Sepasang kekasih itu tengah makan bersama di meja makan,mereka masih terlihat canggung setelah berbaikan tadi sore.mereka duduk bersebelahan.Mereka sama sekali tak berbicara hingga mereka selesai makan.
" gak mau nambah ra? Tawar revan
" Enggak mas,maira udah kenyang.tolak mairaLalu maira pun membereskan piring bekas makan revan ia menumpuk piring kotor menjadi satu
" mau di bantu? Tanya revan
" ngak usah mas,ini kerjaan maira,gapapa kok. Tolak maira lagi
" Ngak papa ra,sini biar aku bantu.revan mengambil alih piring kotor tersebut
" Udah,maira aja mas! Maira kembali mengambil piring kotor tersebut.
Lalu bi Inah pun datang menghampiri mereka
" Ya allah neng,den piring pun di rebutin. Kok gak bibi aja sih yang di rebutin. Gurau bi inah sembari mengambil piring kotor dari maira dan revan. Bi inah sudah tak canggung lagi untuk bergurau di depan majikannya itu,bukan tak sopan,tetapi mereka sama sama sudah menganggap satu keluarga,jadi tak perlu sungkan sungkan lagi." Mas revan ni bi,dia masak mau ngumpulin piring kotor. Tutur maira dengan wajah gemasnya
" Kan gapapa kan bi,kalo revan bantuin.
" Gak boleh mas,itu kerjaan maira.
" Gapapa kalo mas bantuin lo ra.
" Udah neng,den berdebat mulu. Eh udah baikan ya??? Ya? Ya? Bibi seneng banget liatnya,jangan berantem berantem lagi ya neng,den! Ujar bi inah dengan senyuman bahagianya.
Lalu Revan dan maira hanya tersenyum mendengar ucapan bi Inah.
" Yaudah bibi mau beres beres di dapur dulu ya,bibi belum nyuci piring ni,tadi sore lupa,abis liat drama. Ucap bi inah sambil tertawa lalu berjalan cepat menuju dapur,tak ingin di introgasi oleh pasangan itu.
******
" Ra! Panggil revan ketika maira sudah duluan akan menaiki tangga.
" Ada apa mas? Maira membalikkan badannya menghadap revan
" Balik ke kamar ku lagi ya ra,aku janji aku gak bakalan ngulangi kesalahan ku lagi,kan gak lucu suami istri kamarnya pisah.
Maira tampak berfikir,ia tak ingin kembali merasakan sakit hati oleh perbuatan revan namun,ia kembali mengingat nasehat bang Andre
" Baiklah. Maira menganggukkan kepalanya dan di iringi dengan senyumannya." Beneran ra? Revan tampak tak percaya "kamu gak bohong kan ra? Enggak kan? Revan bertanya dengan semangat
" Enggak mas.
" Yasudah yuk. Revan menarik tangan maira menuju ke kamarnya.
Cklek
Perlahan pintu kamar revan terbuka.
Memperlihatkan ruangan ini sangat indah,kamar ini sangat nyaman di bandingakan kamar maira di depanMaira duduk di tepi ranjang,tubuhnya benar benar sudah lelah saat ini.
" Kamu lelah ya ra? Revan memperhatikan maira
"iya mas,maira lelah banget hari ini.
" Yasudah,tidur lah. Ucap revan" tapi,piyama maira di kamar depan semua,yaudahlah maira ke kamar depan dulu. Lalu maura pun berdiri hendak keluar,namun di tahan oleh revan
" Biar aku aja yang ngambil semua barang barang kamu di sana. Revan pun langsung keluar menuju kamar yang ada di depan kamar mereka.Maira pun merebahkan tubuhnya di kasur,rasanya hari ini ia lelah sekali
" Terimakasih Ya Allah atas perdamaian ini. Gumam maira pelan perlahan kantuknya sudah tak dapat di tahan lag hingga maira tertidur dengan posisi sudah benar namun dirinya masih mengenakan hijab dan gamis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toughness Of Humaira | Sudah Terbit ✓
Spiritual# Rank 4 in spiritual. 11 01 2018 DON'T COPY, INGAT ALLAH MAHA MELIHAT!!! " Apa bi? nikah muda? ya allah bi maira belum siap bi." ucap humaira dengan kesal " Tidak ada penolakan maira,abi gak mau masa depan kamu hancur seperti kebanyakan anak peremp...