[132] After Party 2

1.1K 99 26
                                    


☘️☘️☘️

"Udah cape?" Jaemin menghentikan tepuk tangannya begitu Hina kembali duduk di sebelahnya. Acara makan-makan mereka di selingi dengan permainan game dengan hukuman yang lumayan menguras tenaga. Kalo ga nari ya nyanyi, bisa juga di suruh aegyo ato enggak salto(?), dan permainan game itu di pandu sama Haechan-Jeno selaku MC kawakan kelas teri(?) ala-ala mereka.

"Lumayan," Hina sedikit tersengal sambil memegangi perutnya karena habis nari satu lagu sama Koeun. Mana gerakannya enerjik banget, yang di suruh nari juga semangat. Mau ga mau sisa energi yang ada terkuras semua.

"Minum dulu," dengan perhatian Jaemin memberikan sebotol air mineral pada Hina dan langsung di teguk oleh istrinya itu.

"Kayaknya pengantin baru kita udah KO Chan, gimana dong?" ujar Jeno yang ngomong pake mic buatannya, sendok makan di masukin ke dalam botol soju.

"Yaahhh jangan dulu. Acara kita kan baru di mulai. Semangat lagi ayo! Yang masih semangat mana suaranya??" seru Haechan lantang. Menjiwai banget jadi pemandu acara sampe-sampe mama sama papanya Jeno meringis denger suara Haechan dari pojok ruangan. Mereka cuma bisa ngawasin anak-anak dari jauh sambil menikmati makan malam karena toko sudah mereka tutup demi memberikan anak-anak ruang untuk merayakan hari pernikahan Jaemin-Hina.

Sorakan teman-temannya membuat Haechan semakin bersemangat untuk bermain game. "Oke, jadi sekarang kita lanjut main apa nih Jen?" tanya Haechan sambil menaik-naikkan alisnya, meminta bantuan.

"Ada yang mau main truth or dare ga?" tawar Jeno yang juga bingung mau main apa lagi. Main tebak lagu udah, permainan kata udah, main sambung kata juga udah, pokoknya segala macam permainan yang mereka tau udah di lakuin semua.

"Gue! Gue!" seru Lucas heboh sambil naikin tangannya. Ketika satu orang bersuara maka akan di ikuti oleh yang lainnya. Malam ini acaranya Haechan sama Jeno laku keras(?)

"Kalo gitu kita ngumpul di meja sini. Mari-mari yang jauh merapat, yang udah dekat makin merapat sama oppa ganteng," kata Haechan udah kayak sales.

Di saat semua orang berkumpul di meja tempat Hina dan Jaemin duduk, tiba-tiba aja Hina merasakan pengap dan mual. Detik berikutnya cewek itu langsung menutupi mulutnya karena isi perutnya memaksa untuk keluar.

"Eumpp.. eump—" Hina sontak berdiri membuat semua orang menatapnya.

"Sayang kamu ga papa?" Jaemin kaget melihat Hina menutupi mulutnya lalu berlari menuju kamar kecil yang ada di restoran.

"Hina kenapa?" tanya Yeri masih dengan kekagetannya.

"Jangan-jangan...." Saeron menatap heboh temannya satu per satu lalu mengakhiri tatapannya pada Jaemin. "Hina hamil!" serunya sambil nunjuk Jaemin sebagai pelaku.

"HAH?" kompak semua orang menyuarakan kekagetannya karena dari tadi Hina menyangkal kalo doi nikah bukan karena hamil duluan.

"Sumpah lo? Jaemin lo bakalan jadi bapak?" tanya Mark dengan mata melotot.

Jaemin diam mematung jadi pusat perhatian teman-temannya. "Ga tau," ujarnya bingung lalu berlari menyusul Hina ke kamar kecil.

Suasana restoran jadi makin rame karena insiden Hina muntah-muntah, bahkan suara muntahannya sampe kedengeran keluar, bikin temen-temennya ga sabar buat nginterogasi Hina biar semuanya jelas.

"Ga lama lagi gue bakal jadi om," ujar Haechan girang.

"Gue juga," angguk Jeno setuju.

"Ya ampun. Bayangin bentar lagi gue jadi tante, kok rasanya deg-degan ya," ujar Yeri. Entah kenapa dia merasa senang jika Hina beneran hamil.

(✔️) Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang