21. Propose

6.4K 798 247
                                    

CIE BESOK SENIN
Nih dikasih yang manis manis sebelum menghadapi senin di esok hari~
Hari ini spesial mas jom acha semua isinya 😂

Komen kalian ditunggu~
Votenya juga~

Yuhuuuuu~

Aku saranin bacanya sambil denger lagu romance2 gitu yakk, terserah apa ajaaa

***

"Kamu gak perlu khawatir. Dengan kaki patah pun, kamu akan tetap bisa jalan bahkan lari-lari. Karena saya yang akan menjadi kaki untuk kamu."

"Ehem!"

Kedua insan itu tersentak, dengan cepat mereka menoleh pada seseorang yang sedang berdiri seraya menyandarkan punggungnya pada kusen pintu.

Fajar pura-pura memegang lehernya, "Khem ehem ekhem. Serekkk, ekhemm!"

Orang bodoh pun pasti tau kalo Fajar lagi ngeledekin Rian sekarang.

Rian memalingkan wajahnya. Seakan tertangkap basah, padahal dia gak ngapa-ngapain.

"Mantap juga gombalan lo Jom. Belajar dari mana? Jangan-jangan kita satu guru."

Acha menahan tawanya. Padahal sebelumnya ucapan Rian benar-benar membuat ia jadi deg-degan. Tapi begitu abangnya meledek Rian habis-habisan, Acha jadi pengen ketawa juga.

Emang Fajar si perusak suasana!

"Duh maaf deh ya, gua tadi tuh gak berniat buat ganggu loh. Tapi gua kan kepo juga, makanya ngintip sedikit. Eh, pas banget Jombang lagi sweet-sweetan."

Rian duduk di sofa, pura-pura tidak dengar dengan apa yang Fajar ucapkan. Bahkan cowok itu terkesan pura-pura tidak lihat kalau Fajar juga ada di ruangan ini.

Mungkin setelah ini Rian juga akan pura-pura lupa kalau ada seseorang yang bernama Fajar Alfian di dunia ini.

Fajar tertawa, cowok itu melangkah masuk dan menghampiri Acha, "Gimana dek? Apa yang dirasa sekarang?"

"Eum, badan pegel semua bang. Kaki gak bisa gerak sebelah. Punggung Acha rasanya mau remuk. Kepala juga sak-"

"Bukan itu. Maksudnya itu hati kamu, apa yang dirasa sekarang?"

Tepat sasaran. Wajah Acha langsung memerah detik itu juga, "Apaan sih bang!"

"Yah yahh pipinya malah merah yahhh..." Fajar meledek Acha, kemudian cowok itu melirik Rian, "Hoi! Biasa aja ngeliatin Achanya!"

"Apa sih Jar... Ini udah biasa loh. Salah mulu gua." Kali ini Rian yang salah tingkah.

Fajar terkikik, "Sialan. Ada diantara dua orang bucin kayak gini gua jadi semakin merasa kesepian."

Acha malu-malu, sedangkan Rian mendecih dalam hati. Suruh siapa lo masuk!

Masih terkekeh tidak jelas, Fajar memutar tubuhnya dan berjalan ke arah pintu. "Udah ah! Mending gua cari cewek di luar daripada nontonin lo berdua ngebucin."

'Cari cewek jam 12 malem di rumah sakit, yang ada lo ketemu kuntilanak!' jawab Rian dalam hatinya. Walaupun sebenarnya ia ingin ngomong begitu langsung depan muka Fajar.

Fajar keluar, meninggalkan Acha dan Rian yang sekarang jadi canggung. Kalau sudah begini, Rian bingung harus ngomong apa. Mau buka percakapan pun ia juga bingung harus mulai darimana.

Lama mereka hening, akhirnya suara Acha yang memulai percakapan.

"Ariq gimana, Mas? Dia selamat?"

Taaruf | Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang