu sangat penting dalam rumah tangga . Hanphone maira berbunyi menandakan ada seseorang yang menelponnya
" Hallo,assalamualikum." suara di sebrang
" Iya,walaikumsallam,ini siapa ya?".Tanya maira karna tidak mengenali nomor tersebut.
" Yaelah,ini aku mbak,gilang, aku mau minta tolong sama mbak, aku lagi di rumah sakit,revan gak bisa di hubungi".
" Ya allah kamu kenapa lang?". Tanya maira khawatir.
" Aku kecelakaan,argghh." terdengar suara gilang meringis
" Yaudah yaudah,sekarang kamu kasih tau aja kamu di rumah sakit mana?
" Di rumah sakit Adam malik."
" Yaudah tunggu,maira kesana sekarang." langsung mematikan sambungan teleponnya. " Pak ke rumah sakit adam malik ya." perintah maira pada supirnya
****
Sementara revan sedang berada di sebuah club sudah 3 hari ia berada di club tersebut,ia hanya manusia biasa,dimana imannya masih belum kokoh sehingga tergoyah kembali setelah tergoda aurel dan mereka layaknya sudah bagai sepasang suami istri
" Rel,lo boleh ngelakuin apa aja,asal jangan ajak gue ngelakui hal yang sama sekali belum pernah gue lakui." ucap revan di sela sela kesadarannya yang tengan mabuk berat.
" Udah lo tenang aja,gue gak bakal mintak lo ngelakui hal itu,yang penting sekarang gue mau kita happy,kalo perlu lo ga usah pulang lagi,nih minum lagi." ucap aurel sembari memberi revan segelas wisky dan muncul ide gila di fikirannya
" Lo harus janji ya rel."
" Iya revan iya,tenang aja,ni minum lagi." secara terus menerus aurel memberi revan minuman tersebut hingga 10 gelas dan revan pun sudah tak sanggup kemudian pingsan .
Aurel memanggil salah satu pelayan di club tersebut " Eh lo,sini deh,tolong angkat ini pacar gue ke kamar yang udah gua pesan".
Pelayan tersebut pun langsung mengangkat revan ke kamar yang sudah di pesan aurel
****
Maira sudah tiba di rumah sakit tersebut,namun ia tak tau gilang di rawat di mana,ia pun memutuskan untuk bertanya pada pihak bagian administrasi
" Permisi,sus kamar pasien atas nama gilang aditya di kamar mana ya?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓
Spiritual# Rank 4 in spiritual. 11 01 2018 DON'T COPY, INGAT ALLAH MAHA MELIHAT!!! " Apa bi? nikah muda? ya allah bi maira belum siap bi." ucap humaira dengan kesal " Tidak ada penolakan maira,abi gak mau masa depan kamu hancur seperti kebanyakan anak peremp...