Hari ini adalah hari terakhir Rose menjalani ujian akhir setelah 3 hari sebelumnya sudah dilangsungkan. Selama ini Rose sudah berjuang keras. Tak terasa dia sudah 3 tahun melewati masa SMA yang penuh lika-liku ini.
Dan 4 hari ini Rose tidak pernah sama sekali bertemu Jungkook karena urutan mereka yang acak, bahkan Jungkook pun tidak pernah mengirimi Rose pesan atau sekedar menelpon. Rose berusaha maklum karena Jungkook anak yang rajin, pasti dia belajar jadi Rose juga sama sekali tidak menghubungi Jungkook.
Tak apa, Rose akan mengajak Jungkook bertemu besok atau lusa. Sedangkan Jimin juga berbeda ruangan dengan Rose jadi mereka tidak pernah bertemu.
Sedangkan Seulgi, dia benar-benar seperti semula. Tidak ada teman, bahkan dia pernah dibully sehari oleh Jennie dan Irene. Tapi bukan Seulgi namanya jika hanya diam saja terus-menerus. Entah apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
"Mama kok jemputnya lama banget sih?" Rose berbicara sendiri sambil menunggu jemputannya datang.
Jujur saja, Rose sebenarnya sudah agak melupakan tentang kejadian malam itu. Entah kenapa, walaupun semua itu sudah terbongkar akan tetapi masih ada hal lain yang mengganjal di hati Rose.
Tiba-tiba ponselnya bergetar menadakan ada pesan yang masuk.
Mama
Sayang, kayaknya hari ini mama gak bisa jemput. Kamu pulang naik bus gapapa kan?"Hah? Mama gimana sih, masa gua harus naik bus sih," kesal Rose.
Rose
IyaMama
Lah, jangan ngambek dong.Read
Dengan rasa malas, Rose berjalan ke arah halte bus yang biasa dia tumpangi. Lumayan dekat dari sini. Tak apa. Saat tiba di halte, Rose melihat Jimin yang tengah duduk disana dengan earphone yang terpasang ditelinganya. Rose seketika merasa deja vu.
Untung saja, bus datang bersamaan dengan Rose, jadi ia tidak perlu menunggu lagi.
Hari ini tumben sekali bus sepi. Sangat sepi, hanya ada satu orang ibu-ibu dan satu orang pria yang sepertinya baru pulang dari bekerja. Rose memilih duduk di dekat jendela, akan tetapi tiba-tiba Jimin datang dan duduk di samping Rose.
Rose kemudian memalingkan pandangannya kearah kaca jendela bus sekedar melihat pemandangan sekaligus tidak ingin melihat Jimin. Rasanya Rose teringat lagi dulu, sangat dulu saat mereka berdua berangkat dan pulang bersama naik bus.
Tiba-tiba, Jimin memasang earphone ke telinga Rose. Wajah mereka berdua sangat dekat, bahkan sangat-sangat dekat. Rose membiarkan saja itu terjadi, dia tidak melawan ataupun protes. Tidak tahu kenapa, yang jelas seluruh badan Rose terasa kaku sekarang. Bukan hanya sebelah earphone yang dipasang Jimin ditelinga Rose, tetapi dua-duanya. Rose tau lagu ini dan Rose begitu menikmatinya.
Keduanya masih diam, Rose mendengar lagu yang di play oleh Jimin barusan dan entah kenapa dia tidak menolak sama sekali. Setelah lagu tersebut selesai, akhirnya bus pun berhenti. Rose melepaskan earphone yang terpasang ditelinganya kemudian berjalan turun dari bus tanpa mengatakan apapun kepada Jimin. Jimin kemudian tersenyum simpul kemudian ikut berjalan keluar bersama Rose.
"Rose pulang!!" teriak Rose yang sudah sampai di rumahnya setelah berjalan sebentar dari halte terdekat.
Rose kemudian merebahkan badannya di kasurnya. Ia tidak mengerti apa maksud Jimin tadi.
"Eh, udah pulang ya. Gimana hari terakhir ujian akhirnya?" tanya mama Rose yang tiba-tiba masuk ke kamar Rose.
"Lancar ma, tinggal tunggu hasil nilai akhir aja," ucap Rose.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend [END]
RandomFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Bagaimana jika persahabatan yang di bina sejak lama perlahan akan hancur begitu saja hanya karena perasaan sepihak? Namun, siapa yang salah? Tidak ada. Nyatanya perasaan itu tumbuh begitu saja tanpa tahu kepada siapa ia singg...