Sudah seminggu lebih berlalu, gosip tentang Rose sudah agak mereda. Tidak hanya itu, ia juga sudah dimasukkan kembali ke grup chatnya bersama Lisa, Irene, dan Jennie meski mereka masih canggung satu sama lain. Bukan tanpa alasan, itu karena Irene tidak sengaja mendengar perkelahian Rose dan Seulgi di toilet beberapa hari yang lalu dan ia menceritakannya pada Lisa.
Jungkook juga sudah pulang dari Jepang. Ia sudah bertemu Rose dan memberi suvenir pada gadis itu. Tidak saling sapa selama seminggu tidak merubah apapun. Jungkook tetaplah Jungkook yang ramah dan baik pada Rose.
Sekarang Rose segera naik ke kamarnya dan duduk didekat jendela kamarnya. Entah kenapa jika hujan begini dia teringat dengan Jimin lagi. Jujur saja, ia rindu Jimin. Dan perihal Jungkook ia sama sekali belum bisa membuka hatinya. Setelah lama merenung, akhirnya Rose memutuskan untuk mengambil secarik kertas dan pulpen.
Rose kemudian mulai menuliskan sesuatu.
Dear Jimin.
Surat ini mewakili perasaan gua sebagai tanda bahwa gua sayang sama lo sebagai sahabat.
Gua minta maaf karena terlalu egois waktu itu. Andai aja waktu itu gua bisa pendam semuanya. Andai aja waktu itu gua dukung lo.
Tapi tanpa lo ketahui, seseorang yang ada di hati lo sekarang bukan orang baik.
Gua cuma mau minta maaf dari sepucuk surat ini.Rose kemudian membaca kembali tulisannya.
"Dih, gua ngapain dah?" ucapnya bermonolog.
Rose meremas kertas tersebut kemudian melemparnya asal. Dia sendiri pun masih bingung dan merasa frustasi.
***Di lain tempat, tepatnya di taman kota, Jungkook tengah duduk sendirian. Malam hari memang waktu yang cocok untuk menikmati angin sendirian.
"Jungkook?"
Mendengar namanya disebut, Jungkook menoleh ke sumber suara mendapati seorang gadis berponi dengan rambut pirang.
"Eh, Lisa," balas Jungkook sambil tersenyum.
"Udah balik lo dari Jepang?" tanya Lisa.
"Ya iya lah. Gak lihat sekarang gua disini," jawab Jungkook.
"Hehe. Hm, gua boleh duduk?" tanya Lisa sambil melirik tempat duduk di samping Jungkook.
"Silahkan."
Lisa pun duduk di bangku taman tersebut tepat di sebelah Jungkook
"Lo kesini bareng siapa?" tanya Lisa.
"Sendiri. Lo?" Jungkook bertanya kembali.
"Gua juga sendiri." Lisa berucap. "Gimana di sana? Seru gak?" tanya Lisa.
"Seru sih. Cuma kadang terkendala di komunikasi aja," jawab Jungkook seadanya.
Jawaban Jungkook hanya membuat Lisa mengangguk sebagai tanggapan.
Saat mereka berada dalam suasana canggung, tiba-tiba pandangan Jungkook teralihkan oleh sesuatu yang tidak asing.
"Lis, lo lihat deh." Jungkook menepuk bahu Lisa sambil menunjuk ke arah objek yang mengalihkan perhatiannya.
"Apaan?" tanya Lisa sembari mengikuti arah pandang Jungkook.
"Eh, itu Seulgi bukan sih?" tanya Lisa terkejut. "Lah, iya anjir seulgi! Dia bareng siapa tuh? Jimin bukan?" sambung Lisa yang penasaran.
"Bukan Jimin. Mau bilang itu temennya, tapi mereka terlalu mesra sampe pegangan tangan segala," timpal Jungkook yang ikut penasaran.
"Fotoin!" perintah Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend [END]
RandomFOLLOW SEBELUM MEMBACA. Bagaimana jika persahabatan yang di bina sejak lama perlahan akan hancur begitu saja hanya karena perasaan sepihak? Namun, siapa yang salah? Tidak ada. Nyatanya perasaan itu tumbuh begitu saja tanpa tahu kepada siapa ia singg...