26. Conflict 2

2K 232 36
                                        

"KENAPA KALIAN DIAM?!! MANA SEULGI?!!"

"Tenang dulu, Jen," ucap Rose menenangkan Jennie yang marah.

"Gua paling gak suka sama orang yang berbuat bejat, apalagi sampe ngelukain orang lain," balas Jennie menautkan kedua alisnya, "SEULGI! MANA LO?!"

"Ini ada apa?" tanya Seulgi yang tiba-tiba muncul dari dalam, "Ya ampun, Rose kenapa? Kok bisa jadi begini?" lanjutnya panik melihat Rose.

"Yakin lo gak tau, hm? Btw, lo dari mana aja?" tanya Jennie mengintimidasi.

"Aku dikamar dari tadi," ucap Seulgi.

"Serius dikamar? Dari tadi kita ribut-ribur disini dan lo dikamar? Tuli lo ya?" kali ini Jennie meninggikan nada suaranya.

"Ah, kayaknya aku terlalu kecapean makanya tidurku nyenyak banget," jawab Seulgi datar, "Ini ada apa sih sebenarnya?"

"Ada orang yang neror Rose," jawab Jimin.

"Pasti lo kan yang lakuin ini semua?" tanya Jennie sinis.

"Aku? Aku aja baru tau Rose di teror begini, mana mungkin aku lakuin hal sekeji itu," Seulgi mulai membela diri.

"Terus kita percaya gitu?" tanya Lisa ikut menghakimi.

"Apa lo bisa buktiin kalo bukan lo yang ngelakuin ini sama Rose?" timpal Irene.

Pertanyaan tersebut membuat Seulgi terdiam. Ia kemudian menatap satu per satu orang yang menghakiminya disana.

"Dan apa kalian bisa buktiin kalo aku yang ngelakuin ini semua?" tanya Seulgi kembali.

"Bukti? Udah jelas, bego! Mulai dari Rose yang tenggelam, kebakaran di gudang, dan sekarang dia hampir mati, lo selalu datang terlambat dan gak ada seorang pun yang tau lo dimana. Itu udah masuk akal!" jelas Jennie yang makin emosi.

Mendengar itu, Seulgi menghembuskan nafasnya kasar lalu menggigit bibir bawahnya, matanya bahkan sudah berkaca-kaca.

"Itu cuma persepsi lo doang, Jen. Tolong lah, kalian kalo gak punya bukti yang jelas jangan asal nuduh sembarangan dong! Dan Rose juga udah bilang 'kan, kalo pelakunya itu keluar dari jendela? Kalo Seulgi keluar lewat jendela, dia bakal masuk lewat mana?" bentak Jimin

"Rose cuma nebak, dia sama sekali gak lihat pelakunya. Bisa aja 'kan, dia sengaja buka Jendela biar kita nyangkanya orang dari luar yang masuk?" Lisa kembali buka suara.

"Tapi gak ada bukti pasti kalo dia pelakunya," Jimin membela sambil menunjuk Seulgi.

"Guys, udah deh. Ini udah larut banget, mending kita tidur aja dan bicarain semuanya baik-baik besok pagi," sela Rose yang pusing melihat perdebatan tersebut.

"Pake logika aja sih, Jim. Cuma dia satu-satunya yang patut di curigai disini. Siapa lagi kalo bukan dia, hah? Kita gak tau asal-usul dia, latar belakang dia, ataupun sifat asli dia. Siapa yang tau kalo sebenernya dia ini punya niat terselubung buat gabung sama kita-kita?" Jennie sepertinya tak peduli dengan perkataan Rose, ia memilih melanjutkan perdebatan tersebut.

"Kalian udah dong. Kasian nih Seulgi, udah nangis anak orang woi," sahut Taehyung menengahi melihat Seulgi yang sudah mengeluarkan air mata entah sejak kapan.

"Aku tau kalian gak suka sama aku. Tapi tolong, jangan nuduh kayak gini! Kalo gitu besok aku pulangnya sendiri aja, makasih buat semuanya," ucap Seulgi tertahan dengan suara serak.

"Seulgi udah, jangan nangis lagi. Besok kita pulang bareng, gua gak akan biarin lo pulang sendiri. Kita perginya bareng, jadi pulangnya pun harus bareng!" ucap Jimin menenangkan Seulgi sembari mengusap bahu gadis tersebut.

Just Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang