[50] Nightmare

2.3K 260 95
                                    


☘️☘️☘️

Hina memejamkan matanya, menikmati lumatan pelan bibir Jaemin pada bibirnya. Memainkan lidah mereka masing-masing di dalam mulut Hina.

Tangan Jaemin jahil meraba perut Hina sampai cewek itu melenguh pelan dengan sentuhan geli di kulitnya.

"Jaemin.." bisik Hina pelan saat Jaemin menurunkan ciumannya ke leher hingga pundaknya yang tidak tertutup kain.

Jaemin masih fokus dengan kegiatannya. Menjamah tubuh Hina dengan ciumannya sampai Hina merasa kalau mereka tidak seharusnya melakukan hal itu.

"Hentikan Jaemin!" ujar Hina terengah, menarik wajah Jaemin yang mau mencium perutnya.

"Kenapa?" tanya cowok itu bingung.

"Gue belum siap" ujarnya.

Jaemin bangkit berdiri dan duduk di pinggir kasur, memunggungi Hina yang membenarkan kembali pakaiannya.

"Maaf sayang," ujar Hina. merangkak mendekati Jaemin, memeluknya dari belakang.

"Hm,"

Hina bingung melihat Jaemin melepaskan pelukannya dan hendak pergi dari kamarnya.

"Kemana?"

"Ada janji," ujarnya.

"Sama siapa?"

"Ada, temen" Jaemin senyum kecil dan ngecup kening Hina.

"Siapa?"

"Lo ga tau,"

"Cewek apa cowok?"

"Cewek,"

Hina mengernyit, "Mau ngapain?"

Jaemin hanya tersenyum dan melanjutkan jalannya menuju pintu kamar. Hina merasakan hatinya berdebar keras, takut Jaemin masih suka caper ke cewek-cewek.

"Lo mau ninggalin gue?" tanyanya marah.

Jaemin noleh, "Nggak,"

"Trus kenapa lo pergi?"

"Gue ada janji,"

"Jangan pergi!" cegah Hina lagi, buru-buru menarik tangan Jaemin agar tidak keluar dari kamar.

"Ga bisa, gue ada janji" Jaemin menepis tangan Hina di lengannya.

"Janji apaan sama cewek lain?"

"Adalah pokoknya, lo ga perlu tau" ujar Jaemin masih dengan senyum di bibirnya lalu beranjak pergi meninggalkan Hina yang sudah mengalirkan air matanya. Sakit hati mendapati Jaemin lebih mentingin janjinya daripada dia. Mana janjinya sama cewek, main rahasia-rahasiaan lagi.

"Jaemin jangan pergi! Ato gue ga bakalan mau ngomong lagi sama lo" teriak Hina tapi Jaemin tak mengubrisnya dan malah melanjutkan jalannya.

"JAEMIINN!!" teriaknya keras.

Jaemin benar-benar pergi, dan Hina hanya bisa meneteskan air mata, merasakan perih di hatinya.

Hina menggeleng melihat Jaemin menuruni tangga rumah. "Jaemin jangan tinggalin gue.. hiks.. Jaemin.." isak Hina dari tempatnya, menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan memeluk lututnya. Menangisi Jaemin yang pergi ninggalin dia.

☘️

"Pagi mama!" sapa Jaemin masuk ke dalam rumah Hina dan mendapati mama sedang sarapan sama Chenle.

(✔️) Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang