Author POV
A-Yao tersadar dari pingsannya. Ia melihat-lihat sekitar. Ia berada di sebuah kamar. Dan hanya dia sendiri di sana. Ia juga sudah memakai satu set baju lengkap. Ditambah baju penghangat lagi.
A-Yao segera mengubah posisinya. Ia duduk di ranjang itu. Qi-er pun masuk sambil membawa gelas teh hangat.
"Ibu sudah bangun!" Qi-er segera menaruh gelas teh itu dan berlari lalu memeluk A-Yao.
"Qi-er, dimana TangEr?"
"Bibi Fang sedang menyiapkan air hangat untukmu."
Senyum Qi-er mengembang. Membuatnya teringat dengan suaminya, Mingjue. Semakin besar, Qi-er semakin mirip ayahnya. Bahkan tingginya sudah hampir mengejar A-Yao. Sungguh luar biasa.
"Siapa yang membawa kita ke sini?"
Qi-er terdiam. Senyuman usil terlukis di wajahnya.
"Ibu akan tahu setelah ibu selesai mandi."
A-Yao merasa kesal dengan anaknya. Dengan penuh 'kasih sayang' nya ia menggelitik Qi-er.
"Ahahaha ibu! Ampun bu! Ampun!"
"Beri tahu atau tidak?!"
"Ahahaha tidak!"
Setelah sekian lama mereka menggelitik, kegiatan mereka dihentikan oleh TangEr yang masuk.
"Tuan, air hangat sudah siap."
"Oh baiklah."
A-Yao segera keluar dari kamar itu dan pergi menuju kamar mandi.
------------------
A-Yao sudah selesai mandi dan berpakaian lengkap. Kini ia sedang menuju ke kamarnya. Di tengah jalan, ia mendengar sebuah suara seruling pipa. A-Yao terhenti. Ia mendengar suara seruling itu tidak jauh dari teras rumah yang ia pijak. Mencari sumber suara ia terhenti saat melihat sebuah sosok.
Sosok yang selama ini ia rindukan...
A-Yao berjalan mendekati orang itu. Tubuhnya bergetar. Matanya sedikit berair.
Tidak mungkin!
Kini A-Yao berada di depan punggung orang itu. Orang itu sepertinya tidak menyadarinya. Ia terus meniup seruling pipanya.
Mendengar lagu dari seruling pipa itu... perlahan-lahan ia teringat masa kecilnya.
Tanah kelahirannya....
Ibu tirinya...
Dan...
Jin Zixuan....
DaGenya....
"DaGe....?"
Orang itu menghentikan permainannya. Ia menyimpan kembali seruling pipanya dalam muatan di lengan bajunya.
Dunia benar-benar mempermainkan semua orang ah...
Orang itu berdiri dari duduknya. Dan perlahan-lahan berbalik. Dan bertatapan dengan A-Yao. Tubuh A-Yao membeku. Air matanya berjatuhan.
"ErDi...."
Jin Zixuan menunjukkan senyum yang sangat jarang ia perlihatkan. Air mata juga terjatuh dari matanya. Rindu.
Aku benci....
A-Yao ikut tersenyum. Ia terisak. Menutup mulutnya yang bergetar. Berusaha untuk tersenyum saat menemui Jin Zixuan.
Seluruh tubuhnya bergetar...
"Aku kembali...."
Jin Zixuan juga terisak. Perlahan mengelus kepala adik keduanya yang sudah lama ia tinggalkan.
Tapi aku bersyukur... DaGe selamat....
Ia selamat.....
A-Yao memeluk Jin Zixuan.
"Kenapa kau tidak pulang?!"
"Jin Ling merindukanmu! Yanli-Jie juga merindukanmu..... kenapa kau tidak pulang dalam waktu yang lama ah......."
Jin Zixuan mengelus punggung A-Yao.
"Maaf....."
"Maaf membuat kalian bersedih..."
Selama ini, yang paling ia sesalkan adalah membuat keluarganya menghabiskan air mata untuknya. Membuat keluarganya tersakiti dan menderita dalam jangka waktu yang lama.
"Aku khawatir, DaGe..... Aku tidak ingin kehilangan keluarga lagi.... Sejak kecil aku sudah ditinggal mati oleh ibu kandungku..... Ayah tidak mengakuiku awalnya..... Sekarang Ibu Tiri sudah tiada... Kau tahu seberapa takutnya aku jika aku benar-benar kehilangan semua orang yang penting bagiku....?"
Jin Zixuan tersenyum sedih. Ia mengelus surai A-Yao pelan.
"Maaf....."
"DaGe telah membuatmu, Jin Ling, dan Yanli menderita ah...."
-to be continue-
Jangan bilang kalau cuma author yang nulis ini sambil nangis? :')
Sakid....
KAMU SEDANG MEMBACA
You [mdzs fanfic bl]✅
FanfictionSeries 1 of Subject Series [COMPLETED] Mo Dao Zu Shi Fanfic Pair: Nie Ming Jue×Jin Guang Yao Rate: T A/N: mungkin akan sedikit ooc karena author baru saja masuk ke mdzs makanya kurang tau soal mdzs. Tapi, malah nekad bikin fanfic HAHA. Bagi yang gk...