7. Dare (2)

7.3K 815 147
                                    

AKU BUCIN RIAN NIH
KALIAN JUGA GAK SIH? 😭😭

❤❤❤

Udah aku up lagi nihhh buat kalian 😘😘

***

"Jadi pacar saya, mau?"

Keheningan melanda. Begitu mencekam sampai Rian keringat dingin. Tetapi begitu melihat layar ponselnya, Rian jadi semakin panik.

Tuttt tutt tuttt

Telpon ditutup secara sepihak oleh Acha.

Fajar menutup mulutnya kaget, begitu juga dengan Kevin yang matanya seperti mau keluar saking kagetnya.

Loh, Acha kenapa?!

Tidak ada satupun dari mereka yang berani berbicara. Bahkan Ihsan dan Ginting yang tadi tertawa terbahak-bahak pun seketika ikut diam juga.

"Dia marah ya?" Rian memandang teman-temannya satu persatu. Raut wajahnya terlihat begitu lunglai.

Melihat itu, Fajar mengacak rambutnya kasar, "Coba telpon lagi, Jom!"

Dengan sekali tekan, Rian mencoba menelpon lagi. Tetapi yang didapatinya bukan jawaban, malahan suara operator.

"Di reject?" tanya Kevin hati-hati.

Rian hanya diam, bingung harus berbuat apa. Padahal tadi Acha lagi ketawa-ketawa aja sebelum Rian bilang begitu. Tapi kenapa tiba-tiba telponnya ditutup?

Rian melempar ponsel Fajar ke kasur. Suasana di ruangan jadi benar-benar tegang saat ini. Tidak ada satupun dari mereka yang berani berbicara.

Kevin menyenggol bahu Fajar, cowok itu kemudian berbisik pada tiga temannya, "Ssttt gimana?"

"Gak tau gua," Fajar juga bingung.

"Emang adek lo ngambekan gitu, Jar?" tanya Ginting berbisik juga.

Repot-repot mereka berbisik, padahal Rian dengar juga. Cowok itu hanya diam melirik teman-temannya yang pada kebingungan semua.

"Enggak ah, dia sante kok anaknya," jawab Fajar.

Kevin menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali, "Kalo si Acha jadi ogah sama Jombang gimana?"

Tidak ada yang menjawab diantara mereka. Rian pun begitu. Cowok itu bingung harus apa sekarang.

Hening diantara mereka kembali terjadi. Mereka seakan benar-benar ciut melihat Rian yang hanya diam saja, padahal tadi ngakak-ngakak gak ada hentinya.

Ditengah keheningan, suara ponsel Fajar berbunyi. Membuat mereka langsung menoleh ke sumber suara.

ID CALLER

Acha

"Acha?!" suara Fajar langsung membuat Rian menoleh dan bangkit cepat-cepat mengambilnya. Begitu juga dengan yang lain, mereka semua langsung buru-buru berdiri.

Rian dengan cepat menggeser tombol angkat. Dan dengan sekejap, wajah Acha kembali muncul di layar ponsel.

Acha disana, dengan senyumannya yang begitu cerah. Tidak ada raut marah sama sekali di wajahnya. Lalu, kenapa tadi dia nutup telponnya?

"Maaf mas, tadi aku gak sadar batre hp udah 0%, tiba-tiba mati gitu aja,"

Semua orang langsung menghembuskan napas lega, tetapi tidak dengan Rian. Cowok itu masih tegang, pasalnya tadi kan dia nembak Acha dan belum ada jawabannya.

Taaruf | Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang