7. Perhatian

2.1K 219 2
                                        

Happy reading🎈


Semenjak hari itu, Seulgi sudah berteman dengan Rose dan teman-temannya yang lain. Berkat Jimin, sekarang ia punya teman dan itu membuatnya bahagia.

"Ma, tas Rose yang warna item mana?" teriak Rose sambil mencari-cari.

"Tas kamu banyak yang warna item." kata mamanya.

"Itu loh ma, yang ada bulet-buletnya warna pink. Hadiah ulang tahun Rose kemarin yang di kasih sama mamanya Jimin." ucap Rose sambari terus mencari.

"Duh mana sih itu tas. Jimin udah nunggu daritadi." gelisah Rose belum menemukan apa yang ia cari.

"Oh, tas itu ada di kamar mama." ucap mama Rose.

Rose dengan cepat berlari menuju kamar mamanya mengambil tas tersebut. Entah kenapa ia sangat ingin memakai tas tersebut padahal tasnya yang lain banyak.

"Aduh sorry ya Jim gua lama nyari ini tas." ucap Rose merasa bersalah kemudian langsung naik di mobil Jimin.

"Kenapa harus itu? kan tas lu banyak." tanya Jimin sambil melajukan mobilnya.

"Gapapa sih, cuma gua suka aja. Btw ini mama lo yang kasih." ucap Rose sambil tersenyum.

"Dalam rangka apa mama gua kasih tas ke lo? Kok gua gak pernah tau?" tanya Jimin bingung.

"Ini hadiah ulang tahun gua tahun lalu. Ya iya lo gak tau, gua ultah, lo lagi sakit." jelas Rose sedangkan Jimin hanya mengangguk paham.

Tak lama kemudian mereka berdua sampai di sebuah perumahan yang cukup elit dan berhenti di depan sebuah rumah yang lumayan besar. Itu adalah rumah Seulgi.

***

Mereka sudah sampai di sebuah bioskop. Lisa, Yoongi, Jennie, Irene, Taehyung, Jungkook, Rose, Jimin, dan Seulgi sudah memutuskan bahwa mereka akan menonton film bergenre horor terbaru berjudul Antlers.

Setelah mereka memesan karcis, akhirnya mereka duduk berurutan. Mulai dari Taehyung paling pinggir, kemudian Irene, Lisa, Jungkook, Rose, Jimin, Seulgi, Jennie, dan Yoongi.

Sepanjang film, mereka semua sangat serius menonton. Lama-kelamaan suasana makin tegang dan tibalah ada adegan jumpscare.

"Aakkhh!" teriak Seulgi nenutup wajahya di pundak Jimin.

Reflek, Rose cs mengalihkan perhatian mereka ke arah Jimin dan Seulgi.

"Gapapa kok Seul." ucap Jimin menenangkan Seulgi.

"Cih, b aja mbak. Hantunya juga gabakal keluar dari layar kok." ucap Jennie tanpa mengalihkan pandangannya dari layar bioskop.

"Kok lu ngomong gitu sih Jen?" tanya Jimin skeptis.

"Lah, emang ucapan gua salah?" Jennie tak mau kalah.

"Maaf." kata Seulgi sambil menunduk.

"Gapapa." ucap Jimin sembari memegang pundak Seulgi.

Rose sakit hati melihat hal itu. Rose mengaku dia menyukai Jimin walaupun dia tau apa resiko yang akan dia tanggung kalau Jimin tahu perasaannya.

Ya, apa ada yang salah jika dia jatuh cinta pada sahabatnya sendiri? Tidak kan? Hati itu misterius dan logika tak pernah sejalan dengannya.

"Cih." decih Jennie sambil membuang muka.

Dari awal Jennis nampak tak suka pada Seulgi bahkan ia sampai terang-terangan. Entahlah, hanya saja feelingnya merasakan ada yang buruk pada diri Seulgi.

Just Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang