"Dan pemenang pasangan dansa terbaik malam ini adalaaahhh .... "
"Jungkook dan Rose! Beri tepuk tangan untuk pasangan kita malam inii!!!" sambung sang MC membuat beberapa orang disana turut takjub dan memberi tepuk tangan yang begitu meriah.
Sementara dua orang pemenang yang disebutkan tadi saling menatap canggung satu sama lain. Jungkook tampak tersenyum kecil sambil mengusap tengkuknya, sementara Rose mengalihkan pandangannya dan berusaha mengurangi rasa canggung keduanya.
"A-ayo!" ajak Jungkook kepada Rose untuk naik ke atas panggung menerima hadiah.
"Selamat ya, kalian," ucap Heejin sembari memberi sebuah kado yang entah isinya apa kepada mereka berdua.
"Makasih, Heejin," balas Rose sambil tersenyum ramah.
"Kak Rose harusnya peka dong. Abang gua kasian tau!" bisik Heejin tepat ditelinga Rose.
Rose yang tak paham maksudnya hanya mengernyit kebingungan. Peka? Apa selama ini ia kurang peka? Rasanya biasa saja. Ia dan Jungkook hanya teman.
Setelah menerima hadiah, Jungkook dan Rose bergegas turun dari atas panggung. Saat itu, keduanya benar-benar menjadi pusat perhatian semua orang. Seharusnya tidak perlu berlebihan, ini hanya seperti pesta dansa biasa, bukan pesta dansa kerajaan. Seperti itu pikir Rose.
Kemudian Jungkook mengajak Rose ke salah satu meja yang dimana ada orang tua Jungkook disana. Rose mengiyakan ajakan Jungkook.
"Halo tante, halo om," sapa Rose sopan ke orang tua Jungkook.
"Eh halo, duduk sini!" balas bunda Jungkook ramah dibarengi senyun ayahnya.
"Iya tante," kata Rose tidak memudarkan senyumnya
Mereka duduk sambil menikmati hidangan dengan perasaan canggung. Ah, sebenarnya hanya Rose yang canggung karena ketiganya nampak santai saja.
"Kalian sudah berapa lama pacaran?" tanya ayah Jungkook tiba-tiba.
Mendengar pertanyaan itu, Rose melotot kaget. Pacaran katanya? Detik berikutnya, ia melirik Jungkook yang tampaknya terkejut juga. Mereka sempat bertatapan canggung beberapa detik sebelum Jungkook mengalihkannya.
"Rose bukan pacar Jungkook kok, yah. Cuma temen doang, kan?" ucap Jungkook dan Rose mengangguk dengan cepat.
"Kenapa gak pacaran?" kali ini bunda Jungkook yang bertanya dengan nada bercanda.
"Belum waktunya bunda, Jyngkook masih mau fokus ke sekolah dulu. Apalagi sekarang udah kelas 12 jadi pasti sibuk," jawab Jungkook tersenyum simpul.
🌹¤¤¤¤¤¤¤¤🌹
Sementara itu, Jimin dan teman-temannya yang lain duduk sambil berbincang satu sama lain, menikmati jalannya pesta yang menyenangkan.
"Wah, jadi gini ya kalo anak sultan yang ultah," sahut Lisa dengan mata berbinar.
"Emang ultah lo gak pernah di rayain?" tanya Jimin.
"Pernah, waktu umur satu tahun. Itupun gua lihat di album foto keluarga doang. Dan kayaknya gua juga gak makan kue sama tiup lilin, seinget gua gitu," jelas Lisa panjang lebar.
"Jelas lo gak ingat goblok!" cibir Jennie dan dibalas cengiran khas Lisa.
"Cuih, Rose ngapain sih disana? Mana sama orang tua Jungkook lagi!" cemooh Jimin melihat Rose berbincang dengan keluarga Jungkook.
Sontak yang lain langsung melirik ke arah Rose dan benar saja, Rose tampak sangat menikmati dan terlihat nyaman disana.
"Fix, minta restu!" seru Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend [END]
De TodoFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Bagaimana jika persahabatan yang di bina sejak lama perlahan akan hancur begitu saja hanya karena perasaan sepihak? Namun, siapa yang salah? Tidak ada. Nyatanya perasaan itu tumbuh begitu saja tanpa tahu kepada siapa ia singg...