Rose sudah sampai di rumah sakit setelah mendapat kabar yang mengejutkan dari mamanya Jimin. Rose melihat papa Jimin menenangkan mama Jimin yang tengah menangis di sana. Perlahan, Rose menghampiri mama Jimin.
"Tante! Jimin gimana?" tanya Rose.
Sebelum mama Jimin menjawab, seorang dokter telah keluar dari ruangan Jimin. Rose beralih menatap dokter itu dengan sejuta harapan.
"Kondisi pasien mulai stabil. Dia sudah bisa bergerak sedikit dan merasakan sentuhan. Ini sungguh keajaiban, dia seperti pulih sangat cepat dan sepertinya dia akan sadar dalam beberapa waktu kedepan."
Ucapan dokter tersebut benar-benar membuat semua yang ada disitu merasa sangat senang terutama Rose dan termasuk orang tua Jimin juga. Akhirnya ini semua akan berakhir, Rose harap cukup sampai disini saja tersiksanya dia juga ingin merasakan kebahagiaan panjang.
"Rose, kamu pulang aja dulu sayang. Kasih tau ke mama kamu kalau Jimin udah baikan, nanti kalau Jimin udah sadar tante bakalan kabarin kok. Ini juga udah malam."
Rose kemudian mengangguk mendengar ucapan mama Jimin. Dia juga sangat lelah hari ini. Dia banyak mengeluarkan air mata hari ini dan akan dia gunakan malam ini untuk beristirahat dengan tenang.
______
Keesokan harinya saat Rose terbangun dia merasa sangat segar. Dia melihat kearah jam dinding dan menunjukkan pukul 09.12. Selelah itukah dirinya sampai tertidur begitu lama. Dia kemudian membuka ponselnya dan mendapat tiga panggilan tak terjawab dari mama Jimin. Juga satu pesan dari Lisa.
LalisaM
Rosee, Jimin huaa!!! T_TMembaca pesan tersebut, Rose bisa mengambil kesimpulan bahwa keadaan Jimin sekarang tidak baik-baik saja. Apa lagi ini tuhan? Padahal Rose sudah sangat berharap kemarin.
"Siaall!!" Rose mengumpat kemudian langsung lompat dari tempat tidurnya dan mulai bersiap-siap. Dengan bekal body lotion dan parfum sebanyak-banyaknya dia langsung berlari kearah garasi rumahnya dan mengeluarkan mobil dari dalam sana. Dia berpikir akan lebih cepat sampai jika menggunakan mobil.
Melaju dengan kecepatan yang sangat kencang Rose tidak peduli, yang dia pikirkan sekarang hanya keadaan Jimin. Lelaki itu harusnya baik-baik saja sekarang. Tetapi saat diperjalanan, tiba-tiba ada bus dari arah berlawanan. Hal itu membuat Rose cukup kaget dan dia me-rem mobilnya hingga berdecit tajam.
Ciitttt.
Untung saja, dia berhasil menghindarinya. Hanya saja kepalanya benjol karena terbentur di setir mobil. Dia tidak peduli, hanya Jimin yang dia pikirkan sekarang.
Saat sampai di rumah sakit, dia disambut oleh mama Jimin yang duduk disana. Mama Jimin kemudian berdiri kaget melihat benjolan di dahi Rose.
"Rose, itu kena–"
Belum sampai perkataan mama Jimin, Rose langsung menerobos masuk kedalam ruangan Jimin dan dia mungkin mengalami serangan jantung sekarang.
Tetapi, saat masuk disana hal yang tidak terduga malah terjadi Rose melihat Jimin terduduk dibangsal tersebut dikerumungi oleh beberapa temannya disana. Bahkan Taehyung terlihat menyuapi Jimin makan.
"Rose, lo udah dateng?" ucap Jennie.
Rose masih melongo di tempatnya. Jadi maksud Lisa mengiriminya pesan berisi emot menangis itu apa? Rose bahkan sempat berpikir yang tidak-tidak. Rose perlahan mendekat kearah Jimin. Matanya berkaca dan sebentar lagi akan ada cairan yang keluar dari sana. Dia bisa melihat pangerannya terbangun.
"Hah, i--ini hah. Gu-gua gak mimpi kan?" ucap Rose terbata. Dia mengulurkan tangannya mendekat ke arah Jimin seolah belum percaya apa yang dia lihat sekarang. Tangannya kemudian menyentuh pipi Jimin dan benar, ini nyata dia tidak sedang bermimpi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend [END]
De TodoFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Bagaimana jika persahabatan yang di bina sejak lama perlahan akan hancur begitu saja hanya karena perasaan sepihak? Namun, siapa yang salah? Tidak ada. Nyatanya perasaan itu tumbuh begitu saja tanpa tahu kepada siapa ia singg...