[59] Berteman

1.9K 209 101
                                    


☘️☘️☘️

Pagi ini Jaemin bangun lebih dulu dari Hina. Mengingat hari ini adalah hari terakhir liburan, dan besok dia sudah harus kembali sekolah seperti biasa. Cowok itu menggeliat pelan dan merasakan badannya kaku, di kunci oleh Hina yang menindih sebagian badannya. Senyum kecil muncul di bibir Jaemin, di balasnya pelukan Hina sambil mengecup dahi cewek itu yang menempatkan wajahnya di atas dada Jaemin.

"Pagi sayang," bisik Jaemin, mengelus kepala Hina yang masih terlelap.

Hina hanya menggumam tidak jelas sebelum menguap dan mencoba membuka matanya.

"Masih ngantuk?" tanya Jaemin, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Hina. Menatap gadisnya yang tampak polos saat bangun tidur.

"Hmm.." gumam Hina, merubah posisi tidurnya semakin merapat pada Jaemin dan melingkarkan tangannya di pinggang cowok itu.

"Mau lanjut tidur?" bisik Jaemin. Menempelkan pipinya dengan pelipis Hina yang berada dekat dengannya.

"Hm?" Hina kembali menggumam, mengucek matanya sebelum membukanya lebar-lebar.

"Aku ada kerjaan. Kamu tidur aja lagi" ujar Jaemin. Masih dengan posisi mereka berpelukan.

Hina mendengus geli mendengar Jaemin menyebut dirinya aku, bukan gue. "Ngapain?" tanya Hina. Melepaskan pelukan Jaemin untuk meregangkan badannya.

"Nyuci mobil" ujar Jaemin sambil bangkit dari posisi tidurnya.

Hina terkekeh, "Kok tumben? Biasanya juga di bawa ke car wash"

"Males ah, mending di rumah aja. Biar bisa di temenin sama kamu" kekeh Jaemin, ngerasa geli juga ngomong gitu sama Hina.

"Dasar!" Hina mendorong kaki Jaemin dengan kakinya. Ikutan terkekeh melihat Jaemin menahan geli.

"Buatin sarapan ya," pinta Jaemin sambil menyisir rambutnya sendiri dengan jari. Berharap rambut berantakan sehabis bangun tidurnya rapi, tapi malah jadi makin berantakan. Dan itu bikin Jaemin jadi berkali-kali lipat lebih tampan. Padahal belom mandi.

"Mau makan apa?" tanya Hina, masih menggeliat di sebelahnya.

Jaemin menoleh, menatap Hina yang mencoba memeluknya saat masih berbaring. "Apa aja boleh," sahutnya sambil membungkukkan badan. Menangkup wajah Hina dengan kedua tangan, lalu mengecup bibir cewek itu gemas.

"Turun sana! Cepetan cuci mobilnya" usir Hina. Mendorong pundak Jaemin yang betah nyiumin wajahnya.

"Bentar. Masih pengen bareng sama kamu" Jaemin setengah berbaring. Menindih Hina sambil mengelus dahi cewek itu. Menatap Hina yang terus terkekeh sambil membalas tatapanya.

"Hari ini mau ngapain?" tanya Hina. Ikut mengelus pipi Jaemin dengan tangan kiri.

"Kan udah bilang mau nyuci mobil" sahut Jaemin.

"Abis itu," ujar Hina gemes.

"Ga kemana-mana. Cuma mau di rumah sama kamu. Besok kita udah mulai sekolah, dan tebak apa yang bakalan terjadi?" ujar Jaemin panjang lebar.

"Apa?" tanya Hina menunggu perkataan Jaemin.

"Kamu bakal sibuk sama kegaiatan yang ngebosenin itu dan parahnya mungkin aku bakal di anggurin" dengus Jaemin.

Hina terkekeh. Mencubit pelan pipi Jaemin yang menenggerkan kepalanya di atas dada Hina. "Kenapa kamu ga les aja biar ikutan sibuk?" ujar Hina. Merasa aneh dengan kalimat yang dia ucapkan karena tidak terbiasa ber'aku-kamuan sama Jaemin. Abis ngomong gitu Hina langsung cemberut. "Jaem, aneh banget tau ga sih ngomongnya"

(✔️) Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang