Ps. Sebelum baca, ku mau peringatin kalo chapter ini ratenya nambah 🔞
Maaf banget kalo kalian ngerasa ga nyaman ato gimana.. ku juga pengen ngerubah tapi ku ga punya ide lagi, maklumin ya 😭☘️☘️☘️
Pintu kamar Jaemin terbuka dan Hina langsung masuk ke dalam sana untuk menghampiri pacarnya yang lagi nulis sesuatu di meja belajar. Dengan langkah pelan Hina jalan mendekat dan langsung menutupi kedua mata Jaemin dari arah belakang.
"Hina.." ujarnya dengan senyuman. Akhirnya cewek itu dateng ke kamar Jaemin duluan setelah tadi bilang mau mandi di kamarnya sendiri.
"Ngapain?" Hina langsung melingkarkan kedua tangannya pada Jaemin dan menenggerkan dagunya di pundak cowok itu.
"Ga ada, cuma ngecek catetan aja," Jaemin menutup buku di atas meja lalu menarik Hina agar duduk di pangkuannya.
"Mau belajar bareng?" tawar Hina.
Jaemin menggeleng, "Sekarang bukan waktunya belajar sayang,"
Hina senyum lebar, kembali memeluk Jaemin lalu mengecup leher pacarnya itu. "Aku kangen," bisiknya.
"Aku juga kangen," Jaemin membalas pelukan Hina dan menghirup aroma pacarnya itu dalam-dalam. Bau sabun, biarpun sabun yang Hina pake sama kayak dia, tapi Jaemin ngerasa lebih nyaman kalo udah dapet ngendusin pacarnya itu.
"Mau bobo sekarang hm?" tanya Jaemin sambil menepuk-nepuk punggung Hina yang masih betah nenggelamin wajahnya di leher Jaemin.
"Nggak, aku masih pengen sama kamu," geleng Hina.
"Iya kan bobonya sama aku,"
"Tapi kalo tidur aku ga bisa ngeliatin kamu, aku ga mau," rajuk Hina.
"Apa? Ini beneran Hina bukan sih? Kamu pacar aku bukan huh? Kok tiba-tiba manja gini," canda Jaemin. Menarik badan Hina menjauh agar ia bisa melihat wajah pacarnya itu.
Hina tertawa pelan, mendekatkan wajahnya pada Jaemin untuk mengecup bibir cowok itu singkat. "Ya iyalah pacar kamu, emang pacar siapa lagi?" kekehnya sebelum menenggelamkan lagi wajahnya di leher Jaemin.
"Calon istri dong," Jaemin senyum, mengusap-usap lengan Hina lalu membisikkan sesuatu pada pacarnya itu, "Yeobo,"
Mau ga mau Hina tertawa geli mendengar Jaemin mengatakan hal itu padanya. "Apa sih kamu!" kikiknya malu.
"Seneng deh bisa liat kamu senyum gini," kata Jaemin tanpa melepaskan tatapannya dari Hina.
"Seneng juga bisa manja sama kamu lagi," balas Hina dengan senyum malu-malu.
"Jadi pacar aku lagi pengen di manja nih ceritanya," goda Jaemin. Membenarkan posisi Hina di atas pangkuannya lalu mengelus ranbut panjang cewek itu dengan sayang.
Hina ngangguk kecil tanpa mengalihkan tatapannya dari Jaemin, "Aku boleh nanya sesuatu ga?"
"Apa?"
"Emm," Hina menjilati bibirnya yang terasa kering lalu mendesah, "Ga jadi deh," cengirnya.
"Mulai lagi deh main rahasia-rahasiaan. Bikin kepo," dengus Jaemin. Suka kesel sama Hina yang narik ulur kayak gini, ga tau maksudnya apa tapi yang jelas cewek itu mampu membuat Jaemin penasaran sampai kebawa mimpi.
Hina cekikikan sambil memainkan rambut Jaemin dengan jari-jarinya. "Kamu mau ngelakuin itu ga?" tanyanya.
"Hah?"
"Ga mau juga ga usah," ujar Hina cepat. Menyesali ucapannya yang suka ngomong sembarangan.
Jaemin mendengus geli, mendekatkan wajahnya pada Hina lalu meniup wajah pacarnya itu. "Kalo belum siap ga usah nawarin,"
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔️) Love Story
Fanfiction☘️ Cerita keseharian Hina yang memiliki tunangan super nyebelin macem Na Jaemin. ☘️ Start: 2018/02/14 Finish: - ☘️☘️☘️ Ps. Banyak typo dan pastinya banyak kekurangan.. Jangan lupa vote+komentar ya Terimakasih