10 / 3 : Berat

5.5K 488 49
                                    

Miss them?

Me too

-:-:-:-:-:-

Instagram

@daffacb: Sering aku berpikir untuk melepas pekerjaanku sekarang, hanya untuk bisa lebih sering sama kamu, nemenin kamu, dan ndusel-ndusel terus sama kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@daffacb: Sering aku berpikir untuk melepas pekerjaanku sekarang, hanya untuk bisa lebih sering sama kamu, nemenin kamu, dan ndusel-ndusel terus sama kamu. Tapi aku sadar, pekerjaanku yang sekarang malah yang mempertemukan aku sama kamu. Jadi, tenang Naora, aku gak akan melakukan itu. Selain mau selalu ingat sama kamu tiap aku sampai di bandara manapun, segala cicilan rumah tangga juga masih perlu aku lunasi hahahaha. I'll be home soon, Naora. To hug you, to kiss you, to tell you that I love you more than yesterday, and to tell you my wish on your birthday. Happy birthday, love, aku rindu @velonicaora

897,876 likes 2,765 comments

Aku meletakkan ponselku ke dalam tas setelah membaca postingan terbaru dari Daffa yang menyertakan fotoku dan ucapan ulang tahunnya, juga membaca pesan dari Daffa yang mengatakan bahwa dirinya sudah landing dan dalam perjalanan menuju ke rumah.

Jam di tanganku menunjukkan pukul 22.50. Aku menutup pintu mobil dan menguncinya. Kubawa map warna-warni ke dalam dekapanku sambil melangkah memasuki rumah.

Dahiku mengernyit ketika melihat lampu di dalam rumah masih dalam keadaan mati. Tidak seperti biasanya Bu Sarti, asisten rumah tanggaku, mematikan lampu ketika aku ataupun Daffa belum sampai di rumah.

Ku masukkan kunci ke dalam lubang kunci lalu membuka pintu, dan seketika aku langsung terbelalak kaget begitu melihat begitu banyak lilin yang dirangkai sedemikian rupa menuju ke arah tangga dan terus ke lantai dua.

Setelah menutup pintu, aku melangkah memasuki rumah dengan begitu hati-hati sambil mengedarkan pandangan untuk mencari tersangka yang menyalakan lilin begitu banyak seperti ini.

"Bu Sarti? Bu?" panggilku dan gak ada jawaban sama sekali dari siapapun.

Aku ikuti lilin-lilin di lantai yang menuntunku ke arah kamarku.

Jangan bilang...

"Daf?" panggilku begitu sudah berada di depan pintu.

Hening. Tidak ada jawaban sama sekali.

"Mas? Mas Daffa udah pu-,"

Dan balon-balon langsung menyambutku ketika aku membuka pintu kamar.

Balon-balon berwarna merah muda dan putih yang di setiap bagian ujungnya tertempel foto-foto. Aku mengamati setiap foto yang ada di sana dan senyumku langsung tercetak di bibirku.

Fotoku, foto Daffa, foto kami.

Fotoku, foto Daffa, foto kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Journey In Our ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang