Selamat pagi dan happy holiday!
Karena udah mau penghujung tahun, dan projek di kerjaanku udah beres, jadi aku free~
Jadi, untuk beberapa chapter ke depan akan aku update gak sesuai jadwal biasa, tapi bisa jadi lebih cepat HAHAHAHAHA
Untuk menemani liburan kalian gitu loh.
Nantikan terus ya!
Jangan lupa feedbacknya💙
~~~~
16
○ Dukungan ○
-:-:-:-:-:-
Naora's POV
"Eeeeehhhh!!! YA ALLAH MENANTU TAMVANKU!!! Kok mau main gak bilang-bilang sih? Ayo-ayo masuuuukkk!!!"
Aku terkekeh lalu menepuk pundak Daffa pelan ketika dia mulai menatapku dengan tatapan memelas--minta pulang. Iya, kita gak jadi pulang, ya kali pulang, nanti kapan dong bilang ke Mama Papa soal keadaanku? Nunggu Daffa pulang kerja minggu depan keburu lupa.
Jadi, di akhir percakapan part sebelumnya itu sebenernya ada lanjutannya, tapi dipotong sama authoren, emang dasar nih suka memancing kebaperan lu, Thor!
"....tapi cium peluknya nanti aja di kamarku di rumah Mama Papa atau di kamar kamu di rumah Ayah."
"Ih, Oya! Gak mau! Maunya di kamar kita di rumah kita, gak mau di tempat lain!"
"Yaudah, kalo gak mau, penawaranku batal."
"Ish! Oya mah gitu!"
Itu lanjutannya dan begitulah aku dan Daffa berakhir di rumahku yang tentunya sambutannya sangat heboh padahal yang dateng cuma anak sama mantunya Mama Papa doang.
"PERMATA HATI PAPA!!!! HUHUHUHU PAPA KANGEN BANGET!!!"
"Hallo, Pap, you're good?"
"Good lah, apalagi ngeliat kamu, goodnya jadi good good," jawab Papa lalu mulai menciumi kening dan kedua pipiku.
Aku tersenyum hangat padanya. Jangan tanya kenapa Mama gak ngelakuin hal yang sama ke aku, karena semenjak nikah sama Daffa, Mama udah gak ngelakuin itu dan berganti heboh-heboh sama Daffa si mantu paling gantengnya itu tiap aku sama Daffa berkunjung.
"Oya bawain Papa bika ambon, Oya potongin ya," kataku seraya menunjukkan kantong plastik berisi bika ambon yang tadi aku beli dengan Daffa dan langsung menuju ke arah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey In Our Forever
Romance[FOREVER SERIES #3] [COMPLETED] --Sequel of The Beginning in Our Forever-- Pangeran berkuda putih yang tak pernah Naora sangka itu, ternyata datang di kehidupannya. Membawanya keluar dari lingkaran ketakutan yang selalu membelenggunya. Ia datang, de...