30 : Rindu

5K 458 30
                                    

D: THOR SUMPAH GUA MAU CERITA SENDIRI! LU GAK USAH CERITAIN BAGIAN GUA KALI INI!
A: Iya bang iya... sabar bang sabar...

******

30

○ Rindu ○

-:-:-:-:-

Daffa's POV

Naora ngomong apaan sih barusan? Gak mudeng deh gue dia ngomong apa.

Mudeng sih, tapi gue pengen pura-pura gak paham, pura-pura bego, nanti malah salah paham ya kan? Tapi... sumpah yak... kok dia kepikiran sih soal nikah lagi?

Gue aja gak pernah loh kepikiran hal itu. Sumpah.

Tapi ini kesayangannya aku kok malah mikirin itu sih:(

"Mas, ini demi kebaikan kamu, Mas."

MANANYA KEBAIKAN GUE SIH???? DI MANA OYA SAYANG DI MANAA????

"Di mananya demi kebaikan aku sih, Ya? Di mana? Kamu pikir aku bakal bahagia gitu kalo punya istri lagi selain kamu? Kamu pikir aku mau nikah lagi?" balas gue sambil berusaha menetralkan suara gue yang rasanya MAU TEREEEEAAAAAKKKK YANG KENCEEEENGGG!!

"Mas, dengerin aku du-,"

"Kalo soal nikah lagi aku gak mau denger!"

Naora diem. Bibirnya udah bergetar tanda dia mau nangis.

Gue mau meluk dia, cuma gue lagi bete sama dia jadi gue diemin dulu dia nangis.

Plis hati gue juga menangis denger dia minta gue nikah lagi.

"Mas... aku... aku-,"

"Oya..."

Gak tahan ternyata gue diemin dia nangis begini.

"Dengerin aku dulu, ya?" tanya gue pelan.

Naora menghapus air matanya tapi dia diem aja. Gue menganggap itu kode buat gue terus ngomong.

"Kita cari jalan keluar, tapi bukan dengan aku nikah lagi, lebih baik aku gak punya anak dari pada harus nikah lagi."

"Okelah aku nikah lagi, aku bahagia karena akhirnya punya anak, tapi kamu? Kamu mungkin bilang kamu bahagia kalau aku bahagia, tapi di hati kamu?"

Gue genggam tangannya Naora lalu mendekatkannya ke bibir gue untuk gue cium.

"Aku gak mau bahagia di atas kesedihan kamu, Oya," lanjut gue pelan.

"Aku mau kita sama-sama bahagia, bukan cuma aku aja."

Naora menatap gue lalu tiba-tiba mendekatkan badannya ke arah gue dan memeluk gue.

Dia nangis.

Nikah lagi adalah ide gila yang dilontarkan oleh kesayangan gue ini. Dia bisa sok-sokan santai pas ngomongnya, tapi liat kan, bagaimana perasaannya yang sesungguhnya?

Bohong kalo dia gak sedih. Bohong.

Mana ada wanita yang gak sedih kalau dimadu meskipun itu keinginannya?

"Ya, tarik kata-kata kamu soal aku boleh nikah lagi," pinta gue sambil mengusap-usap punggungnya.

Tapi Naora langsung melonggarkan pelukan gue lalu menggeleng pelan.

Ap-apa?

"Mas, aku gak akan tarik kata-kataku itu, kata-kataku tetap berlaku," ucapnya.

Loh? Kok jadi gini sih?

The Journey In Our ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang