Flashback on
Jimin dan Seulgi baru saja duduk di bangku taman tadi memandangi dari belakang Rose, Jungkook, dan Lisa yang perlahan menjauh.
"Jimin, temen-temen kamu gak suka sama aku, ya?" tanya Seulgi.
"Mereka suka kok, cuma belum akrab aja. Lama-lama juga mereka bakal baik sama lo," jelas Jimin membuat Seulgi mengangguk sambil tersenyum.
Ada jeda beberapa saat sebelum Seulgi kembali memulai percakapan.
"Ngomong-ngomong kamu pernah jatuh cinta gak sih?" tanya Seulgi penasaran.
"Hum, jatuh cinta ... " Jimin berpikir selama beberapa saat, "belum pernah kayaknya. Gua fokus belajar dan main sama Rose, jadi gak ada waktu buat jatuh cinta, hahaha," ucap sambil tertawa garing.
"Lo sendiri?" tanya Jimin kembali.
"Sekarang lagi jatuh cinta sama kamu," batin Seulgi.
"Yeuh, di tanya malah bengong."
"Ah, maaf. Itu aku belum pernah juga," kata Seulgi
"Kita samaan dong. Kita jodoh kali ya?" canda Jimin membuat Seulgi tersipu malu.
"Ih apaan coba," kata Seulgi salah tingkah.
"Rambut lo kok di urai, padahal lebih bagus kalo di kucir," ucap Jimin menatap Seulgi.
"Oh, iya," Seulgi kemudian mengeluarkan ikat rambutnya dari saku mantelnya, tetapi dengan cepat Jimin merampas ikat rambut tersebut.
"Siniin, biar gua yang iket," ucap Jimin lalu mengikat rambut Seulgi membuat Seulgi mematung di tempatnya.
Flashback off
"Seul, ke sana yok. Gua pengen beli bunga," kata Jimin sambil menunjuk sebuah toko bunga.
Sesampainya di toko bunga, Jimin membeli satu tangkai bunga mawar putih. Ia juga singgah di toserba terdekat membeli coklat putih.
"Udah. Yuk pulang," ajak Jimin dan mereka berdua pun pulang berjalan kaki.
"Buat siapa Jim?" tanya Seulgi.
"Rahasia dong," kata Jimin sambil tersenyum dan Seulgi juga ikut senyum.
Sementara di tempat lain, Jungkook dan Rose juga dalam perjalanan pulang.
"Rose, pegangin ini bentar," pinta Jungkook menyodorkan boneka yang tadi ia beli.
"Bonekanya empuk banget," kata Rose sambil memeluk erat boneka tersebut.
"Yaudah, buat lo aja. Karna lo juga udah megang itu," kata Jungkook.
"Eh, gak usah."
"Anggep aja hadiah dari gua."
"Seriusan, gua boleh ambil ini?" tanya Rose memastikan.
"Iya, sans aja kali," ucap Jungkook sambil terkekeh pelan.
"Makasih."
21.05
Saat ini Rose, Jennie, Lisa, dan Irene tengah berkumpul di kamar Irene sambil memakan cemilan serta bermain dengan ponselnya masing-masing.
"Guys, gua mau curhat," ucap Rose pelan.
"Curhat aja lah," balas Irene.
"Jadi gini, kalian udah tau dong ya, gua sama Jimin udah sahabatan dari dulu banget. Dia udah tau semua seluk-beluk gua. Tapi gak tau sejak kapan gua kayak gini, gua berusaha anggep Jimin sebagai abang tapi perasaan gua beda," Rose mulai curhat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend [END]
RandomFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Bagaimana jika persahabatan yang di bina sejak lama perlahan akan hancur begitu saja hanya karena perasaan sepihak? Namun, siapa yang salah? Tidak ada. Nyatanya perasaan itu tumbuh begitu saja tanpa tahu kepada siapa ia singg...