33. Heejin's Birthday

2K 221 28
                                    

"Duh, harus pake baju yang mana, ya?"

Malam harinya, Rose tampak berdiri di depan lemari bajunya. Tampak sibuk memilah pakaian mana yang akan ia pakai. Seharusnya ia tidak perlu tampil mencolok, tapi tetap saja pasti banyak orang yang akan datang di pesta ulang tahun Heejin nantinya.

"Ini kayak mau ke kondangan, ini kayak mau ke pemakaman, duh kayak badut!" keluhnya bingung sendiri.

"Cepetan oi. Lelet amat sih, belum lagi mau dandan. Ntar gua tinggal jangan marah ya lo!" ucap Jimin yang kesabarannya sudah hampir habis karena sedari tadi menunggu Rose yang belum selesai memilah pakaian.

"Berisik banget sih lo! Gini aja deh, kalo mau jemput Seulgi lo duluan aja sama yang lain juga. Nanti gua nyusul," ucap Rose.

"Eh, gapapa nih? Terus lo nanti perginya sama siapa? Jangan naik taksi malem-malem gini." Jimin agak khawatir dan sedikit tidak enak jika meninggalkan Rose.

"Gua perginya sama Woojin aja," kata Rose sembari mengambil salah satu baju.

"Woojin? Park Woojin sepupu lo?" tanya Jimin sambil menaikkan salah satu alisnya, "emang dia di undang?"

"Iya, dia temen sekelasnya Heejin. Malah tadi siang dia yang ngajak gua," jelas Rose membuat Jimin mengangguk-angguk kecil.

"Beneran gapapa gua duluan?" tanya Jimin ragu-ragu.

"Iya, gapapa. Sana pergi, takutnya Seulgi udah nungguin lo," kata Rose sambil mendorong Jimin.

Setelah Jimin pergi, Rose hanya tersenyum kecut. Fakta bahwa semakin hari Jimin dan Seulgi semakin dekat membuatnya melengos. Ia sesak dan tidak rela, tapi ia bisa apa? Menyatakan perasaannya? Hei, itu sama dengan menggali kuburannya sendiri. Bisa-bisa ia tidak pernah lagi melihat Jimin.

🌹¤¤¤🌹


Sementara itu, suasana di rumah Jungkook sudah ramai. Acara ulang tahun Heejin digelar di halaman rumah yang sangat luas. Dekorasi dan penyusunan meja-meja tamu disusun rapi dan terkesan mewah.

Heejin yang menjadi pemeran utama malam ini tampak sangat cantik dan menawan. Ia mengenakan gaun panjang nan mewah, sangat cocok untuk dirinya. Ia kini berbaur bersama teman-temannya yang lain.

"Wah, gila! Jungkook bilang acaranya cuma acara sederhana," guamm Lisa yang sedari tadi terkagum dengan lingkungan sekitarnya.

"Lo gak tau aja, ini tuh sederhana versi sultan," timpal Jimim membuat Lisa agak melongo.

"Eh, btw Rose mana, Jim?" tanya Lisa yang pikirannya kini sudah teralihkan. Pasalnya hanya ada ia, Jimin, dan Seulgi entah temannya yang lain kemana.

"Masih dirumah."

"Lo ninggalin dia? Lah, nanti dia kesini sama siapa dong?"

"Sama sepupunya, Woojin," jawab Jimin datar.

"Tumben!" balas Lisa sambil memandang Seulgi tak suka. Jimin tak berangkat bersama Rose melainkan bersama Seulgi. Pikirnya, hal itu patut di curigai.

"Woi bro! Keren banget lo malem ini!" Taehyung tiba-tiba datang dan merangkul bahu Jimin dari belakang.

"Ck, ngagetin aja lu Tae!"

Melihat Taehyung yang datang sendiri, Lisa menjadi bingung lagi. Tumben juga si manusia bobrok itu tidak membawa gandengannya.

"Woi, Irene mana?" tanya Lisa tidak santai.

"Noh, bareng Suho!" jawab Taehyung yang tak kalah ngegasnya sambil menunjuk Irene yang tengah mengobrol berdua bersama Suho.

Just Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang