Happy reading🎈
•
•
•Seperti biasa, Rose berangkat sekolah bersama Jimin tetapi hari ini mereka memilih naik mobilnya mama Rose. Katanya biar mobilnya tidak menganggur jadi mama Rose menyuruh mereka berdua agar berangkat sekolah menggunakan mobil saja.
Selama kurang lebih setengah jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sekolah. Setelah memarkirkan mobil, mereka berjalan menuju kelas.
"Eh, ada apaan tuh rame-rame di koridor?" tanya Rose penasaran melihat keramaian di sana. "Kuy kita lihat." ajaknya sambil menarik lengan Jimin.
"Ada apa nih? Minggir, minggir, kasih jalan woi." ucap Jimin sambil menerobos kerumunan itu.
Di sana tampak dua orang tengah adu tonjok. Itu adalah Yoongi dan Hanbin. Melihat temannya berkelahi, mau tak mau Jimin harus melerai mereka.
"Stop woi, udah-udah. Ngapain sih kalian bertengkar gini. Udah Yoongi, jangan emosi entar lu kena masalah lagi." ucap Jimin masih berusaha, tetapi usahanya seperti sia-sia, tenaganya tak cukup untuk memisahkan kedua orang itu.
Dan.
Duakhh
Satu pukulan Hanbin yang dilayangkan untuk Yoongi salah sasaran. Pukulan itu malah mengenai wajah Jimin sampai ia tersungkur ke lantai. Jimin meringis kesakitan, hidungnya tidak patah kan?
Tidak lama kemudian guru BK datang dengan sorot mata tajam membawa rotan keramatnya merembes masuk ke dalam kerumunan siswa tersebut.
"Ada apa ini hah? Hanbin, Yoongi, Jimin ikut bapak sekarang!" ucap pak Kris dengan sorot wajah dingin.
"Maaf pak, tapi Jimin gak ikutan. Tadi dia cuma berusaha melerai Yoongi sama Hanbin dan gak sengaja kena tonjok." ucap Rose membela Jimin.
Mata pak Kris memicing lalu memandangi siswa- siswi di sana. "Apa benar yang dia katakan?" tanyanya.
"Iya, benar pak. Kami semua lihat kok, Jimin melerai mereka. Kan, kan?" timpal Jennie lalu diangguki beberapa siswa lainnya.
"Kalau begitu, Yoongi dan Hanbin ikut ke ruangan saya sekarang. Dan yang lain silahkan bubar menuju kelas masing-masing." final pak Kris.
Siswa-siswi mulai bubar meninggalkan koridor dan menuju kelas masing-masing, mematuhi perintah Sang guru BK tersebut sembari nampak berbisik kecil satu sama lain. Tinggallah Rose, Jimin, dan Jennie di sana.
Jimin kini sudah berdiri setelah sempat tersungkur ke lantai tadi. Rose terkejut melihat Jimin, lalu ia berjalan mendekat ke arah Jimin dengan dahinya yang berkerut.
"Astaga Jimin, hidung lo berdarah. Pasti gara-gara kena tonjok." ucap Rose yang melihat hidung Jimin mengeluarkan darah.
"Gapapa kok. Gua kan kuat, baik hati, dan suka menolong." kata Jimin sambil mengusap darah yang terus mengalir dari hidungnya.
"Ish, banyak bacot lo. Ayo ke UKS." ucap Rose sambil menggandeng tangan Jimin menuju ke UKS dengan Jennie yang mengikut di belakang mereka.
Di UKS...
"Eh Jen, Yoongi sama Hanbin kok bisa berantem sih?" tanya Jimin dengan kapas yang menyumpal hidungnya.
"Ini semua gara-gara gua. Hanbin ngajak gua jalan tapi gua batalin soalnya gua sibuk tapi dia malah nuduh Yoongi yang larang gua. Jadi mereka berantem." jelas Jennie dengan raut wajah tampak bersalah.
"Wah, lo item-item pendek gini banyak juga yang demen ya, hahaha." tawa Jimin.
"Kampret lo. Lo juga sok-sok segala mau ngelerai orang berantem eh malah gini jadinya. Makanya tong, jadi orang tuh gak usah sok jago." ucap Rose menasehati Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend [END]
De TodoFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Bagaimana jika persahabatan yang di bina sejak lama perlahan akan hancur begitu saja hanya karena perasaan sepihak? Namun, siapa yang salah? Tidak ada. Nyatanya perasaan itu tumbuh begitu saja tanpa tahu kepada siapa ia singg...