[113] Kencan

1.3K 108 20
                                    


☘️☘️☘️

Mata Hina terbuka perlahan dan mendapati hari sudah berganti pagi. Melirik tempat di sampingnya dan tidak menemukan Jaemin, "Jaemin, Jaem? Jaemin!" panggilnya dengan malas sambil meregangkan otot badannya.

"Jaemin, sayang kamu dimana?" tanya Hina setelah mengusap wajah bangun tidurnya lalu bangkit dari posisi tidurnya. Melihat sekeliling kamar dan mendengus gusar.

"Ck, mesti deh kalo nginep di sini selalu aja ditinggal turun duluan," dengusnya. Beranjak turun dari tempat tidur tapi pandangannya malah mendapati sepucuk surat beserta setangkai bunga di atas meja nakas.

Dengan rasa penasaran yang amat tinggi Hina langsung meraih surat tersebut dan tersenyum malu.

Jam 10 aku tunggu di halte deket perpustakaan. Dandan yang cantik ya sayang
—Jaemin

"Apaan sih," gumamnya malu sambil nutupin wajahnya pake surat dari Jaemin. Ngajak ngedate aja pake surat-suratan segala, mana pake setangkai bunga mawar lagi. Hina jadi malu sendiri di romantisin.

Pagi ini Hina dandan abis-abisan, mulai dari makeup cantik sampe minyak wangi yang semerbak biar seharian nempel di badan. Mau make baju aja ribet, ga kayak biasanya yang cuek tinggal ambil asal yang penting pake baju, sekarang ngambil satu langsung ngerasa ga bagus trus ngambil lagi yang lain. Chenle yang di suruh menilai cuma bisa nopangin dagu sambil tiduran di kasur kakaknya.

"Udah belom sih Na? Udah siang nih," ujarnya malas sambil melirik jam dari ponselnya.

"Bentar! Biasanya libur gini lo kan ga pernah mandi," ujar Hina masih fokus ngubek-ngubek lemari pakaiannya.

"Siapa bilang?" delik Chenle. Ga mau ngaku. "Gue kan mau keluar sama temen," dengusnya, membuat alasan lain biar Hina mengijinkannya balik ke kamar.

"Sshhh.. ga usah cerewet. Ini gimana?" tanya Hina, meminta pendapat adiknya saat Hina mengambil dress selutut berlengan panjang dengan model pita di bagian kerah.

"Bagus, tambahin legging biar ga dingin," angguk Chenle sambil ngacungin jempol, biar cepet aja Hina pergi.

"Pake legging?" kernyit Hina. Ngerasa ga cocok dengan selera Chenle.

"Biar ga dingin Na,"

"Ck, gue ga suka dress ditambahin legging, mending pake jeans kalo gitu. Yaudah gimana kalo yang..." Hina kembali melemparkan pakiannya ke arah tempat tidur lalu mencari pakaian yang lain.

"Jangan pake legging. Iya, pake ini aja cukup. Cakep," ujar Chenle gemes. Meraih dress tadi agar Hina menggunakan itu saja.

"Tapi tadi katanya dingin," Hina manyun. Terpaksa menerima dress yang Chenle serahkan padanya.

"Ga papa, kan biar bisa modus sama Jaemin hyung," ujar Chenle asal.

"Ohya?" Hina tampak berpikir lalu tersenyum malu membayangkan gimana manisnya Jaemin jagaian dia yang kedinginan karena make dress selutut.

Chenle ngangguk semangat biar Hina cepet kelar.

"Yaudah deh, gue pake ini aja," ujarnya ceria.

"Yesss," desis Chenle. Akhirnya dia bisa lepas dari Hina dan lanjutin bobo gantengnya.

"Sebelum lo pergi beresin baju-baju gue ya Le, Chenle baik deh, noona sayang sama kamu," ujar Hina dengan sikap manisnya sambil mengelus kepala Chenle lembut.

Chenle muter bola matanya malas, di saat ada maunya aja Hina manis gini sama dia. Coba lagi marahan, beuh, mereka udah perang dunia di rumah. "Tar pulangnya bawain pizza," ujarnya.

(✔️) Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang