Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba. Ya, ultah Jimin. Rose dan kawan-kawan sudah menyiapkan segudang rencana untuk Jimin di hari spesialnya.
"Rose!!" panggil Jimin yang sekarang sudah ada di teras rumah Rose menunggu Rose untuk berangkat barsama.
"Rosee!!" kali kedua Jimin manggil karena panggilan pertama tidak ada jawaban.
Clekk
Akhirnya setelah agak lama menunggu, seseorang kemudian membukakan pintu tetapi itu bukan Rose, melainkan Jisoo.
"Eh, kak Jisoo. Rose mana?" tanya Jimin.
"Oh itu, Rose udah pergi dari tadi. Pokoknya pagi-pagi amat deh," kata Jisoo.
"Lah tumben. Bareng siapa kak?" tanya Jimin lagi.
"Kalo gak salah, bareng Jungkook," jawab Jisoo agak ragu.
"Oh yaudah kak. Kalo gitu aku berangkat dulu ya?" pamit Jimin sopan padahal didalam hatinya mengumpati Rose yang meninggalkannya. Bisa-bisanya anak itu berangkat sekolah bersama Jungkook. Seperti itu pikiran Jimin sekarang.
"Eh, bentar Jim. Gua mau minta tolong, boleh?" Jisoo menahan Jimin yang hendak berjalan.
"Minta tolong apa kak?" tanya Jimin.
"Sini, masuk dulu," Jisoo menarik tangan Jimin sampai kamar mandi.
Jimin bingung, ada sebenarnya pagi-pagi begini. Hanya ada dirinya dan Jisoo di rumah itu karena orang tua Rose juga sudah berangkat bekerja saat masih pagi-pagi buta.
"Kata Rose, lo bisa perbaiki peralatan rumah. Tolong dong keran ini diperbaiki, airnya gak mau keluar soalnya," kata Jisoo.
"Oh gampang ini mah," kata Jimin enteng. Ia lalu memperbaiki keran tersebut.
"Udah selesai kak," sambung Jimin setelah menyelesaikan perbaikan itu.
"Wih, jago juga ya lo. Makasih ya, Jim," ucap Jisoo senang.
"Iya kak, sama-sama," balas Jimin.
Tanpa sadar, ternyata waktu berlalu begitu cepat. Jimin pun berlari kencang ke halte. Ia baru menyadari bahwa dirinya sudah terlambat 30 menit. Ia pun memutuskan untuk menunggu bus kedua dengan pasrah.
Tadinya, ia berencana ingin mengendarai motornya ke sekolah, tetapi bannya pecah dan tak sempat ia perbaiki.
Setelah menunggu selama beberapa menit, bus kedua sudah datang. Ia pun dengan tergesa-gesa masuk kedalam sana. Suasana didalam bus pun lebih ramai dari biasanya, sekarang Jimin tersiksa. Badan mungilnya terhimpit diantara orang-orang.
"Buset dah ini ibu-ibu. Keteknya bau njir!"
Batinnya lalu perlahan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.
Jimin baru sampai di sekolah pukul 08.11
Jangan tanya bagaimana nasib Jimin sekarang. Dia sedang menjalankan hukumannya yaitu membesihkan toilet sekolah. Dan mengapa juga hari itu hanya dirinya yang terlambat.
"Aduh capek gua njir. Kak Jisoo ngapain coba minta tolong?" keluh Jimin sambil mengusap peluhnya.
Tak terasa ia sudah selesai membersihkan toilet. Ia membutuhkan banyak waktu untuk itu, bahkan sekarang sudah waktunya jam istirahat pertama. Karena haus, Jimin pun memutuskan untuk ke kantin.
"Seulgi mana ya?" Jimin mencari dengan pandangan matanya menyusuri seluruh penjuru kantin.
"Nah itu dia. Seulgii!!" panggil Jimin.
"Eh Jimin. Kamu dari mana aja?" tanya Seulgi.
"Hehe tadi aku telat," ucap Jimin sambil nyengir bak kuda.
![](https://img.wattpad.com/cover/164308822-288-k988851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend [END]
RandomFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Bagaimana jika persahabatan yang di bina sejak lama perlahan akan hancur begitu saja hanya karena perasaan sepihak? Namun, siapa yang salah? Tidak ada. Nyatanya perasaan itu tumbuh begitu saja tanpa tahu kepada siapa ia singg...