Chapter 7- Ciuman Pertama

1.9K 228 90
                                    

Author POV

A-Yao yang mendengarkan jawaban Mingjue tiba tiba berhenti menangis. Ia mengangkat kepala, menatap Mingjue datar.

"Maaf tidak perlu," balas A-Yao.

#autorejected
#jiaaaaah

Nie Mingjue membatu. Hancur hatinya. Ini sangat memalukan bagi Chifeng-zun yang tampan ditolak oleh si kecil A-Yao. Ia melepaskan pelukannya. Dan tanpa sepatah kata pun ia berusaha keluar. Tapi, baru saja ia berdiri dari ranjang. Ia mencium bau veronom A-Yao.

Nah, A-Yao mulai kambuh masa heatsnya. Ia terhenti. Lalu, membalikkan badannya.

"Sudah hari ke berapa?" tanya Mingjue.

"Hari ke-2," jawab A-Yao.

Nie Mingjue menghela nafasnya.

"Sepertinya kau benar benar membutuhkan kantung mint itu," ujar A-Jue.

"Cih! Siapa yang suruh mengambilnya? Sekarang kau harus kerepotan!" balas A-Yao.

A-Jue memeluk A-Yao lagi. Dan ia mengeluarkan bau veronomnya. Bau A-Yao benar benar memabukkan. A-Jue hampir tak bisa menahan dirinya. Ia mendekati leher A-Yao menghirupnya pelan. A-Yao menjerit.

"KYAAAAAA! TOLONG! ADA OM OM MESUM DISINIIII!"

"AKU BERUMUR 20 TAHUN!" balas A-Jue.

"AKU TAK PEDULI!" balas A-Yao.

"JANGAN PANGGIL AKU OM OM!"

Nie Huaisang segera membuka pintu kamar mereka. Dan...

"Oh...,"

"Oh....,"

Nie Huaisang menutup pintunya lagi dengan ekspresi terkejut. Dan lagi lagi ia pundung di depan kamar itu.

"Bagaimana aku bisa bicara dengan kakak dalam keadaan amaaaaan," gerutu Huaisang.

Sabar saja Huaisang. Nanti kamu juga gitu kok sama Jingyi. Ekhem!

A-Jue semakin menggila mencium tubuh A-Yao. A-Yao memukul kepala Mingjue dengan bantal. Tentu saja dengan penuh ketidakperasaan.

"GILA! GAY! TAK TAHU MALU! OM MESUM! TIDAK SOPAN! CABUL! MEMOTONG LENGAN! PEDOFIL! TUA! BANGKE! JERAPAH! BANTENG! TUA BANGKA! ENYAH SANA! GENIT! TUKANG GOMBAL! DUSTAAN! TAK TAHU ATURAN! PEMARAH! SEENAKNYA! TAK BERPERASAAN! SINTING! OTAK MIRING!"

Dan banyak lagi sumpah serapah yang diucapkan Jin Guangyao. Author sampai tak bisa menulisnya lagi. Pengen author sumpel pake Bi Chen. Tapi, Bi Chen lagi dipake Lan Wang Ji. Tau lah Wang Ji itu orangnya kek apa kalo bukan ama Wu Xian. Hmmmm kok jadi ngobrol yak?

Nie Mingjue merasa geram dan marah. Lalu, ia mengulum mulut A-Yao. Iya..., hanya mengulum. Tidak melumat.

A-Yao membelakkan matanya. Ia berhenti menyumpah serapahi A-Jue. A-Jue pun baru menyadari perbuatannya tadi. Ia memisahkan mulutnya dengan mulut A-Yao. A-Yao terdiam. Dengan tangan bergetar, ia memegang mulutnya. Mukanya gelap.

"TIDAAAAAAAAAAAAK!"

Sudah satu jam.... A-Yao menangis. Nie Mingjue dengan sabar membujuk A-Yao. Meskipun dia pemarah, bukan berarti ia menderita penyakit darah tinggi bukan? Sampai sampai ia marah terus? Tak mungkin kan.

"Ayolah itu hanya sebuah ciuman tanpa sadar. Jangan sampai selebay itu," bujuk A-Jue.

"Tapi itu ciuman pertamaku! Bahkan dengan Lan Xichen saja aku tak pernah! Huhuuuuuuu!"

Yah...., apakah hanya Author yang melihat tulisan ini dengan gemas? Tolong komen jangan abaikan author yang mengajak kalian bercanda. Dicuekin itu sakit tau! Sesakit melihat doi bersama orang lain! Eh?

Tangisan A-Yao semakin kencang. Seperti gadis yang diperkosa oleh kakek tua. Padahal tidak separah itu. Apalagi, ia dicium oleh Si Hot Papa Nie. Heh beruntung dicium A-Jue, coba ama Lan Qiren. Lebih horor lagi kau!

*author disumpel pake SuiBiannya Wuxian

*tapi tangan tak diikat, percumaaaa

Kenapa jadi melenceng yak topiknya? Hoho maklum author lagi salah makan obat.

Huaisang membuka pintu dengan pelan. Dan ia terkejut melihat A-Yao yang menangis. Muncullah pikiran yang tidak tidak di benak Nie Huaisang. Dan lagi ia menutup pintu dengan pelan. Dan kabur dengan wajah yang memerah.

Salah paham lagiiii.

"Ayolah jangan terus menangis! Ada yang salah paham kan!" bentak Nie Mingjue.

A-Yao memukul dada Nie Mingjue dengan kedua tangannya. Tapi, itu tidak menyakitkan bagi Nie Mingjue. Mengingat ukuran tubuh A-Yao terlalu kecil bagi Nie Mingjue.

"Kau penjahat! Penjahat!"

A-Yao berhenti. Dan menyandarkan dirinya pada Nie Mingjue. Dalam kondisi tertidur. Nie Mingjue hanya menghela nafasnya. Lalu, ia membenarkan posisi A-Yao untuk tidur. Lalu, ia menyelimuti A-Yao.

Lalu Nie Mingjue pergi.

-to be continue-

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang